Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Berawal dari Bercak Putih di Mulut  

image-gnews
REUTERS/Daniel Munoz
REUTERS/Daniel Munoz
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Para peserta deklarasi anti-merokok di gedung Stovia Jakarta terhenyak. Di layar proyektor di depan mereka tersaji gambar lidah yang sangat tidak biasa. Alat pencecap itu berwarna ungu dan terjulur dengan ruam besar berwarna putih di pinggir dan bagian tengahnya. Itulah gambaran kanker mulut yang disodorkan dokter gigi Zaura Rini Anggraeni, Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia, saat mendeklarasikan Koalisi Profesi Kesehatan Anti-Rokok di gedung Stovia pada Kamis lalu. "Kanker mulut 75 persen berhubungan dengan rokok. Kalangan perokok, risiko terkena kanker mulut dapat meningkat 15 kali lipat," ujar Zaura Rini seusai deklarasi.

Kanker mulut, yakni kanker yang tumbuh di sekitar mulut--bisa di dasar mulut, rongga mulut, maupun lidah--merupakan 2-3 persen dari keseluruhan kasus kanker di dunia. Kanker jenis ini terjadi akibat berkembangnya sel epitel skuamosa yang melapisi jaringan lunak mulut atau selaput lendir mulut secara ganas. Kasus kanker mulut sebagian besar terjadi pada penduduk usia pertengahan dan lanjut usia. Kaum pria lebih rentan terkena kanker ini dibanding perempuan.

Gejala awal kanker mulut bisa berupa lesi atau bercak putih (plak) di mulut, yang dikenal sebagai leuklopakia oral. Selain itu, gejalanya juga bisa berupa sariawan yang tak kunjung sembuh, nyeri pada bibir atau mulut, atau perdarahan di mulut. Memang, sejumlah infeksi juga bisa menimbulkan gejala seperti itu. Walhasil, untuk memastikan, orang yang memiliki gejala serupa itu harus memeriksakan diri ke dokter.

Kanker mulut hanya salah satu dampak negatif dari kebiasaan merokok. Menurut Gus Permana Subita dan Ananda Irmagita, keduanya dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, masih ada bejibun dampak lain dari kebiasaan buruk tersebut, antara lain napas tidak segar, gangguan indra pencecap, lidah berambut, dan infeksi jamur di rongga mulut. Kupasan mereka menjadi salah satu bahasan dalam buku Substitusi Tanaman Tembakau dalam Pengendalian Bahaya Merokok yang dibagikan kepada para peserta deklarasi antirokok pada Kamis itu.

Menurut Gus dan Ananda, banyaknya zat karsinogenik (racun) yang ada dalam asap tembakau dapat merangsang perubahan pada material gen yang ada dalam sel manusia. Mutasi atau perubahan gen pada perokok terjadi pada sel protein p53, yaitu gen yang bertugas menekan tumor. Padahal, protein p53 ini sangat penting dalam mengatur pembentukan proliferasi sel dan memperbaiki kerusakan DNA (asam dioksiribonukleat). Protein p53 dalam sel tertentu yang bermutasi dapat menyebabkan kerusakan DNA pada sel tersebut. Kerusakan inilah yang kemudian menjadi asal-muasal terbentuknya kanker.

Risiko terkena kanker mulut akan bertambah jika perokok tersebut juga mengkonsumsi alkohol secara berlebihan. Diperkirakan, 75-90 persen kasus kanker mulut akibat dari kombinasi merokok dan mengkonsumsi alkohol. Hal itu terjadi, menurut Gus dan Ananda, "boleh jadi karena alkohol melarutkan zat karsinogenik tertentu yang ada dalam asap tembakau."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain kanker mulut, perokok rentan terhadap kerusakan gigi. Secara estetika, merokok dapat merusak keindahan gigi. Kebiasaan merokok dapat mengubah warna gigi, mengubah tambalan gigi, serta cepat merusak gigi tiruan. "Makanya, tidak aneh bila banyak yang bilang, 'orang yang merokok giginya lebih kuning dibanding yang merokok'," ujar dokter Hakim Sorimuda Pohan, moderator dalam acara deklarasi KPK Anti-Rokok.

CHETA NILAWATY

Berita Terkait
Studi: Pria Makan Sayur Hanya demi Senangkan Istri

Bayi Prematur Cenderung Bermental Buruk

Batasi Jenis Makanan Tak Bikin Kurus

Jumlah Perokok Muda Meningkat

Langsing, 8 Cara Hindari Makan Jelang Tidur

Tips Posisi Duduk yang Benar


5 Petunjuk Sebelum Tonton Transit Dewi Cinta Venus

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

1 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

5 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

6 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

6 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

8 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

11 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

12 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.


Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

14 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
Mengenal Kanker Prostat yang Diderita OJ Simpson, Siapa yang Berpotensi Diserang Jenis Kanker Ini?

OJ Simpson meninggal setelah melawan kanker prostat. Lantas, apa jenis kanker tersebut dan siapa yang berpotensi mengalaminya?


OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

14 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
OJ Simpson Meninggal Setelah Lawan Kanker Prostat, Ini Kasus Kontroversialnya Diduga Menjadi Pembunuh

OJ Simpson meninggal pada usia 76 tahun. Ia sempat menjadi sorotan publik dikaitkan dengan kematian mantan istrinya, Nicole Brown Simpson.


O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

16 hari lalu

O.J. Simpson. wrdw.com
O.J. Simpson Meninggal dalam Usia 76 Tahun Setelah Berjuang Lawan Kanker

Bintang NFL sekaligus aktor, O.J. Simpson meninggal setelah berjuang melawan kanker dalam usia 76 tahun.