TEMPO.CO, Jakarta--Berhati-hatilah, sebab sebagian obat yang digunakan untuk mengatasi tekanan darah tinggi justru meningkatkan risiko terjadinya kanker bibir, demikian sebuah penelitian terbaru mengungkapkan.
Dalam penelitian ini, sejumlah orang yang mengonsumsi obat tekanan darah tinggi hydrochlorothiazide selama lima tahun atau lebih ternyata empat kali lebih tinggi mempunyai kecenderungan terkena kanker bibir, dibandingkan mereka yang tidak mengkonsumsi obat tersebut. Studi ini dilakukan pada ras Kaukasia.
Hydrochlorothiazide adalah obat fotosintesis yang berarti bisa meningkatkan sensitivitas seseorang terhadap sinar matahari. Seseorang yang mengkonsumsi obat ini akan lebih mudah terbakar atau mengalami ruam kemerahan akibat paparan sinar matahari. Penelitian sebelumnya menunjukkan hubungan antara hydrochlorothiazide dengan risiko meningkatnya jenis kanker kulit tertentu.
Obat fotosintesis lain yang diteliti dalam riset ini adalah nifedipine, yang meningkatkan risiko kanker bibir pada orang-orang berkulit putih. Temuan ini diperoleh setelah para ilmuwan memasukkan faktor merokok sebagai salah satu faktor yang meningkatkan risiko kanker bibir.
Kanker bibir memang jarang terjadi (hanya sekitar 0,7 kasus per 100 ribu orang per tahun di Amerika Serikat) dan manfaat dari obat tekanan darah tinggi umumnya melebihi kemungkinan peningkatan risiko kanker tertentu, ungkap para ilmuwan. "Namun, dokter yang meresepkan obat ini seharusnya memahami apakah pasien dalam risiko atas kanker bibir akibat kondisi kulit mereka dan paparan sinar matahari yang terlalu lama, dan mendiskusikan perlindungan bibir dengan pasien," kata para ilmuwan seperti dikutip situs LiveScience 10 September 2012.
Cara untuk mencegah kanker bibir di antaranya menggunakan topi lebar yang bisa menghalangi paparan sinar matahari ke bibir dan menggunakan tabir surya khusus bibir.
Penelitian ini dilakukan oleh para peneliti di Kaiser Permanente Medical Care Program di Oakland, Calif. Hasil penelitian tesebut dipublikasikan 10 September 2012 di jurnal Archives of Internal Medicine.
Hasil penelitian ini berdasarkan atas studi terhadap 712 pasien di Northen California yang didiagnosis kanker bibir antara 1994 hingga 2008 dan hampir 23 ribu orang, dari jenis kelamin dan rentang usia yang hampir sama dan hidup di wilayah yang sama, tetapi tidak mengalami kanker bibir.
LIVE SCIENCE I ARBA'IYAH SATRIANI
Berita lain:
Pre-Order iPhone 5 Tembus 2 Juta dalam 24 Jam
Google Ternyata Pernah Menyewakan Kambing
Hantu Lokal Dreadout Nampang di ICT Award 2012
Hari Ini, Komponis Jerman Clara Schumann di Google
Yahoo Segera Kantongi Dana Segar Untuk Ekspansi