TEMPO.CO, London - Selama ini, empat kanker yang umum ditemukan - payudara, prostat, kolorektal, dan paru-paru - dikaitkan dengan stres termasuk terkait beben kerja. Namun data dari 12 percobaan yang dilakukan di enam negara antara tahun 1985-2008, dan dikumpulkan dalam analisis meta yang memungkinkan para ilmuwan untuk lebih teliti menyimpulkan, tidak menunjukkan peningkatan kanker di antara orang-orang yang tertekan oleh pekerjaan mereka.
Namun, penelitian ini tidak mengesampingkan hubungan antara stres yang disebabkan oleh peristiwa hidup traumatis, seperti kematian orang yang dicintai, dengan kanker. Para peneliti mencatat bahwa dalam studi di Prancis, orang-orang dengan kanker otak lebih mungkin diidap oleh mereka yang mengalami "pukulan" psikis dalam hidupnya dibandingkan orang tanpa kanker.
Penelitian, yang diterbitkan jurnal online British Medical Journal, ini mengumpulkan data dari studi di Finlandia, Perancis, Belanda, Swedia, Denmark, dan Inggris, melibatkan total 116.056 pria dan wanita berusia 17 sampai 70 tahun. Analisis dilakukan oleh sebuah konsorsium yang dipimpin oleh Institut Kesehatan Kerja Finlandia dan University College, London.
Untuk mengukur tingkat stres di tempat kerja, peneliti melihat ketegangan kerja, yang umumnya ditentukan oleh keterkaitan antara tingkat kontrol dan tekanan yang diberikan. Data kejadian kanker diperoleh dari angka nasional penderita kanker atau kematian karena penyakit ini dan pendaftar rawat inap. Temuan itu disesuaikan untuk memperhitungkan perbedaan usia, jenis kelamin, kondisi sosial ekonomi, berat badan, kebiasaan merokok, dan konsumsi alkohol.
Dari 116.056 peserta, 5.765 (5 persen) mengembangkan beberapa bentuk kanker rata-rata dalam 12 tahun. Namun analisis meta tidak memberikan bukti hubungan antara ketegangan kerja dan risiko kanker secara keseluruhan. "Temuan ini menunjukkan bahwa pekerjaan yang berhubungan dengan stres psikososial tidak mungkin menjadi faktor risiko penting untuk kanker ini," tulis penelitian itu. Meskipun mengurangi stres kerja akan meningkatkan kesejahteraan psikologis dan fisik dari individu yang bekerja, "Namun upaya ini tidak memiliki dampak penting pada kanker."
Para peneliti lebih cenderung menyimpulkan stres karena pekerjaan berhubungan dengan kesehatan jantung. "Dalam data gabungan ini, bagaimanapun, kami menemukan hubungan antara ketegangan kerja dan peningkatan risiko penyakit jantung koroner, yang menunjukkan bahwa ukuran divalidasi tunggal paparan pekerjaan menunjukkan asosiasi dengan penyakit kronis," tulis mereka.
BBC | TRIP B
Baca juga
Pekerjaan dan Uang Bikin Stres Anak Muda Amerika
Harga Miras Naik, Angka Kematian Turun
Lima alasan Perempuan Berselingkuh
Traveling Perbaiki Kehidupan Seksual Pasangan