Ia menyebut, Indonesia masih jauh tertinggal dari negara-negara tetangga soal penyediaan anggaran untuk mengatasi masalah diabetes. Infrastruktur yang tidak merata menyebabkan lokasi layanan kesehatan bagi penderita diabetes menjadi tidak terjangkau dan seringkali biaya ke lokasi layanan kesehatan lebih mahal daripada biaya pengobatannya.
Ketua Persatuan Diabetes Indonesia Sidharta Soegondo mengatakan, hampir 75 persen penderita diabetes tidak terdeteksi mengidap karena kurangnya pengetahuan tentang pengecekan penyakit. Padahal diagnosa awal bisa memudahkan cara pengobatan yang tepat.
"Pada Riskestas 2007, yang mengaku diabetes hanya 1,2 persen. Ternyata setelah dilakukan penelitian dan pengecekan ada 4,5 persen yang terdiagnosa diabetes melitus," kata Sidharta.
Laporan global NCD World Health Organization pada 2010 mengungkap, Diabetes Melitus menempati posisi ke enam penyakit tak menular penyebab kematian. Sekitar 1,3 juta orang meninggal akibat diabetes dan empat persen meninggal sebelum usia 70 tahun. Di Indonesia, pada 2030 diperkirakan ada 21,3 juta jiwa penderita Diabetes Melitus.
Direktur Jenderal...