TEMPO.CO, Jakarta - Studi terbaru menunjukkan profil Facebook dapat menjadi indikator kinerja seorang pekerja, seakurat tes kepribadian yang dilakukan sendiri. Dalam studi itu, para peneliti dari Old Dominion University di Virginia membandingkan ciri-ciri kepribadian yang diperoleh dari profil Facebook para calon karyawan.
Mereka juga melakukan ini sebagai bentuk tes kepribadian terhadap para calon karyawan untuk melihat metode mana yang lebih baik dalam memprediksi prestasi kerja. "Anda tidak hanya dapat menemukan informasi terkini tentang profil seseorang, tetapi juga dapat mengakses catatan perilaku masa lalu orang itu," kata Katelyn Cavanaugh, salah satu penulis penelitian dan seorang mahasiswa doktoral di Old Dominion, seperti dilansir Business News Daily.
Baca Juga:
Adapun Richard Landers, asisten profesor dan wakil penulis studi, mengatakan media sosial memberikan perusahaan gambaran realistis tentang seseorang, sehingga informasi yang lebih otentik dibanding hasil tes kepribadian dapat terungkap.
Sementara para pengusaha dapat belajar banyak tentang potensi calon karyawan dari media sosial, para peneliti mengungkapkan adanya beberapa masalah hukum, terutama soal informasi yang berkaitan dengan karakteristik yang dilindungi, seperti ras, usia, dan orientasi seksual. "Jika manajer perekrutan ingin menggunakan media sosial sebagai alat seleksi, ada langkah-langkah yang perlu diambil," kata Landers.
Landers merekomendasikan dua langkah yang dapat dilakukan manajer dalam hal ini. Pertama, mereka harus punya pihak ketiga untuk menghapus profil dari semua informasi yang dilindungi ( usia dan orientasi seksual).
Kedua, mereka harus memiliki lebih dari satu manajer untuk melihat profil Facebook para calon karyawan sebelum membuat keputusan. Penelitian ini akan dipresentasikan dalam pertemuan tahunan Society for Industrial and Organizational Psychology ke-29 pada Mei mendatang.