Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tak Asal Buang Lemak, Ini Tips Sehat Membentuk Tubuh

image-gnews
Ilustrasi. pilateshaven.ie
Ilustrasi. pilateshaven.ie
Iklan

BISNIS.COM, Jakarta -Memiliki bentuk tubuh proporsional adalah impian semua orang. Terlebih, wanita. Terlahir dengan kekurangan dan kelebihan masing-masing, tak perlu membuat kecil hati serta putus asa.

Sejumlah cara bisa dilakukan dengan membentuk tubuh anda. Namun, masalah penumpukan lemak di beberapa titik membuat tubuh tak lagi indah. Pergi ke klinik spesialis kulit untuk membuang lemak bukanlah pilihan saat tak mau menerapkan pola makan sehat dan olahraga teratur.

Hal itulah yang membuat beberapa orang, khususnya wanita terjebak pada cara instan mendapat bentuk tubuh ideal. Menurut dokter spesialis kulit Sari Chairunnisa dari Bamed Skin Care mengatakan perawatan body contouring dipilih saat berbagai usaha demi mendapat bentuk tubuh idaman telah dilakukan. Bukan berarti, saat berat badan masih jauh dari berat ideal perawatan ini dipakai sebagai jalan pintas.

“Saat diet dan olahraga sudah dilakukan dan berat badan mendekati ideal, kadang masih ada lemak di beberapa titik yang membandel itu baru boleh dilakukan body contouring,” ujarnya dalam diskusi tentang Body Contouring di Jakarta.

Lemak di beberapa titik seperti di pinggul, pinggang, perut dan paha memang sulit untuk dihilangkan. Adapun, beberapa cara yang dapat ditempuh yaitu dengan cara menggunakan baju khusus pembentuk tubuh, Liposuction—sedot lemak, terapi menggunakan energi panas atau Low Level Light Therapy, menggunakan energi suara atau High Frequency Ultra Sound, Cryolipolysis—penghancuran lemak dengan cara didinginkan dan Radio Frequency.

Masing-masing cara memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri. Semua, tuturnya, disesuaikan dengan hasil yang ingin dicapai. Saat ini, katanya, pasien lebih memilih modalitas yang lebih nyaman tanpa pembedahan meskipun tak memberi hasil instan. Salah satu yang paling sering diterapkan adalah menggunakan radio frekuensi.

Pasalnya, cara ini sama sekali tak melibatkan proses pembedahan. Kendati demikian, lemak dikeluarkan secara bertahap. Artinya, diperlukan beberapa pertemuan untuk meraih bentuk ideal. Sebagai contoh, dia menyebut metode Radio Frequency yang termasuk salah satu cara yang paling sering diterapkan. Paling tidak, dengan metode ini lemak yang dibuang sebanyak 3.000cc selama 3 bulan dan berat badan berkurang berkisar 5kg sampai dengan 10kg.

Untuk setiap perawatan, pasien bisa langsung beraktivitas kembali karena tidak ada efek samping yang dapat menunda kegiatan. Bila setelah dilakukan dan lemak kembali lagi, katanya, biasanya lemak akan berada di titik yang sama. Hal ini karena, cara ini hanya untuk membuat lemak berubah bentuk dan mudah dikeluarkan.

“Tidak dalam sekali prosedur. Perawatan ditempuh selama 6 minggu. Dua sampai tiga kali pertemuan setiap minggu. Bisa membuang 3.000cc lemak selama 3 bulan,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cara lain yang biasanya dipilih, katanya, adalah liposuction atau sedot lemak. Pasien, ujarnya, memilih cara ini dengan alasan menghilangkan lemak lebih cepat dan hasilnya bertahan lebih lama. Melalui liposuction, lemak yang dikeluarkan bisa mencapai 1.000 liter.

Namun, pascapembedahan pasien harus beristirahat selama dua hingga tiga hari. Meski hasilnya bertahan lebih lama, ucap Sari, tetap harus diiringi dengan penerapan gaya hidup sehat. Pasalnya, lemak akan datang ke bagian tubuh lain yang belum mengalami pembedahan melalui liposuction.

“Sedot lemak pakai bius lokal dan ada bagian yang dibuka jadi enggak bisa langsung aktivitas karena ada jahitan. Melalui cara ini sampai 1.000 liter yang bisa dikeluarkan. Tapi bukan untuk weight loss,” katanya.

Dokter spesialis kulit Adhimukti Sampurna mengatakan kesemua cara yang akan ditempuh harus disesuaikan dengan kondisi fisik pasien. Oleh karena itu, penting untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu. Contohnya, tuturnya, bagi beberapa orang yang alergi panas penggunaan Radiofrequency tidak disarankan karena kulit akan mengalami kontraindikasi. Sama halnya dengan wanita usai melahirkan yang justru disarankan menggunakan cara pembedahan karena membantu mengecilkan perut dan mengurangi stretch mark.

“Tidak semua aman. Kalau alergi panas, pakai RF pasti timbul reaksi gatal, bengkak. Kalau ibu yang setelah melahirkan lebih baik pakai cara liposuction untuk mengecilkan perut dan membantu mengurangi stretch mark,” katanya.

Berbagai cara untuk membentuk ulang tubuh, boleh diterapkan bagi usia di atas 18 tahun. Tentunya, ujarnya, harus menetapkan target yang realistis dan dibarengi penerapan gaya hidup sehat.

“Usianya disarankan di atas 18 tahun karena dianggap bisa bertanggung jawab dengan keputusan yang dibuat,” katanya

BISNIS.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

11 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

12 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

12 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

13 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

13 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

14 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

17 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.