TEMPO.CO, Jakarta - Maraknya kejadian kekerasan seksual terhadap anak disangkutpautkan dengan pedofil. Namun, sebelumnya, tahukah Anda apa itu pedofil?
Roslan Yusni Hasan, dokter spesialis bedah saraf, mengatakan pedofil bukanlah penjahat seksual, melainkan seseorang yang memiliki selera seksual yang berbeda dari biasanya. Dokter yang bertugas di Rumah Sakit Mayapada ini mengatakan seorang pedofil tidak bisa diidentifikasi secara kasat mata. "Begini saja, memangnya kita bisa membedakan si A lebih suka makanan asin atau enggak?" kata Roslan saat dihubungi Tempo, Sabtu, 24 Oktober 2015.
Tak hanya tertarik pada anak-anak di bawah usia puber, seperti orang pada umumnya, seorang pedofil juga memiliki kriteria tersendiri. "Mereka juga punya selera sendiri, ada yang lebih suka anak putih, ada yang lebih suka anak umur tertentu, dan sebagainya," ujarnya. "Jadi kita tidak bisa mengelompokkan usia anak tertentu karena bisa bervariasi."
Disangkutpautkan dengan beberapa kasus kekerasan seksual terhadap anak, beberapa pihak mendesak pemerintah agar mempertimbangkan hukuman kebiri bagi pedofil. Menanggapi hal itu, Roslan mengatakan hukuman kebiri tak akan efektif dan malah akan membuat pedofil semakin agresif atau depresi karena terjadi ketidakseimbangan hormonal.
Menurut dia, pedofil bisa saja disembuhkan dengan cara terapi ke psikiater khusus. "Dokter harus menjelaskan kepada mereka bahwa selera seksual mereka berbeda dari umumnya," tuturnya. Terapi ini tak hanya berlaku untuk pedofil, tapi juga kelainan lainnya, misalnya sadomasokis.
Namun, Roslan melanjutkan, sayangnya sebagian besar pengidap kelainan tersebut tidak merasa bahwa mereka memiliki kelainan. Ditambah lagi, ciri-cirinya tak terlihat secara kasat mata, maka semakin sulit pula untuk teridentifikasi.
DINI TEJA
Baca juga:
Dewie Limpo Terjerat Suap: Inilah Sederet Fakta Mengejutkan
Ribut Risma Tersangka: 5 Hal Ini Mungkin Anda Belum Tahu