Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kemenkes: Ini Upaya Pencegahan Penyakit Bagi Pemudik  

image-gnews
Antrian kendaraan pemudik pada arus balik H+2 lebaran di Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. 8 Juli 2016. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Antrian kendaraan pemudik pada arus balik H+2 lebaran di Lingkar Gentong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. 8 Juli 2016. TEMPO/Aditya Herlambang Putra
Iklan

TEMPO.COJakarta - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan Oscar Primadi berujar, pada H+3 Lebaran ini, para pemudik mesti mewaspadai hal-hal yang dapat mempengaruhi kondisi kesehatannya. Hal itu sesuai dengan pernyataan Direktur RSUP Persahabatan Mohammad Ali Toha, Sabtu, 9 Juli, 2016.

Saat perjalanan jauh, menurut Ali, para pemudik pada umumnya mengalami kelelahan dan stres karena kurang istirahat. Asupan makanan pun tidak teratur dan optimal. Selain itu, terjadi kontak dengan tempat umum yang kurang higienis dan polusi udara.

"Masalah yang dihadapi oleh pemudik ini akan berdampak pada tubuh serta meningkatkan risiko bagi kesehatan secara umum dan khusus pada pernapasan, bahkan risiko kematian. Risiko lebih tinggi akan terjadi pada anak-anak, orang tua, dan orang yang menderita penyakit kronis," ujarnya.

Oscar pun mengatakan terdapat beberapa upaya pencegahan bagi terjadinya penyakit pada paru dan pernapasan pada pemudik. Menurut dia, pemudik mesti memastikan kondisi kendaraan tetap baik dan tidak ada kebocoran gas yang masuk ke kabin mobil.

Pemudik juga perlu memastikan kondisi kesehatannya sebelum melakukan perjalanan panjang. "Catat semua riwayat kesehatan anggota keluarga yang ikut, terutama terkait penyakit-penyakit yang diderita, dan beri perhatian khusus pada anak-anak, orang tua, dan orang dengan penyakit kronis," katanya.

Pada saat macet, Oscar menyarankan pemudik tetap berada di dalam kendaraan dan menutup jendela serta pintu kendaraan untuk mengurangi masuknya polusi ke dalam kendaraan. "Nyalakan AC dengan mode recirculate, jangan mode outdoor circulate yang mengambil udara dari luar," tuturnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika terjadi kemacetan total dan udara di luar tidak panas, Oscar mengimbau pemudik mematikan mesin kendaraannya untuk mengurangi polusi udara di sekitar kemacetan. "Hindari menambah bahan polusi udara yang dapat masuk ke dalam tubuh, misalnya merokok," katanya.

Oscar juga menyarankan agar pemudik, terutama yang mengendarai sepeda motor, untuk menggunakan masker atau respirator. Pengguna mobil pun perlu menyediakan masker agar dapat digunakan pada kondisi tertentu. "Apabila memungkinkan, hindari kawasan macet. Pilih jalur yang lebih lancar."

Selain itu, Oscar mengimbau pemudik makan makanan yang bergizi dan sering mencuci tangan. "Usahakan dapat istirahat selama perjalanan agar tubuh tetap fit. Jangan dipaksakan untuk tetap mengemudi tanpa istirahat," ujar Oscar, menambahkan.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

.
Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.


Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 hari lalu

Ilustrasi petugas Bea Cukai. Instagram/Beacukairi
Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.


Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Juru bicara KPK, Ali Fikri, menghadirkan anggota DPRD Labuhan Batu, Yusrial Suprianto Pasaribu dan pihak swasta Wahyu Ramdhani Siregar, resmi memakai rompi tahanan seusai menjalani pemeriksaan, di gedung Komisi Pemberantasan Korupsi, Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024. KPK resmi meningkatkan status perkara ke tahap penyidikan dengan menetapkan dan melakukan penahnan secara paksa selama 20 hari pertama terhadap dua orang tersangka baru Yusrial Suprianto Pasaribu dan Wahyu Ramdhani Siregar terkait Operasi Tangkap Tangan KPK terhadap empat tersangka Bupati Labuhan Batu, Erik A. Ritonga, anggota DPRD Labuhan Batu, Rudi Syahputra Ritonga, dua orang pihak swasta Efendy Sahputra dan Fazar Syahputra, dalam dugaan tindak pidana korupsi berupa pemberian hadiah atau janji terkait proyek pengadaan barang dan jasa dari APBD Tahun 2013 dan Tahun 2014 sebesar Rp.1,4 triliun di lingkungan Pemerintah Kabupatan Labuhan Batu. TEMPO/Imam Sukamto
Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.


Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

10 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan desa Laingpatehi setelah letusan Gunung Ruang, di Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.


Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

10 hari lalu

Upaya evakuasi dan penyelamatan korban banjir di Musirawas Utara, Sumatra Selatan. Foto Dokumentasi Basarnas Palembang
Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.


Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

20 hari lalu

Ilustrasi hipertensi (Pixabay.com)
Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.


3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

37 hari lalu

Ilustrasi ginjal. Shutterstock
3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?


Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

38 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.


Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

57 hari lalu

Gedung Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan IMERI-FKUI. Kredit: FKUI
Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.


Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Pasien penderita kusta di Rumah Sakit Anandaban Leprosy Mission di Lele, Nepal, 24 Januari 2015. (Omar Havana/Getty Images)
Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.