Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Pria Harus Belajar Mengasuh Anak?  

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi pria bermain dengan anak-anak. baby.ru
Ilustrasi pria bermain dengan anak-anak. baby.ru
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Sekarang ini sudah bukan zamannya lagi seluruh pekerjaan mengasuh anak ditumpukan kepada Ibu. Ayah, maupun calon ayah, memiliki peran yang sama penting dalam proses pengasuhan untuk menunjang tumbuh kembang anak.

Apalagi, saat ini kebanyakan perempuan semakin menyukai pria yang memiliki sifat kebapakan (family man). Oleh karena itu, kaum Adam yang mampu melakukan tugas-tugas parenting dengan baik dianggap memiliki nilai tambah sebagai kepala keluarga.

Melihat tren tersebut, saat ini semakin banyak laki-laki lajang yang mengikuti kursus parenting. Kemampuan dasar pengasuhan anak mereka jadikan sebagai bekal dalam memikat dan meluluhkan hati para gadis atau calon istri mereka.

Fenomena tersebut salah satunya marak terjadi di Jepang. Di Negeri Sakura, para pria lajang beramai-ramai mengikuti kursus ikumen, yang khusus mengajarkan mereka teknik-teknik dasar pengasuhan anak.

Beberapa kurikulum yang diajarkan antara lain bagaimana memandikan bayi, mengenakan pakaian pada bayi, menggendong, hingga bagaimana memahami prespektif para perempuan dalam mengasuh seorang bayi.

Para pria di Jepang menyadari bahwa para perempuan masa kini semakin terpesona oleh lelaki yang lebih perhatian dalam proses parenting. Jadi, mereka percaya dengan mengikuti kelas pengasuhan khusus calon ayah, kesempatan mereka mencari istri menjadi lebih besar.

Ikumen sendiri berasal dari kata ikuji (mengasuh anak) dan men (kata dalam bahasa Inggris yang artinya ‘para lelaki’). Biasanya, istilah ikumenditujukan pada para suami/ayah yang aktif berperan dalam proses mengasuh anak dalam keluarga.

Para peserta kursus ikumen diminta untuk merasakan sejenak bagaimana menjadi seorang ibu rumah tangga yang mengurus anak. Mereka harus mengenakan ‘jaket kehamilan’ seberat 7 kg untuk merasakan bagaimana menjadi seorang ibu yang mengandung.

Mereka juga diajari cara-cara untuk memperbaiki dan meningkatkan komunikasi dengan calon pasangan hidup,serta mengisi lembar kerja untuk menjabarkan apa saja sifat-sifat lelaki yang cenderung tidak disukai oleh perempuan.

“Saya ingin membuat kemampuan pengasuhan anak khusus pria yang bersertifikasi untuk menunjang kehidupan pernikahan para lelaki ini,” ujar instruktur Ikumen University, Takeshi Akiyama, dikutip dari Reuters.

Lebih lanjut, dia berkata saat ini banyak ‘biro jodoh’ di Jepang yang lebih mengutamakan para pria yang memiliki nilai lebih. Salah satunya adalah seberapa jauh para pria itu sanggup menopang kehidupan pernikahan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Indonesia, kursus mengasuh anak khusus pria memang belum populer seperti di Jepang. Akan tetapi, fenomena perempuan yang lebih menyukai pria kebapakan juga berkembang masif di Tanah Air.

Semakin banyak kaum Hawa yang menyadari tugas mengasuh anak seharusnya dibagi secara adil dengan ayah. Oleh karena itu, para pria lajang yang memiliki sifat kebapakan dan mampu mengasuh anak dipandang memiliki nilai lebih oleh para perempuan.

Menurut dosen psikologi Universitas Pembangunan Jaya (UPJ) Bintaro, Supriyanto, peran lelaki sebagai seorang ayah telah mengalami pergeseran di era modern akibat pertumbuhan pesat di bidang sosial, budaya, demografi, ekonomi, dan industri.

“Peran lelaki sabagai ayah saat ini lebih dari sekadar pencari upah dan penyedia. Ayah dapat berperan sebagai pengasuh anak, tinggal di rumah, dan berbagi tanggung jawab dalam perawatan anak,” paparnya.

Fungsi seorang lelaki sebagai ayah di dalam keluarga juga untuk menyediakan afeksi (pengasuhan dan kenyamanan pada anak), mempromosikan kesehatan keluarga, sebagai guru, serta pendorong hubungan yang lebih positif dengan pasangan.

Adapun, faktor-faktor yang dapat memengaruhi keterlibatan pria dalam pengasuhan anak antara lain  motivasi, skill dan kepercayaan diri, dukungan, maupun kebijakan atau praktik institusional. “Pada era modern, tidak ada alasan lagi bagi pria untuk tidak terlibat dalam pengasuhan.”

Jadi, jika Anda adalah pria lajang atau tengah mengarah ke kehidupan rumah tangga, tidak ada salahnya mulai membekali diri dengan keterampilan pengasuhan anak mulai dari sekarang. Selain bernilai tambah, siapa tahu kemampuan itu bisa membantu ‘melancarkan jodoh’.

BISNIS

BACA JUGA
1. Trik bebas dari komplikasi diabetes
2. suka salmon mentah? Baca dulu yang ini
3. mengapa oplosan berbahaya?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


8 Dampak Pola Asuh Strict Parents Pada Anak, Salah Satunya Risiko Depresi

17 hari lalu

Ilustrasi orang tua bertengkar di depan anak-anak. betterparenting.com
8 Dampak Pola Asuh Strict Parents Pada Anak, Salah Satunya Risiko Depresi

Berikut ini dampak strict parents pada perkembangan anak. Di antaranya bisa meningkatkan risiko depresi hingga tidak percaya diri.


10 Ciri-Ciri Orang Tua Strict Parents, Salah Satunya Banyak Menuntut

17 hari lalu

Ciri ciri strict parents. Foto: Canva
10 Ciri-Ciri Orang Tua Strict Parents, Salah Satunya Banyak Menuntut

Ketahui beberapa ciri-ciri strict parents. Di antaranya adalah memiliki banyak aturan hingga mengontrol penuh tindakan anak.


7 Tips Mengasuh Anak Bagi Orang Tua yang Bekerja

33 hari lalu

Tips mengasuh anak. Foto: Canva
7 Tips Mengasuh Anak Bagi Orang Tua yang Bekerja

Berikut ini beberapa tips mengasuh anak untuk orangtua yang bekerja. Pastikan membuat jadwal teratur dan memiliki waktu berkualitas dengan anak.


Kronologi Terungkapnya Penganiayaan Balita di Daycare Depok oleh Influencer Meita Irianty

37 hari lalu

Wensen School yang diduga daycare aniaya anak di Jalan Putri Tunggal No.42 RT. 09/03 Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Depok tutup, Rabu, 31 Juli 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Kronologi Terungkapnya Penganiayaan Balita di Daycare Depok oleh Influencer Meita Irianty

Kronologi terungkapnya penganiayaan di daycare oleh Meita Irianty yang juga dikenal sebagai influencer parenting di media sosial.


Profil Meita Irianty, Influencer Parenting Pemilik Wensen School Daycare Depok yang Tega Aniaya Balita

37 hari lalu

Wensen School yang diduga daycare aniaya anak di Jalan Putri Tunggal No.42 RT. 09/03 Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Depok tutup, Rabu, 31 Juli 2024. TEMPO/Ricky Juliansyah
Profil Meita Irianty, Influencer Parenting Pemilik Wensen School Daycare Depok yang Tega Aniaya Balita

Profil pemilik Wensen School Daycare, Meita Irianty atau akrab disapa Tata Irianty. Polisi telah menetapkannya sebagai tersangka penganiayaan balita.


Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

7 Februari 2024

Nikita Willy bersama anak pertamanya, Issa Xander Djokosoetono. Foto: Instagram/@nikitawillyofficial94
Pola Asuh Anak yang Diterapkan Nikita Willy di Tengah Kesibukan

Nikita Willy memahami kunci pola asuh yang baik adalah dengan menerapkan rutinitas sehari-hari yang konsisten meskipun sebagai ibu yang juga bekerja.


Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

7 Februari 2024

Ilustrasi ibu bahagia saat mencium anaknya. Foto: Unsplash/Humberto Chavez
Pola Asuh Pintar dan Manfaatnya pada Perkembangan Anak

Ibu perlu menerapkan pola asuh yang fokus pada aspek perkembangan anak sesuai usianya yang disebut smart parenting. Cek manfaatnya.


Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.


Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya. Foto: Canva
Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.


Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

10 Desember 2023

Ilustrasi anak memandang pohon Natal. Unsplash.com/Greg Rosenke
Kesalahan yang Biasa Dilakukan Orang Tua pada Anak di Hari Natal

Pakar parenting menyebut ada beberapa kesalahan yang biasa dilakukan orang tua terhadap anak-anak mereka di momen Hari Natal. Apa saja?