Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Reporter

Editor

Laili Ira

image-gnews
Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini. Foto: Canva
Iklan

TEMPO.CO, JakartaApakah Anda termasuk orang tua yang selalu mengawasi anak dan memberi suatu keputusan tanpa melakukan diskusi dan melibatkan mereka terlebih dahulu? Jika iya, maka hal tersebut merupakan salah satu dari ciri-ciri helicopter parenting

Istilah helicopter parenting cukup populer dan sering disebut di sosial media baru-baru ini. Lalu, apa yang dimaksud dengan helicopter parenting? Untuk lebih memahaminya, berikut penjelasan lebih lengkapnya. 

Helicopter Parenting Adalah

Merangkum dari beberapa sumber, helicopter parenting adalah gaya pengasuhan di mana orang tua atau pengasuh sangat mengawasi serta terlibat dalam setiap aspek kehidupan anak mereka atau dapat dikatakan sebagai pola asuh yang terlalu berlebihan dalam menjaga anak. 

Meski memiliki tujuan yang baik, ternyata pola asuh ini memiliki dampak buruk bagi perkembangan anak. 

Ciri-ciri Helicopter Parenting

Sebagai orang tua, perkembangan anak tentunya menjadi aspek dalam kehidupan yang sangat penting untuk diperhatikan agar mereka dapat tumbuh dengan baik. Maka, mari ketahui ciri-ciri dari helicopter parenting berikut ini:

1. Tahap Balita

Pada tahapan ini umumnya orang tua yang menerapkan helicopter parenting melakukan pengawasan yang ketat ketika anak bermain. 

Orang tua tidak mengizinkan jika anak mereka disentuh oleh orang lain, tidak memberi kesempatan bagi anak untuk explore suatu permainan baru, khawatir berlebihan bahwa anak akan terluka ketika bermain, mengontrol perilaku anak, dan tidak memberikan kesempatan bagi anak untuk memiliki waktu sendiri.

2. Tahap Usia Sekolah hingga Kuliah

Pada tahapan ini, helicopter parenting umumnya seringkali menetapkan suatu keputusan dalam hidup anak tanpa melibatkan dan mengajak mereka berdiskusi terlebih dahulu. Ciri lainnya juga dapat dilihat ketika orang tua mulai mengontrol lingkup pertemanan sang anak.

Tahap ini seringkali juga dapat terlihat dalam contoh ketika seorang anak hendak memasuki jenjang pendidikan perkuliahan lalu orang tua memiliki kendali besar untuk memutuskan program studi dan fakultas yang harus diikuti sang anak.

Dampak Buruk Helicopter Parenting

Meski tujuan orang tua yang menerapkan helicopter parenting baik, namun kenyataannya pola asuh ini dapat memberikan dampak buruk bagi tahap perkembangan anak semasa hidupnya. Beberapa dampak buruk tersebut diantaranya:

  1. Menghambat keterampilan problem solving anak.
  2. Menimbulkan perasaan cemas dan khawatir berlebihan pada anak.
  3. Menumbuhkan sikap rendah diri.
  4. Menumbuhkan rasa tidak percaya diri.
  5. Menumbuhkan sikap berbohong untuk lolos dari kekangan orang tua.

Upaya Menghindari Gaya Helicopter Parenting

1. Izinkan Anak Mengalami Kegagalan 

Kegagalan merupakan suatu hal yang menimbulkan perasaan sedih dan tidak dapat dengan mudah diterima. Namun, kegagalan dapat menjadi pembelajaran dan menjadi bagian dari proses pertumbuhan anak. 

Dari kegagalan tersebut, anak dapat belajar untuk membangun karakter yang kuat pada dirinya dan belajar untuk mandiri dalam mengatasi masalah serta melakukan evaluasi ulang terkait langkah untuk mencapai tujuan mereka.

2. Mendorong Anak Berkomunikasi 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mendorong sikap terbuka terhadap anak sejak dini merupakan hal yang penting untuk tahap perkembangan diri mereka. 

Doronglah anak untuk dapat mengkomunikasikan pikiran dan perasaan mereka, setelahnya orang tua dapat memberi ucapan terima kasih kepada mereka karena telah berbagi atau mengkomunikasikan perasaan dan pikiran mereka saat ini. 

Dengan hal tersebut, anak dapat memahami apa yang mereka butuhkan dan mampu menyampaikannya dengan tepat kepada orang lain.

3. Berikan Tugas Untuk Anak 

Pada tahap perkembangan anak khususnya masa anak-anak, menjadi fase di mana orang tua mengajarkan keterampilan hidup bagi anak untuk membantunya di masa dewasa kelak. 

Penting bagi orang tua untuk memberikan tugas sederhana sehari-hari bagi anak sejak dini seperti misalnya mencuci piring setelah makan untuk menumbuhkan sikap mandiri. 

Jika orang tua selalu memenuhi segala kebutuhan anak tanpa memberi peluang untuk melibatkan mereka, maka keterampilan ini tidak akan terbentuk.

4. Membiasakan Anak Membuat Perencanaan 

Mengajarkan anak untuk membuat perencanaan sejak dini memiliki peran penting untuk menumbuhkan kebiasaan mengatur perencanaan kegiatan mereka. 

Meski kegiatan pada masa anak-anak hanya bermain dan bertemu teman, namun perencanaan dapat mengajarkan mereka mengenai bagaimana mencatat jadwal dan mengingat kegiatan yang akan mereka lakukan. 

Kebiasaan ini akan terbawa hingga usia mereka terus bertambah dan membantu mereka untuk memiliki keterampilan manajemen waktu dan kegiatan yang baik.

GHEA CANTIKA NOORSYARIFA 

Pilihan Editor: Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

20 jam lalu

Ilustrasi lansia bersama cucunya. shutterstock.com
Pola Asuh yang Perlu Dipahami Kakek Nenek saat Mengasuh Cucu

Psikolog mengingatkan kakek atau nenek memahami jenis-jenis pola asuh ketika mengasuh cucu. Apa saja yang perlu dilakukan?


Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

2 hari lalu

ilustrasi pelecehan seksual (pixabay.com)
Bocah 15 Tahun jadi Korban Persetubuhan Sang Kekasih, Ibunya Lapor Polisi

DP seorang anak wanita berusia 15 tahun menjadi korban dugaan persetubuhan anak di bawah umur. Pelaku diduga pemilik sebuah BAR.


Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

2 hari lalu

Tiga terdakwa mantan Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (kiri), Sekjen Kementan RI, Kasdi Subagyono dan mantan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Kementan RI, Muhammad Hatta (kanan), mengikuti sidang lanjutan, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis, 17 April 2024. Sidang ini dengan agenda pemeriksaan keterangan saksi Adc. Mentan, Panji Hartanto, yang telah mendapat perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), dihadirkan oleh Jaksa Penuntut Umum KPK untuk ketiga terdakwa dalam perkara dugaan tindak pidana korupsi terkait penyalahgunakan kekuasaan dengan memaksa memberikan sesuatu untuk proses lelang jabatan dalam pengadaan barang dan jasa serta penerimaan gratifikasi di lingkungan Kementerian Pertanian RI. TEMPO/Imam Sukamto
Saksi Ungkap Sering Bayari Biaya Ulang Tahun Cucu Syahrul Yasin Limpo Pakai Uang Kementan

Menjawab itu, Isnar mengatakan putra Syahrul Yasin Limpo, Redindo juga pernah meminta uang kepadanya.


Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

3 hari lalu

Ilustrasi ibu berbicara dengan anak. Foto: Freepik.com/Racool_studio
Pentingnya Ibu Pahami Jenis Bahasa Kasih Sayang pada Anak dan Keluarga

Ibu cerdas perlu mengetahui bahasa kasih sayang agar bisa disampaikan kepada keluarga dan anak.


OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

3 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi. TEMPO/Tony Hartawan
OJK Imbau Para Ibu agar Tak Ciptakan Generasi Sandwich

toritas Jasa Keuangan (OJK) mengingatkan para ibu agar tidak menciptakan generasi sandwich. Apa itu?


Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

8 hari lalu

Kebiasaan Anak Berbohong
Kenali Penyebab dan Kiat Menangani Anak yang Gemar Berbohong

Berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan ketika mendapati anak berbohong.


7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

13 hari lalu

Ilustrasi makanan sehat. (Canva)
7 Tips Ajak Anak Pola Makan Sehat

Kebiasaan makan yang buruk dapat berdampak negatif pada kesehatan anak. Simak 5 tips anak ajak pola makan sehat


Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

14 hari lalu

Perdana Menteri Isael, Benjamin Netanyahu dan Pemimpin group Hamas, Ismail Haniyeh. REUTERS/Ronen Zvulun dan Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
Israel Klaim Bunuh Anak dan Cucu Ismail Haniyeh Tanpa Konsultasi dengan Netanyahu

Pasukan Israel membunuh tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh dalam serangan udara di Gaza tanpa berkonsultasi dengan PM Benyamin Netanyahu


Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

16 hari lalu

Ilustrasi keluarga. Freepik.com/Lifestylememory
Manfaatkan Libur Idul Fitri untuk Pengasuhan Maksimal Anak

KPAI meminta orang tua memanfaatkan momen libur Idul Fitri untuk memaksimalkan peran pengasuhan yang terbaik bagi anak.


Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

18 hari lalu

Ilustrasi Baby Sister / pengasuh anak / penjaga anak yang galak. youtube.com
Jangan Sembarang Menyerahkan Tugas Mengasuh Anak, Ini Saran Psikolog

Psikolog menyarankan selain menitipkan pada orang yang bertanggung jawab dan dapat dipercaya, perhatikan ini saat menyerahkan tugas mengasuh anak.