TEMPO.CO, Jakarta -Kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud ke Indonesia masih menarik perhatian. Apalagi saat liburan, pihak kerajaan memperpanjang waktunya selama tiga hari dari jadwal semula. Hal ini jadi berita baik khususnya untuk pariwisata di Indonesia.Bulu Dicukur dan Tampil Klimis? Ih Bukan Ridho Rhoma Banget!
"Arti kunjungan Raja Arab ke Indonesia, secara pribadi saya melihat kunjungan ini sebagai kunjungan persahabatan yang didasari sikap saling menghormati dan menghargai. Hal ini, mengulang kembali kenangan indah pertemuan Raja Arab sebelumnya dengan Presiden Soekarno, kemudian menjalin ukhuwah Islamiyah persaudaraan antar sesama umat muslim. Dan liburan yang diperpanjang ada benefitabblenya untuk dunia wisata di Indonesia," kalimat panjang itu meluncur dari bibir Amy Atmanto pada Rabu, 8 Maret 2017 di Jakarta.
Perancang kebaya nasional dan kaftan ini menilai secara keseluruhan, kunjungan Raja Arab menghadirkan euphoria tersendiri khususnya bagi masyarakat dan para netizen di dunia media sosial.Mooryati Soedibyo: Raja Salman Harusnya Coba Jamu Indonesia
Mengapa demikian? "Karena di medsos juga marak dan semua merasakan adrenalin dan nuansa excited. Bahkan secara tidak langsung kita jadi bisa lebih kenal negara sahabat kita. Ya mulai dari Raja, Pangeran hingga para Princes atau Putri-putrinya."
Yang juga tak bisa dihindarkan menurut dia, "Kunjungan ini berdampak positif untuk perekonomian secara mikro dari sisi industri tekstil dan mode. Ya harapannya akan mendongkrak perekonomian Indonesia," kata dia.
Perancang berparas cantik ini menjelaskan kedatangan Raja Arab Saudi yang membawa rombongan sebanyak 1500 orang, pastilah mendatangkan benefit atau keuntungan dari segala sektor. "Terutama sektor pariwisata yang bersiap total untuk memberikan service atau pelayanan terbaik untuk mereka, terutama selama menikmati liburan di Bali," ujar Amy.
HADRIANI P.
Sukmawati: Raja Salman Berkawan Baik dengan Bung Karno
Mengapa Berita Raja Salman Menarik Perhatian? Simak Analisis Pakar
