"Doa dan ibadah dapat menghilangkan stres fisik dan kecemasan, sementara ada juga penelitian yang menunjukkan ritual doa dapat dianggap sebagai pengobatan klinis efektif disfungsi neuro-muskuloskeletal," sambung dia.
Untuk sampai pada temuan itu, peneliti menganalisis gerakan digital yang dihasilkan komputer dari para partisipan yakni pria-pria dan wanita sehat asal India, Asia, dan Amerika dan mereka yang menderita nyeri punggung bawah. (Baca :9 dari 10 Wanita Tak Mengkonsumsi Gizi Seimbang! Ini Surveinya )
Temuan menunjukkan, membungkuk adalah gerakan yang paling menyebabkan tekanan pada punggung bawah, tapi untuk individu yang mengalami nyeri punggung bawah, gerakan yang melibatkan lutut dan bagian punggung itu justru dapat mengurangi rasa sakit. Kondisi ini berdasarkan bentuk tubuh masing-masing individu.
"Gerakan ini dapat (dengan aman) dianggap sebagai pengobatan klinis untuk nyeri punggung bawah, karena membutuhkan gerakan yang berbeda secara teratur," kata Khasawneh.
Bagi mereka yang mengalami nyeri punggung, menjaga postur gerakan dalam solat mungkin merupakan hal sulit. Namun, dalam Islam, jika individu tidak dapat berdiri, mereka diizinkan solat dalam kondisi duduk atau berbaring.
Lalu, Jika mereka mampu berdiri, mereka harus menjaga postur yang benar sebanyak yang mereka bisa. (baca :Bekerja di Rumah Lebih Stres? Ini Penelitian ILO)
"Posisi yang melibatkan lutut atau sujud meningkatkan elastisitas sendi, sehingga direkomendasikan menghabiskan lebih banyak waktu pada posisi itu," tutur Khasawneh.
Menurut tim peneliti, melakukan gerakan yang salah dalam solat justru dapat meningkatkan rasa sakit. Tim juga menyarankan perlunya studi lebih lanjut yang melibatkan individu yang mengalami keterbatasan fisik. Demikian seperti dilansir Eurekalert.org.