TEMPO.CO, Jakarta - Urin berwarna kuning pucat bahkan cenderung putih? Tanda tubuh Anda terhidrasi dengan baik. Bagaimana dengan baunya? Kebanyakan orang tidak akan menyadari jika urinnya berbau.
Sekilas, urin berbau ammonia – zat tidak berwarna namun memiliki ciri khas bau menyengat hidung. Namun, apa jadinya jika urin yang Anda keluarkan memiliki bau sangat menyengat? Apa penyebabnya?
Dehidrasi
Selain warna, bau urin juga menjadi tanda apakah tubuh seseorang terhidrasi dengan baik atau tidak. Jika warna urin kuning dan berbau menyengat, bisa jadi orang tersebut mengalami dehidrasi parah. Saat tubuh mencerna protein yang Anda konsumsi, senyawa tak berwarna atau yang disebut urea terbentuk dan dikeluarkan melalui urin.
Menurut Mehran Movassaghi, M. D. seorang pakar urologi dari Santa Monica, California, Amerika Serikat, air yang masuk ke dalam tubuh akan menekan tingkat urea, sehingga saat seseorang tidak cukup minum, maka urinnya akan mengandung banyak sekali urea. Urea dalam urin menghasilkan warna kuning pekat dan menimbulkan bau menyengat seperti ammonia.
“Hidrasi tubuh Anda dengan 8 gelas air sehari akan membuat warna urin lebih terang serta tidak berbau.” ujar Movassaghi.
Makanan dengan kandungan sulfur tinggi
Asparagus menjadi salah satu makanan yang dapat menyebabkan urin Anda berbau menyengat. Namun tidak semua orang yang rajin mengonsumsi sayur menyadari hal tersebut. Menurut penelitian baru dalam BMJ, urin seseorang yang mengonsumsi asparagus cukup banyak saat makan malam memiliki bau seperti sulfur.
“Bukan hanya asparagus saja, makanan lain seperti bawang putih yang juga mengandung sulfur tinggi dapat mengubah aroma urin Anda. Sama halnya dengan kol mini dan kari.” jelas Movagasshi.
Kopi
Biji kopi mengandung senyawa bernama caffeol yang dilepaskan pada saat pembakaran, proses pembakaran yang menyebabkan caffeol terlepas berfungsi untuk memberikan aroma kopi yang nikmat. Sayangnya, caffeol tidak dapat larut dalam air. Dengan kata lain tidak dapat dicerna dalam tubuh.
“Minum kopi terlalu banyak, terutama saat tubuh dehidrasi membuat caffeol dalam tubuh lebih terkonsentrasi sehingga menyebabkan urin berbau menyengat.” jelas seorang pakar urologi dan kanker, S. Adam Ramin, M. D.
Infeksi saluran kencing (UTI)
Infeksi yang menyerang saluran kencing seseorang menyebabkan bakteri buruk berkembang biak sehingga warna dan aroma urin berubah. Terkadang, urin berbau menyengat seperti ammonia atau tercium manis. Dalam hal ini, urin cenderung kental bahkan disertai dengan darah.
Obat-obatan atau suplemen
Beberapa jenis vitamin, obat-obatan dan suplemen memang memiliki kandungan yang dapat mengubah aroma urin. Orang yang mengonsumsi banyak vitamin, terutama vitamin B, akan menghasilkan urin berwarna kuning pekat sesaat setelah mengonsumsinya. Obat-obatan lain seperti antibiotik juga memengaruhi aroma urin. Kebanyakan antibiotik mengandung penicillin yang kemudian menjadikan urin Anda lebih kental.
Terjangkit penyakit menular seksual (STD)
Beberapa penyakit menular seksual, seperti trichomoniasis, chlamydia dan gonorrhea juga menjadi penyebab warna dan aroma urin berubah. Perubahan tersebut terjadi karena organisme yang harusnya bertanggung jawab untuk menjaga berbagai penyakit masuk justru memproduksi lebih banyak ammonia. Tubuh mengenali ammonia tersebut sebagai zat asing sehingga berusaha mengeluarkannya melalui urin.
Jika salah satu hal di atas terjadi pada Anda, segera periksakan ke dokter. Jangan sepelekan warna dan aroma urin yang tidak biasa. Perubahan warna dan aroma urin yang disertai dengan rasa sakit pada saat buang air, demam bahkan menggigil menjadi tanda penyakit batu ginjal.
MEN’S HEALTH | ESKANISA RAMADIANI