Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Semua Masalah Gigi Ada Solusinya

image-gnews
Ilustrasi pria periksa gigi. shutterstock.com
Ilustrasi pria periksa gigi. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gigi kuning, gusi terlalu besar, bibir pecah-pecah hingga gigi tak beraturan, adalah sebagian masalah yang bisa menimpa alat gigit tersebut. Memang, anda dapat menylimurkannya dengan senyum semenarik mungkin.

Tapi, apa anda tidak ingin gigi juga terlihat rapi dan bersih? Jangan khawatir, semua maslaah gigi bisa diatasi.

Masalah: Gigi kuning
Solusi: Pemutih

Apa yang paling diinginkan oleh banyak laki-laki untuk memperbaiki senyumnya?
“Yang paling banyak dipilih adalah pemutih,” ujar Dr. Jennifer Jablow, dokter gigi yang berpusat di kota New York.

Dr. Jablow menambahkan, “Saya melakukan ribuan pemutihan gigi, beberapa noda memang hanya dapat dihilangkan dengan cara pemutihan. Jika rokok, kopi dan anggur menjadi penyebab utama gigi kuning Anda, Anda mungkin dapat mencoba memutihkan gigi di rumah. Risikonya ada beberapa bagian yang terlewati, sebab bentuk mulut setiap orang berbeda-beda.”

Masalah: Grey teeth
Solusi: Crown atau veneers

Beberapa gigi mungkin tidak merespon zat pemutih dengan baik, meski dilakukan oleh para dokter gigi.  “Noda di antara gigi (celah) umumnya berwarna abu-abu, kebiru-biruan atau warna gigi seperti pudar akibat lapisan email gigi memburuk. Hal tersebut tidak dapat dihilangan dengan pemutih," kata Jablow..

Solusinya mungkin crown atau veneer. Keduanya merupakan lapisan yang lebih tipis dari gigi asli, terbuat dari porcelain. Crown membungkus seluruh bagian gigi, depan dan belakang, sementara venner hanya membungkus bagian depannya saja, sekitar 1/3 bagian gigi.

"Anda tentu harus pintar memilih dokter gigi jika ingin melakukan venner, sebab sering kali hasilnya terlihat aneh karena bentuknya berbeda dengan gigi asli,” kata Dr Jablow.

Masalah: High lip line (gusi terlihat saat senyum)
Solusi: Botox

Ada nama medis untuk gusi yang terlihat saat Anda tersenyum, gummy show. Saat tersenyum, bibir Anda terangkat sehingga menunjukkan porsi gusi yang lebih banyak daripada gigi. Gusinya tentu tidak dapat dibenahi, namun solusi potensial untuk masalah tersebut adalah menyuntikan satu atau dua botox pada masing-masing sudut bibir atas.

"Suntikan tersebut akan berdampak (terasa) saat mengunyah atau berbicara, namun akan hilang seiring dengan berjalannya waktu,” jelas Dr. Brendan Camp, seorang ahli kecantikan bersertifikat dari Virginia, Amerika Serikat.

Masalah: Stubby teeth (ukuran gigi pendek-pendek)
Solusi: Crown

“Jika ada tulang berlebih di bawah gusi tersebut, Anda dapat melakukan proses crown untuk menambahkan (gigi) melalui operasi. Beberapa jaringan gusi dan tulang di bawahnya akan dihilangkan untuk diganti dengan gigi crown,” kata Dr Jablow.

Masalah: Bibir kering
Solusi: Pengelupasan

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bibir kering dan pecah-pecah dapat Anda tuntaskan sendiri tanpa harus pergi ke dokter gigi. Mengoleskan lip balm atau pelembap bibir bukan satu-satunya solusi mengatasi masalah tersebut. Yang Anda butuhkan adalah menghilangkan sel kulit mati sebelum melembapkannya.

Cara terbaik untuk menghilangkan sel kulit mati pada bibir? Gula. Pakar kecantikan dari kota New York, Gissela Gorman mengatakan bahwa gula merupakan bahan alami terbaik untuk mengatasi bibir pecah-pecah.

“Oleskan gula pada bibir, gosok perlahan hingga sel kulit mati hilang. Bilas dengan air bersih. Oleskan pelembap,” ujar Gorman.

Masalah: Gigi kuda (ukuran gigi besar)
Solusi: Cangkok gusi

“Yang Anda lihat merupakan porsi gigi yang lebih banyak dari gusi. Jika akar giginya tidak kuat, gigi mudah lapuk karena makanan atau minuman panas dan dingin. Cangkok lebih baik daripada laser, namun biayanya cukup besar, sekitar 3.500 hingga 5.000 dolar Amerika,” jelas Jablow.

Masalah: Gigi tonggos
Solusi: Clear braces (behel transparan)

Gigi tonggos merupakan kondisi dimana gigi depan terlalu maju. Masalah tersebut dapat diatasi dengan behel transparan.  “Salah satunya Invisalign. Didesain khusus dan disesuaikan dengan bentuk gigi, agar pada saat mengunyah terasa nyaman. Tujuan penggunaan behel transparan untuk menyejajarkan gigi depan dengan gigi bagian belakang,” jelas Jablow.

Masalah: Gigi tak beraturan
Solusi: Variatif

Menurut Jablow gigi tak beraturan atau yang disebut peg tooth dapat diatasi dengan crown atau veneer setelahnya dianjurkan untuk memakai behel transparan agar terlihat sejajar. 

Masalah: Ompong
Solusi: Implan

Bertengkar menyebabkan beberapa gigi Anda tanggal?

“Beberapa orang, gigi susunya tak kunjung tumbuh seiring dengan bertambahnya usia, atau kecelakaan yang menyebabkan mereka kehilangan gigi. Jika ada cukup ruang, implan dapat dilakukan untuk mengisi kekosongan gigi yang hilang. Biayanya dua kali lipat dari crown,” tutup Jablow.

MEN’S HEALTH | ESKANISA RAMADIANI

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

5 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

12 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

13 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

13 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

14 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

14 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

14 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

18 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.