Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Risiko Infeksi Akibat Operasi Caesar Lebih Tinggi

image-gnews
AP Photo/Paul Sakuma
AP Photo/Paul Sakuma
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Satu dari sepuluh wanita yang melahirkan dengan operasi caesar mengalami infeksi, demikian sebuah penelitian terbaru mengungkapkan. Infeksi ini lebih tinggi dibandingkan jenis operasi lainnya.

Diperkirakan, ungkap penelitian tersebut, setiap tahun, sebanyak 15 ribu wanita di Inggris menderita infeksi setelah melahirkan dengan operasi caesar. Hasil riset ini menemukan bahwa 9,6 persen wanita yang melakukan operasi caesar mengalami infeksi dibandingkan dengan hanya 6,6 persen wanita yang melakukan histerektomi.

Menurut para ahli, karena satu dari empat kelahiran bayi dilakukan secara caesar, maka infeksi ini bisa menjadi masalah serius, baik bagi pasien maupun tambahan biaya bagi pemerintah Inggris. Meningkatnya risiko infeksi dibandingkan sebelumnya disebabkan antara lain karena kelebihan berat badan, usia di bawah 20 tahun, dan melakukan operasi dengan dokter junior.

Riset ini meneliti hampir 400 infeksi di lebih dari 4.000 operasi kelahiran caesar di Inggris selama 2009. Hasil temuan yang dipublikasikan di British Journal of Obestetrics & Gynaecology ini mengejutkan para ahli, sebab operasi caesar dikategorikan relatif ‘bersih’, tidak seperti operasi yang melibatkan usus dalam jumlah besar sehingga menyebabkan 13 persen pasiennya mengalami infeksi.

Dari 394 wanita yang mengalami infeksi, mayoritas diberi antibiotik sebagai tindakan pencegahan. Sebagian besar infeksi tidak serius, tapi sebanyak tujuh persen lebih serius dan harus tinggal lebih lama di rumah sakit. Sementara lima persen lainnya mengalami infeksi mendalam sehingga harus menjalani operasi lanjutan.

Para wanita yang kelebihan berat badan 60 persen lebih cenderung untuk mengalami infeksi. Sementara mereka yang obesitas 2,5 kali lebih cenderung mengalami luka yang terinfeksi. Wanita berusia di bawah 20 tahun lebih cenderung dua kali mengalami infeksi dibandingkan mereka yang berusia antara 25-30 tahun. Dan jika operasi dilakukan oleh dokter yang kurang berpengalaman, maka risiko akan meningkat hingga 60 persen.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Mengurangi tingkat infeksi setelah operasi caesar seharusnya menjadi prioritas,” kata dr Elizabeth Sheridan, Head of Healthcare Associated Infections di HPA, seperti dikutip situs Telegraph.

Hasil riset ini juga mengingatkan para wanita yang memilih untuk melakukan operasi caesar bukan dengan alasan kesehatan. “Mereka harus tahu mengenai risiko infeksi setelah operasi, khususnya mereka yang kelebihan berat badan,” kata dr Sheridan.

Dampak dari infeksi setelah melahirkan, ungkap Gail Johnson, penasihat bidang pengembangan pendidikan dan profesional di Royal College of Midwives, membuat para wanita cenderung kurang bisa merawat bayi mereka dan akan membutuhkan penyembuhan yang lebih lama dari proses melahirkan.

TELEGRAPH | ARBA’IYAH SATRIANI

Berita Terpopuler Lainnya
Punya Bokong Gede Bisa Terhindar Diabetes

Separuh Info Kesehatan Bayi di Internet Keliru?

Kopi Cegah Gemetar pada Penderita Parkinson

Salon Hewan Berbahan Herbal ala UGM

Anak Sekarang 10 Kali Lebih Lama Bermain Game

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

21 jam lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

1 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

1 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

2 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

5 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.


Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

9 hari lalu

Ilustrasi wanita bahagia. Unsplash.com
Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.


7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

10 hari lalu

Ilustrasi kucing (Pixabay)
7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.


Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

17 hari lalu

Menu sambal goreng hati sapi. shutterstock.com
Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?


Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

17 hari lalu

Ilustrasi protokol kesehatan / menjaga jarak atau memakai masker. ANTARA FOTO/FB Anggoro
Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.