TEMPO.CO, Depok - Gaya hidup modern dewasa ini membuat orang terobsesi dengan vitalitas tubuh yang produktif dan mendewakan materi. Hal inilah yang menjadi celah bagi industri narkoba untuk memasuki mereka. Tidak heran ada orang tua yang menelantarkan anaknya lantaran mengkonsumsi narkoba.
Terlebih, profil pengguna narkoba terbesar adalah orang yang bekerja dan produktif seperti remaja, berdasarkan data BNN. Demikian diutarakan pengamat sosial budaya Devi Rahmayanti, kala melihat orang tua yang tega menelantarkan anaknya. "Tidak heran orang tua menelantarkan anak, sebab memang ada noise karena narkoba itu. Dalam literatur tidak ada orang tua yang sehat yang tega menelantarkan anaknya," kata Devi, Selasa, 19 Mei 2015.
Ia mengatakan orang tua modern sangat terobsesi dengan vitalitas yang tinggi untuk meningkatkan produktivitas mereka. Karena itu, beberapa jenis narkoba menjadi pilihan untuk meningkatkan vitalitas tubuh. Apalagi, kata dia, beberapa jenis narkoba memang bisa berfungsi seperti itu.
Selain itu, saat ini banyak orang yang menuhankan materi dan terjebak dalam ruang yang membuat mereka mudah depresi. Maka penyalahgunaan narkoba menjadi pelarian yang membuat perilaku mereka agresif.
"Bahkan standar orang saat ini sudah berbeda. Mulai dari pakaian dan rumah, standarnya sudah tinggi. Tetangga yang satu dan yang lain tidak saling mengenal. Saat ini individualisme sangat terasa," Devi menjelaskan.
Lebih lanjut ia menilai pemerintah punya andil besar dalam masalah ini. Saat ini pemerintah telah membunuh ekonomi kecil yang menjadi wadah interaksi masyarakat. Akibatnya, ruang pengawasan antar masyarakat semakin sempit, hingga terjadi kasus penelantaran anak oleh orang tuanya. "Yang menjamur saat ini minimarket di mana pembeli tidak berinteraksi. Padahal, warung-warung kecil menjadi wadah interaksi masyarakat," ia menjelaskan.
IMAM HAMDI