TEMPO.CO, Jakarta - Mal atau pusat perbelanjaan menjadi magnet baru warga kelas menengah di kota-kota besar Tanah Air. "Sebanyak 74,4 persen responden pergi ke mal setiap akhir pekan,” kata Direktur Center for Middle Class Consumer, Yuswohady, di InterContinental, Jakarta, Kamis, 11 Juni 2015.
Yuswohady memaparkan survei yang dilakukan Middle Class Institute, majalah SWA, dan Inventure terhadap 2.277 responden dari kelas menengah di sembilan kota besar di Indonesia. Yakni Jabodetabek, Medan, Bandung, Palembang, Semarang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar.
Dari survei yang dilakukan pada 2012-2015, sebanyak 34 persen responden memilih kegiatan berbelanja sebagai aktivitas favorit. Makan-makan adalah kegiatan favorit pada urutan kedua yang dipilih sebanyak 32,2 persen. Selanjutnya, 23,2 persen hanya berjalan-jalan saat menghabiskan waktu di pusat perbelanjaan. Orang yang ke mal untuk menonton bioskop hanya 5,8 persen.
Setelah mal, berkumpul bersama keluarga pada akhir pekan adalah kegiatan favorit pada urutan kedua. Ada 64,4 persen responden yang memilih kegiatan ini.
Pada urutan ketiga adalah kegiatan mengunjungi tempat wisata (47 persen). Lokasi wisata yang mereka inginkan beragam. Sebanyak 58 persen ingin wisata alam, dengan 20,2 persen di antaranya memilih taman bermain air untuk tujuan wisata mereka. Taman bermain anak-anak hanya dipilih 14,6 persen. Kebun binatang disukai sebanyak 6,4 persen, dan museum hanya diminati 0,8 persen responden.
Selain pergi ke mal, berkumpul bersama keluarga, dan mengunjungi tempat wisata, ada cara lain yang dilakukan masyarakat kelas menengah untuk habiskan akhir pekan. “Sebanyak 44,1 persen memilih hanya tinggal di rumah; 19,2 persen akan melakukan hobinya; dan 9,5 persen berkumpul dengan komunitasnya,” ujar Yuswohady.
Yuswohady mengatakan ada sekitar 169 juta penduduk Indonesia yang berada pada kelas menengah. Kelas menengah ini dikategorikan pada masyarakat yang bergaji US$ 2-20 per hari.
Di dalam kelas menengah ini pun ada klasifikasi lagi. Ada kategori kelas menengah ke bawah dengan pendapatan berkisar US$ 2-4 per hari. Lalu ada masyarakat menengah tengah, yaitu orang yang berpendapatan sebanyak US$ 4-10 per hari.
Terakhir kelas menengah atas dengan kategori pendapatan US$ 10-20 per hari. “Tapi, kalau dari riset kami, penghasilan kelas menengah itu orang yang bergaji Rp 4-17 juta,” tutur Yuswohady.
MITRA TARIGAN