TEMPO.CO, Jakarta -Banyak wanita yang bermimpi memakai mahkota Puteri Indonesia di kepalanya. Namun untuk mewujudkannya tentu saja tidak mudah.
Ketua Bidang Pendidikan dan Pelatihan Yayasan Puteri Indonesia (YPI), Kusuma Dewi Sutanto, mengungkapkan bahwa ada pedoman khusus bagi Dewan Juri dalam menilai peserta Puteri Indonesia. Pedoman itu dikategorikan menjadi tiga B, yaitu Beauty (Kecantikan), Behaviour (Perilaku), dan Brain (Kecerdasan).
“Dari dulu, kami selaku dewan juri masih memakai pedoman 3 B itu,” ujar Kusuma Dewi Susanto saat ditemui di Penthouse Graha Mustika Ratu, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu, 23 Desember 2015.
Berdasarkan kategori Beauty, penilaian didasari pada bentuk fisik peserta. Peserta tentunya harus terlihat cantik menurut standar kecantikan Puteri Indonesia. “Beauty itu berarti terlihat cantik, posturnya tinggi, kulitnya mulus, berat badannya ideal, giginya rapi,” jelas Kusuma Dewi Sutanto.
Sedangkan untuk kategori Behaviour, penilaian didasari pada perilaku peserta selama mengikuti ajang itu dari audisi sampai malam puncak. Kusuma Dewi Sutanto juga menjelaskan bahwa senyum adalah salah satu penilaian untuk kategori ini.
“Behaviour-nya baik atau tidak. Kita bisa lihat bagaimana perilakunya saat audisi, saat berinteraksi dengan juri, saat bergaul dengan peserta lainnya,” jelasnya.
Terakhir, dalam kategori Brain, peserta akan diuji kemampuan intelektualnya. Ini untuk menunjukkan bahwa seorang Puteri Indonesia tidak hanya bermodalkan kecantikan.
“Biasanya kami menguji knowledge mereka soal current issue di daerahnya masing-masing dan menguji bagaimana mereka memecahkan masalah juga,” ungkap Kusuma Dewi Sutanto.
Adapun ajang Puteri Indonesia 2016 sudah berjalan dan sedang memasuki tahap penentuan finalis dari masing-masing daerah perwakilan. Rencananya, malam puncak ajang ke-20 ini akan berlangsung pada Jumat, 19 Februari 2016.
LUHUR TRI PAMBUDI