Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ini Terapi Kesadaran untuk Depresi Berulang

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
sxc.hu
sxc.hu
Iklan

TEMPO.CO, London -Untuk orang dengan depresi berulang, terapi kognitif berdasarkan hati nurani bisa lebih berguna daripada pengobatan lain, menurut analisis baru, disadur dari Reuters, 29 April 2016.

Terapi kognitif berfokus pada penggantian pola berpikir konstruktif dengan proses berpikir maladaptif. Meditasi mindfulness berfokus pada menjadi sadar akan pikiran dan perasaan yang masuk dan menerima tanpa bereaksi terhadap mereka.

Kombinasi teknik kesadaran (mindfulness) dengan terapi kognitif harus menjadi pilihan bagi pasien, menurut pemimpin studi Willem Kuyken dari University of Oxford di Inggris.

"Ini adalah pilihan untuk pasien dan menambahkan pilihan lain bagi orang-orang yang berisiko tinggi kambuh depresi. Ini berguna untuk menjadi baik dalam jangka panjang," kata Kuyken.

"Ketika perhatian dikombinasikan dengan terapi kognitif, salah satu hal yang kita lihat adalah bahwa orang yang dilatih itu menganggap pikiran mereka hanya sebagai pikiran,  dan tidak terjerat oleh mereka," kata Richard Davidson, yang menulis editorial yang menyertai studi.

Tim peneliti menganalisis data dari 1.258 peserta dari sembilan percobaan terkontrol acak. Mereka membandingkan terapi kognitif berdasarkan kesadaran (mindfulness-based cognitive therapy [MBCT]) dengan perawatan lain untuk depresi berulang di antara orang-orang yang seluruhnya atau sebagiannya dalam remisi.

Pada umumnya, orang yang menerima MBCT sekitar 31 persen lebih mungkin mengalami depresi lagi setelah 60 minggu. Ini jika dibandingkan dengan mereka yang menerima perawatan lain, termasuk self-help.

Setelah tidak termasuk self-help, peneliti menemukan bahwa orang yang menerima MBCT masih 21 persen lebih kecil kemungkinannya untuk menderita depresi setelah 60 minggu, dibandingkan dengan pengguna perawatan lainnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

MBCT bekerja dengan baik tanpa memandang usia, jenis kelamin, pendidikan, status perkawinan, usia saat depresi dan episode sebelumnya.

Namun, pada orang dengan gejala depresi yang lebih berat, MBCT bekerja baik terutama dibandingkan dengan perlakuan lainnya.

"Depresi adalah penyakit berulang," kata Davidson, Pusat Minds Sehat di University of Wisconsin-Madison. "Keberulangan merupakan masalah utama dengan depresi, dan terapi kognitif berdasarkan hati nurani bisa sangat berharga dalam mengurangi risiko kambuh."

Para peneliti menulis dalam Archives of General Psychiatry 27 April yang MBCT mengajarkan keterampilan yang membantu orang dengan depresi berulang untuk menjadi baik.

Davidson mengatakan bahwa tidak ada satu ukuran cocok untuk semua depresi. MBCT mungkin menjadi pilihan yang baik bagi sebagian orang, tapi tidak semua. "Kita perlu memahami lebih baik dan itu adalah salah satu tugas penting dari penelitian di masa depan," katanya kepada Reuters Health.

AKMAL IHSAN HARIS 

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

20 hari lalu

Ilustrasi label lolos uji keamanan pangan pada kemasan air minum dalam kemasan.
Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Bahaya Kandungan Senyawa Bromat pada Air Minum dalam Kemasan

Pakar mengingatkan bahaya kandungan senyawa bromat yang banyak terbentuk saat Air Minum Dalam Kemasan (AMDK).


Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

18 Mei 2022

Dirjen Binwasnaker dan K3 Kemnaker, Haiyani Rumondang.
Kemnaker Gelar Workshop Atasi Tantangan Kesehatan Kerja

Banyak perubahan terjadi pada ketenagakerjaan. Perlu penyiapan untuk perlindungan tenaga kerja.


Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

8 Maret 2022

Ilustrasi wanita pakai masker sambil bekerja. Freepik.com
Tips Mencegah Iritasi Kulit di Belakang Telinga karena Pakai Masker

Potensi peradangan semakin besar apabila seseorang memiliki kulit sensitif dan menggunakan masker dalam waktu yang lama.


Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

30 Desember 2021

Ilustrasi pemeriksaan kesehatan jantung. Shutterstock
Kenali 6 Penyakit Pembuluh Darah yang Paling Umum Terjadi

Penyakit pembuluh darah adalah gangguan yang mempengaruhi sistem peredaran darah dari dan ke organ tubuh.


Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

20 Desember 2021

Ilustrasi Generasi Milenial. all-souzoku.com
Sikap Skeptis Tinggi, Daewoong Gaet 15 Anak Muda Kreatif Galakkan Info Kesehatan

Banyak masyarakat bersikap skeptis terkait bahaya pandemi Covid-19. Untuk tangani hal itu, Daewoong ajak anak muda galakkan info kesehatan


Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

18 November 2021

Ilustrasi Asam Lambung.(TEMPO/Gunawan Wicaksono)
Asam Lambung Naik, Ketahui Posisi Tidur yang Tepat dan Lakukan Diet Asam Lambung

Beberapa hal yang yang harus diperhatikan penderita gangguan asam lambung adalah posisi tidur dan diet.


Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

13 November 2021

Ilustrasi pria sakit demam. shutterstock.com
Mengenal Demam Tifoid, Cegah dengan Vaksinasi 3 Tahun Sekali

Indonesia masih endemi demam tifoid atau dikenal dengan sebutan penyakit tipus atau tipes.


Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

11 November 2021

Ilustrasi wanita berjalan kaki. Freepik.com/Katemangostar
Manfaat Berjalan Kaki, Membantu Mengurangi Berat Badan Hingga Mood Lebih Baik

Rutin berjalan kaki setiap hari membantu mengurangi risiko penyakit jantung, diabetes, dan menurunkan berat badan.


Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

30 Oktober 2021

Ilustrasi hidung. shutterstock.com
Sering Pakai Semprotan Hidung untuk Mencegah Covid-19, Begini Cara Kerjanya

Salah satu cara mencegah Covid-19 adalah dengan menyemprotkan cairan khusus ke hidung. Apa kandungan dalam cairan itu dan bagaimana cara kerjanya?


5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

24 Oktober 2021

ilustrasi sakit kepala (pixabay.com)
5 Cara Terhindar dari Sakit Kepala

Penyebab sakit kepala yang dominan terjadi selama pandemi Covid-19 adalah kelelahan dan kurang tidur.