Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pria Bisa Usia Panjang dengan Merawat Si Kecil

image-gnews
Ilustrasi kakek dan cucu. Google.com
Ilustrasi kakek dan cucu. Google.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Kekhawatiran kaum pria tidak berumur panjang sering menjadi hal yang menakutkan untuk mereka. Namun seperti ditegaskan Ralph Hertwig, Direktur Pusat Rasionaltas Adaptif di Institut Max Planck untuk Perkembangan Manusia.Pepatah populer Afrika mengatakan “It takes a village to raise a child.” Dalam pengasuhan anak, seorang ibu butuh bantuan dari orang-orang di sekitarnya. Dan terkadang peran dari sang kakek juga menjadi hal yang sangat penting bagi sang cucu.

Mereka yang bekerja sering menitipkan buah hatinya pada sang kakek dan nenek. Dengan menitipkan si kecil pada kakek dan nenek menjadi solusi sementaran  si orang tua bekerja atau bepergian, dan hal ini menguntungkan semua pihak.
Bagi orang tua, menitipkan anak kepada nenek dan kakek menjamin rasa nyaman dan tenang. Kasih sayang kakek dan nenek pastinya tulus, sehingga anak nyaman dan bahagia bersama mereka. Bagi kakek dan nenek, merawat cucu rupanya memberi manfaat kesehatan yang sangat besar.

Hal ini dijabarkan secara ilmiah dalam penelitian yang dimuat dalam jurnal Evolution and Human Behavior, jurnal tentang evolusi dan perilaku manusia yang penelitiannya dilakukan di Swiss dan Jerman. Penelitian terhadap 500 orang tua berusia 70-103 tahun ini dilakukan untuk memahami perbedaan antara orang tua yang pernah merawat cucu, yang tidak pernah, dan mereka yang tidak punya cucu namun pernah merawat anak kecil.

Hasilnya, harapan hidup orang tua yang pernah merawat cucu Hal ini dijabarkan secara ilmiah dalam penelitian yang dimuat dalam jurnal Evolution and Human Behavior, jurnal tentang evolusi dan perilaku manusia yang penelitiannya dilakukan di Swiss dan Jerman. Penelitian terhadap 500 orang tua berusia 70-103 tahun ini dilakukan untuk memahami perbedaan antara orang tua yang pernah merawat cucu, yang tidak pernah, dan mereka yang tidak punya cucu namun pernah merawat anak kecil.

Hasilnya, harapan hidup orang tua yang pernah merawat cucu dinyatakan lebih panjang. Setengah dari mereka masih hidup 10 tahun setelah penelitian dijalankan pada 1990. Setengah dari orang tua yang tidak pernah merawat cucu meninggal dunia 5 tahun setelah penelitian. Dan orang tua yang tidak punya cucu namun pernah merawat anak-anak kecil hidup 3 tahun lebih lama, ketimbang mereka yang tidak pernah merawat siapa pun.

Dalam penelitian yang dimuat dalam jurnal ilmiah tentang kesehatan tubuh manusia yang diterbitkan Akademi Sains Nasional AS, disebutkan bahwa merawat cucu dapat menghindarkan orang tua dari risiko penyakit Alzheimer.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dr. Ajit Varki, peneliti di Pusat Pelatihan dan Penelitian Glikobiologi di Dr. Ajit Varki, peneliti di Pusat Pelatihan dan Penelitian Glikobiologi di Universitas California, AS, mengurai dalam tubuh manusia terdapat varian gen yang mampu melindungi dari penyakit Alzheimer dan penyakit penuaan lainnya. Varian gen ini hanya terdapat pada manusia dan tidak ditemukan pada primata lainnya.

Varki mengatakan, varian gen ini merupakan hasil evolusi yang terdapat di tubuh orang tua yang melakukan kegiatan di sekitar anak-anak seperti membacakan dongeng, berjalan-jalan, membuat kue, atau sekadar berada di dekat cucu-cucu mereka.

Membantu (merawat cucu) tidak bisa disalahartikan sebagai resep mujarab panjang umur. Keterlibatan orang tua pada pengasuhan anak memberi efek positif pada kesehatan. Namun, keterlibatan yang lebih intens akan menyebabkan stres dan memberi efek negatif pada kesehatan fisik dan mental,” demikian ditegaskan Ralph Hertwig.

Tanggung jawab mendidik, membesarkan, dan memenuhi kebutuhan anak selalu berada di pundak ayah dan ibu. Kakek dan nenek bisa berperan serta dan memberi bantuan sebanyak yang mereka ingin dan mampu. Jika Anda menitipkan anak kepada nenek dan kakek ketika Anda sibuk bekerja, pastikan keberadaan anak-anak tidak menjadi beban mereka. Keberadaan cucu haruslah membawa kesenangan bagi kakek nenek. Dengan demikian barulah bisa dirasakan manfaat bagi semua pihak..

TABLOIDBINTANG.COM

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

1 hari lalu

Ilustrasi perempuan olahraga di gym. Foto: Freepik.com/Jcomp
Dua Kubu Masyarakat Dalam Budaya Olahraga, yang Malas dan Ekstrem

Banyak pula orang yang baru mulai olahraga setelah divonis mengalami penyakit tertentu.


Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

6 hari lalu

Ilustrasi wanita lari di atas tangga. Unsplash.com/EV
Rutin Aktivitas Olahraga, Apa Saja Manfaatnya?

Olahraga bukan hanya tentang membentuk tubuh atau memperkuat otot


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

13 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

15 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

15 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

22 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

23 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

23 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

24 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

24 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang