Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mengapa Teh Hijau Begitu Super? Ini Kata Peneliti dari Cina  

Editor

Susandijani

image-gnews
Ilustrasi teh hijau. shutterstock.com
Ilustrasi teh hijau. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Teh hijau, semakin hari semakin populer. Selain memang menyegarkan, teh yang satu ini punya manfaat besar  untuk kesehatan. Misalnya untuk mengurangi risiko berbagai penyakit, dari infeksi bakteri atau virus, sampai  kondisi degeneratif kronis termasuk penyakit jantung, stroke, kanker, diabetes mellitus, rematik, osteoporosis, dan penyakit periodontal.

Sebagai salah satu jenis diet, teh hijau juga diklaim sebagai minuman yang bisa menurunkan berat badan peminumnya.  Para peneliti di Jepang telah menemukan bahwa lima cangkir teh hijau sehari dapat membakar hingga 70-80 kalori per hari, atau sekitar 3,2 kilogram per tahun.  Dan para peneliti di Universitas Cina di Hong Kong menemukan manfaat lainnya. Yaitu, bisa  membantu melindungi peminumnya dari penyakit umum pada mata seperti glaukoma.

Baca juga: Sering Lupa dan Tak Fokus? Makan Saja Ini

Penelitian yang  dipublikasikan dalam Journal of Agricultural and Food Chemistry, disebutkan Chi Pang Pui dan koleganya melakukan penelitian di laboratorium dengan tikus percobaan.  Tikus-tikus tersebut, diberi ekstrak teh hijau dan kemudian menganalisis jaringan mata mereka. Para peneliti menemukan bahwa bagian-bagian yang berbeda dari mata menyerap sejumlah catechin, antioksidan, yang diyakini bisa mencegah kerusakan yang disebabkan oleh oksidasi.

Jumlah penyerapannya sangat bervariasi. Pada retina, bagian dari mata yang bertanggung jawab untuk mensensor cahaya, mengandung antioksidan dengan konsentrasi tertinggi. Sementara yang paling sedikit jumlah ditemukan di kornea, dan lapisan luar mata tampak bersih dari konsentrasi tersebut.  

Aktivitas antioksidan berlangsung hingga 20 jam setelah konsumsi ekstrak teh hijau.  Para peneliti kemudian menyimpulkan bahwa hasilnya menunjukkan kalau konsumsi teh hijau dapat menguntungkan mata terhadap stres oksidatif.  Stres oksidatif menyebabkan penyakit retina seperti glaukoma dan degenerasi makula (AMD) yang berkaitan dengan usia..

Teh hijau ini dibuat dari daun teh yang baru dipanen kemudian diproses (diuapkan) dalam waktu singkat. Sehingga produknya menjadi lembut dan lentur  dan tidak terjadi proses fermentasi atau perubahan warna.  Setelah proses tersebut, daunnya digulung, kemudian disebarkan  dan dikeringkan dengan udara panas atau digoreng dalam wajan sampai renyah atau garing. Karena teh hijau dibuat dengan proses pengolahan yang minimal, maka dibanding teh jenis lainnya, teh hijau ini mengandung lebih banyak   catechin, terutama epigallocatechin-3-gallate (EGCG), dan berperan besar untuk menjaga kesehatan yang meminumnya. (Baca:Trik Sehat di Cuaca Ekstrim )

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagaimana proses sehingga teh hijau yang diminum ini bisa membuat mata lebih sehat? Sampai sekarang masih belum bisa dijelaskan. Mungkin perlu ada lagi penelitian yang bisa mengkonfirmasi efek perlindungan tersebut pada mata manusia.

Menambahkan teh hijau pada menu sehari-hari tak sulit  dan tidak mahal. Bahkan bisa menjadi menu alternatif yang menyehatkan. Paling tidak, dua cangkir teh hijau setiap hari, maka Anda pun akan stop mengeluh soal mata. Begitu kata  Chi Pang Pui. 

SUSAN

Baca juga :
Ini Makanan yang  Bakal Jadi Tren di 2017. Sayonara Daging Asli


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

12 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

13 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

13 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

14 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

14 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang


Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

14 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja di Provinsi Sulawesi Barat pada Selasa, 23 April 2024. Mengawali kegiatannya, Presiden Jokowi meninjau Kantor Gubernur Sulawesi Barat yang sempat hancur saat terjadi gempa pada tahun 2021 lalu. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?


Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

18 hari lalu

Petugas Bea dan Cukai tengah melakukan pengecekan pita cukai rokok di Kantor Bea dan Cukai, Jakarta, Selasa 19 Desember 2023. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menyiapkan 17 juta pita cukai baru untuk memenuhi kebutuhan pada awal tahun 2024. Hal ini juga sejalan dengan penyesuaian tarif cukai hasil tembakau (CHT) pada tahun depan. Tempo/Tony Hartawan
Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.