TEMPO.CO, Jakarta - Olahraga saat Ramadan pasti terasa berbeda dibandingkan hari-hari biasa. Agar lebih efektif, kapan waktu yang tepat untuk berolahraga selama menjalankan ibadah puasa?
Menurut pakar fisiologi olahraga Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Ermita I. Ilyas, saat puasa, berolahraga kurang-lebih 30 menit saja sudah cukup, dan lakukanlah sebanyak tiga kali dalam seminggu. “Bahkan tak apa-apa jika hanya berolahraga selama 20 menit,” katanya kepada Bisnis.
Waktu yang tepat untuk olahraga adalah tiga jam setelah sahur, saat tubuh masih menyimpan banyak energi. Atau pilihan waktu lain sekitar setengah jam sebelum berbuka puasa.
Nah, bagaimana dengan pilihan waktu berolahraga pada malam hari? Agak sulit mengatur waktu olahraga pada malam hari saat Ramadan. Biasanya hanya ada sedikit waktu pada malam hari untuk berolahraga karena ada rutinitas ibadah salat tarawih. Selain itu, orang yang berpuasa harus tidur lebih cepat agar tidak telat bangun saat sahur.
Jadi, jika memang merasa yakin dapat mengatur waktu pada malam hari dan tak akan terlambat bangun untuk makan sahur, silakan berolahraga malam hari. Jangan lupa konsumsi sesuatu untuk menambah energi setelah berolahraga.
Mengapa olahraga penting saat puasa? Pertama, untuk membantu mempertahankan kebiasaan olahraga itu sendiri. Sayang sekali jika harus berhenti berolahraga selama sebulan. Sebab, apabila Ramadan sudah lewat, akan terbentuk rasa malas berolahraga lagi.
Kedua, untuk menjaga kebugaran tubuh. Saat olahraga, tubuh akan mengeluarkan hormon adrenalin yang bermanfaat untuk memecah sumber energi yang telah dikonsumsi menjadi energi. Energi ini akan menjadi bekal untuk beraktivitas selama puasa. Jika hanya bermalas-malasan tanpa olahraga, hormon yang dihasilkan hanya sedikit sehingga banyak orang justru menjadi gemuk setelah puasa. Makanan manis juga memicu pertambahan berat badan setelah puasa.