TEMPO.CO, Makassar - Ada permainan menarik dalam Festival Anak Makassar di Mal Ratu Indah, Makassar, Ahad lalu. Sebutannya “Semai”—akronim dari sembilan nilai: kesederhanaan, kegigihan, keberanian, kerja sama, kedisiplinan, keadilan, kejujuran, bertanggung jawab, dan kepedulian.
Permainannya sederhana. Setiap anak yang ikut bermain harus mengambil posisi duduk di depan kertas berukuran 1 x 1 meter. Di atas kertas inilah tertera sembilan nilai tadi. Setiap anak akan diberi kesempatan untuk mengambil kartu putih—berisi pertanyaan—yang ditumpuk di sebelah kiri. Lalu kartu merah berupa hukuman di sebelah kanan.
Andi Aisyan, 12 tahun, membaca sebuah pertanyaan yang tertera pada kartu putih. “Rina meminta kepada ayah dan ibunya untuk merayakan ulang tahunnya ke-12 dengan makan di restoran mewah bersama teman sekelas. Tapi, karena sebentar lagi akan lulus SD, kedua orang tuanya menyarankan untuk merayakan di rumah saja.” Berpikir sejenak, Aisyan meletakkan kartu putih bertuliskan “kesederhanaan”.
“Jika jawaban salah, peserta akan diminta mengambil kartu merah,” kata Novati Ety Dungga, fasilitator permainan tersebut, seperti ditulis Koran Tempo Makassar, Selasa, 28 Juli 2015. Anggota Komunitas Saya Perempuan Anti-Korupsi ini mengatakan Semai mengajarkan nilai-nilai dasar dalam kehidupan sehari-hari kepada anak. Seperti kejujuran, kegigihan, dan kesederhanaan. “Nilai-nilai ini mengacu pada sikap antikorupsi.” Menurut Novati, 50 tahun, menanamkan nilai-nilai antikorupsi pada anak dengan metode bermain akan lebih cepat dipahami dan dimengerti anak.
Ketua panitia Festival Anak Makassar, Nurfaisyah, mengatakan sengaja mengajak Komunitas Saya Perempuan Anti-Korupsi untuk memberikan pemahaman edukasi tentang antikorupsi kepada anak sejak dini. Hal ini penting karena anak-anak ini kelak akan menjadi calon pemimpin masa depan.
Festival Anak Makassar ini digelar Sobat LemINA yang melibatkan enam komunitas pemerhati anak, yakni SIGi, Kelompok Pencinta Anak Jalanan (KPAJ), Sokola Pesisir, Komunitas Kospling, Yayasan Lentera Negeri, dan Komunitas Save Street Children.
Komunitas ini mengajak anak-anak dampingan tersebut untuk meramaikan festival tersebut. Namun kegiatan ini juga terbuka untuk umum. Anda cukup mendonasikan minimal Rp 20 ribu untuk membiayai kegiatan.
MUHCLIS ABDUH | IRMAWATI