Macet Bisa Picu Penyakit Jantung ? Cek Risetnya

Reporter

Bisnis.com

Editor

Susandijani

Sabtu, 17 Februari 2018 14:05 WIB

Ilustrasi kemacetan Jakarta. REUTERS/Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit jantung ternyata bisa mengancam pada mereka yang hidup di kota besar dengan tingkat kebisingan lalu-lintas yang tinggi.

Sebuah penelitian telah mengungkapkan adanya korelasi antara lalu-lintas dan kebisingan terhadap penyakit jantung.

Sejumlah peneliti menulis di Journal of the American College of Cardiology bahwa kebisingan ternyata terkait dengan gangguan, stres, gangguan tidur, dan gangguan kinerja kognitif.

Artikel berjudul “Environmental Noise and the Cardiovascular System” itu ditulis oleh peneliti asal Jerman dan Denmark, yakni Thomas Münzel, Frank P. Schmidt, Sebastian Steven, Johannes Herzog, Andreas Daiber, dan Mette Sørensen dan terbit pada awal tahun ini. Baca: Imlek 2018 : Intip 8 Hal Tabu yang Tak Boleh Dilakukan

Disebutkan bahwa kebisingan lingkungan mempengaruhi kondisi jantung, termasuk hipertensi arterial, stroke, gagal jantung dan penyakit arteri koroner.

“Studi observasional dan translational menunjukkan bahwa terutama kebisingan malam hari meningkatkan kadar hormon stres dan stres oksidatif vaskular, yang dapat menyebabkan disfungsi endotel dan hipertensi arterial,” ungkap para peneliti.

Saat ini penyedia layanan kesehatan masih fokus pada faktor risiko tradisional saat mereka mendiagnosis, mencegah, dan mengobati penyakit jantung. Namun, terdapat banyak bukti bahwa faktor dari lingkungan fisik akan berperan dalam mengatasi penyakit jantung.

Meskipun begitu, penelitian tersebut tidak tidak dapat menentukan mekanisme mana yang mungkin jadi pemicu aktif dalam penyakit jantung akibat kebisingan.

Untuk memahami mekanisme apa yang bisa mendorong hubungan antara kebisingan dan penyakit jantung, periset dari Departemen Penyakit Dalam di Pusat Medis Universitas Johannes Gutenberg Mainz, Jerman, meninjau literatur ilmiah yang ada. Baca: Imlek Ditanya Kapan Menikah? Waspadai Dampak Psikologis Ini

Mereka melakukan penilaian terhadap bukti yang muncul tentang hubungan antara penyakit jantung dan kebisingan. Mereka juga meninjau penelitian tentang efek kebisingan pada sistem saraf, serta menyelidiki efek buruk dari kebisingan pada hewan dan manusia.

Dari bukti yang dievaluasi dalam tinjauan tersebut, ditemukan bahwa respons stres pada sistem saraf diaktifkan oleh paparan kebisingan. Respons stres inilah yang mendorong lonjakan hormon yang dapat merusak pembuluh darah.

Peneliti juga menghubungkan kebisingan dengan stres oksidatif – ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk meniadakan efeknya – serta masalah pada pembuluh darah, sistem saraf, dan metabolisme.

Kebisingan, baik dari lalu-lintas atau pesawat terbang, juga berkontribusi terhadap hipertensi, diabetes dan faktor risiko penyakit jantung lainnya. Baca juga: Peruntungan Cinta Menurut Shio di Tahun Anjing Tanah

Mereka mengusulkan agar dilakukan pengaturan tingkat kebisingan, baik pada lalu-lintas darat maupun pesawat terbang. Para peneliti meyakini upaya pengurangan tingkat kebisingan sangat dibutuhkan masyarakat.

Berita terkait

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

1 jam lalu

12 Penyebab Kantuk Berat yang Perlu Diwaspadai, Salah Satunya Kanker

Rasa kantuk merupakan hal normal yang terjadi dalam tubuh. Tapi, ada beberapa penyebab kantuk berat yang harus diwaspadai. Ini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

1 hari lalu

Yang Perlu Diperhatikan Pasien Diabetes kala Cuaca Panas Ekstrem

Berikut tips tetap terhidrasi dan sehat selama cuaca panas ekstrem bagi pasien diabetes yang mungkin mengalami respons dari obat.

Baca Selengkapnya

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

2 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

3 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

3 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

4 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

4 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

4 hari lalu

Saling Mempengaruhi, Ini Hubungan Diabetes dengan Gangguan Tidur

Penderita diabetes tipe 2 mengalami masalah gangguan tidur karena ketidakstabilan kadar gula darah dan gejala terkait diabetes.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

4 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya