Gejala Awal Kanker Paru yang Sering Luput dan Perlu Diwaspadai

Reporter

Bisnis.com

Minggu, 24 Januari 2021 07:50 WIB

Ilustrasi Kanker paru-paru. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Banyak penderita kanker paru tidak memiliki gejala sampai penyakitnya mencapai stadium lanjut. Menurut Asosiasi Paru Amerika, hanya ada sedikit ujung saraf di paru-paru, tumor dapat tumbuh tanpa menimbulkan rasa sakit atau ketidaknyamanan.

Gejala yang muncul berbeda pada setiap orang. Meski demikian, ada beberapa gejala yang dapat menjadi indikasi, seperti batuk yang tidak kunjung sembuh dan semakin parah seiring waktu, suara serak, nyeri dada terus menerus, sesak napas, infeksi paru-paru yang sering terjadi, seperti bronkitis atau pneumonia dan batuk darah.

Beberapa gejala kanker paru yang mungkin tampak tidak berhubungan dengan paru-paru atau pernapasan. Gejala ini masih bisa menjadi tanda kanker paru karena kanker tersebut tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Artinya, beberapa gejala tidak muncul sampai kanker telah menyebar ke bagian tubuh yang lain.

Beberapa gejala ini mungkin termasuk penurunan berat badan, kehilangan selera makan, sakit kepala, nyeri atau patah tulang, gumpalan darah. Apabila Anda mendapati salah satu gejala tersebut, lebih baik segera ke dokter. Jika merasa berisiko terkena kanker paru, bicarakan dengan dokter tentang skrining.

Sayangnya, beberapa orang salah didiagnosis dalam waktu lama karena gejalanya mirip dengan diagnosis lain, seperti pneumonia, alergi, atau pilek.

Advertising
Advertising

Baca juga: Tips Aman ke Rumah Sakit kala Pandemi bagi Pasien Kanker Paru

Jika merasa ada yang tidak beres, konsultasikan dengan dokter. Anda tahu tubuh yang terbaik dan gigih bisa menyelamatkan hidup.

Kanker paru-paru didiagnosis berbeda dari orang ke orang. Tim medis akan memilih tes berdasarkan sejumlah faktor, seperti riwayat kesehatan, gejala, temuan dari pemeriksaan fisik, dan tes pencitraan.

Dokter mungkin merekomendasikan untuk tes pencitraan yang dapat membantu menemukan kanker paru-paru. Adapun, tes pencitraan membuat gambar bagian dalam tubuh. Gambar-gambar ini membantu dokter untuk menemukan kanker paru untuk melihat apakah telah menyebar, untuk melihat apakah pengobatan berhasil atau untuk menemukan kanker yang muncul kembali setelah pengobatan.

Tes tersebut meliputi pemindaian tomografi terkomputerisasi (CT), pemindaian positron emission tomography (PET), dan pemindai tulang. Hal tersebut dimaksudkan untuk mengetahui apakah sesuatu yang mencurigakan sebenarnya adalah kanker paru-paru.

Dokter harus mempelajari jaringan atau cairan dari atau sekitar paru-paru. Banyak prosedur berbeda yang memungkinkan dokter mengangkat sel dari tubuh dan memeriksanya di bawah mikroskop untuk menentukan apakah itu kanker.

Berita terkait

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

1 hari lalu

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

3 hari lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

4 hari lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

11 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

12 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

15 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

15 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

15 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

18 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

22 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya