Pakar Virologi UGM Beberkan 3 Alasan Vaksin Booster Belum Urgen Diberikan

Reporter

Tempo.co

Senin, 6 September 2021 18:50 WIB

Gebyar Vaksinasi COVID-19 bagi pelajar di SMKN 1 dan SMAN 2 Indramayu, Rabu (1/9/2021). (Foto: Pipin Sofian Sauri/Biro Adpim Jabar)

TEMPO.CO, Jakarta - Belum juga semua warga mendapat vaksin, sudah muncul keinginan di beberapa orang untuk memperoleh vaksin ketiga alias vaksin booster. Sebagian pejabat bahkan secara terbuka mengaku telah mendapat vaksin ketiga, yakni vaksin moderna.

Padahal, vaksin COVID-19 booster atau vaksin dosis ketiga untuk saat ini hanya diberikan kepada tenaga kesehatan. Hal ini diberlakukan karena tenaga kesehatan lebih rentan terpapar oleh virus.

Lalu, apakah masyarakat umum juga perlu untuk mendapatkan booster ini?

Berbeda dengan masyarakat umum, nakes merupakan orang-orang yang berada di garda terdepan penanganan COVID-19. Nakes berisiko besar untuk terpapar COVID-19 saat menjalankan tugas.

Pakar virologi Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan atau FKKMK UGM, dr. Mohamad Saifudin Hakim, mengungkapkan belum adanya urgensi pemberian vaksin booster bagi masyarakat umum. Menurutnya, meningkatkan angka cakupan vaksinasi nasional adalah hal terpenting. Banyak masyarakat yang masih belum mendapatkan vaksin hingga kini.

Advertising
Advertising

Masyarakat umum yang sudah mendapatkan vaksin dosis kedua masih berkisar 18 persen. Menurutnya, mengejar cakupan vaksin terhadap mereka yang belum seharusnya menjadi fokus utama, terutama kelompok lansia.

Hakim menjelaskan, dari sisi imunologi, pemberian vaksin booster memang bermanfaat untuk meningkatkan imunitas tubuh. Booster yang diberikan dapat melatih kembali sel-sel memori penghasil antibodi tubuh yang sudah diproduksi dua dosis vaksin sebelumnya.

Kendati demikian, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai pemberian vaksin booster. Pertama, belum diketahui seberapa lama imunitas dari pemberian vaksin sebelumnya dapat bertahan. Jika terjadi penurunan setelah vaksin dosis kedua, pemberian booster dapat dipertimbangkan.

Kedua, belum adanya data yang dapat memastikan efektivitas vaksin dalam pencegahan gejala berat COVID-19 setelah sekian bulan dosis kedua diberikan. "Jika ada data penurunan efektivitas dua dosis vaksin, booster bisa dipertimbangkan," ujar Hakim, dikutip Tempo dari laman ugm.ac.id, Jumat, 3 September 2021.

Ketiga, pasokan vaksin secara global maupun nasional perlu dipertimbangkan ketersediaannya. Prinsip kesetaraan, baik global maupun nasional, harus dijunjung selama masa pandemi. Tidak adil jika negara maju mendapatkan tiga dosis vaksin sementara masyarakat di negara berkembang kebanyakan baru mendapat satu dosis.

Selain itu, pemberian vaksin booster COVID-19 belum masuk dalam rekomendasi World Health Organization. WHO justru menghimbau agar negara-negara mempertimbangkan kembali urgensi pemberian vaksin dosis ketiga.

DINA OKTAFERIA

Baca juga: Menunggu Pfizer untuk Vaksin Booster? Ternyata Tingkat Efikasinya Paling Tinggi

Berita terkait

Ini Cara Kemenkes Kejar Target Imunisasi Polio, Usia di Bawah 7 Tahun jadi Prioritas

19 jam lalu

Ini Cara Kemenkes Kejar Target Imunisasi Polio, Usia di Bawah 7 Tahun jadi Prioritas

Imunisasi tambahan polio digencarkan. Polio dapat menyebabkan dampak serius, salah satunya kelumpuhan permanen.

Baca Selengkapnya

BPOM Setujui Impor Vaksin Mpox, Sudah Tersedia 2 Ribu Dosis Lebih

7 hari lalu

BPOM Setujui Impor Vaksin Mpox, Sudah Tersedia 2 Ribu Dosis Lebih

Kepala BPOM Taruna Ikrar mengatakan pemerintah tak hanya mengimpor vaksin itu.

Baca Selengkapnya

Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

8 hari lalu

Dirjen Tenaga Kesehatan Kemenkes Hindari Wartawan Saat Keluar dari KPK, Diperiksa Kasus Pengadaan APD Covid-19

Sebelumnya, sudah ada banyak nama yang dipanggil KPK untuk diperiksa sebagai saksi kasus dugaan korupsi APD Covid-19

Baca Selengkapnya

Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

9 hari lalu

Pemprov Papua Minta Warga Gunakan Masker untuk Cegah Penularan Mpox

Pemprov Papua melalui Dinas Kesehatan setempat meminta masyarakat agar mulai menerapkan penggunaan masker guna mencegah penularan virus Monkeypox (Mpox) atau cacar monyet

Baca Selengkapnya

Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

10 hari lalu

Menteri BUMN Erick Thohir Merger AP I dan AP II Jadi PT Angkasa Pura Indonesia, Sejak Kapan Direncanakan?

Erick Thohir merger PT Angkasa Pura I (Persero)atau AP I dan AP II melalui proses integrasi yakni PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports.

Baca Selengkapnya

Menkes Sebut 88 Penderita Mpox di Indonesia Sembuh, Vaksin dan Alat Periksa Sudah Disebar

15 hari lalu

Menkes Sebut 88 Penderita Mpox di Indonesia Sembuh, Vaksin dan Alat Periksa Sudah Disebar

Menkes Budi Gunadi Sadikin memastikan penderita Mpox atau cacar monyet varian virus clade IIB di Indonesia sudah sembuh 100 persen.

Baca Selengkapnya

Mpox: Mengisi Aplikasi Satu Sehat hingga Donasi Vaksin

17 hari lalu

Mpox: Mengisi Aplikasi Satu Sehat hingga Donasi Vaksin

Cacar monyet atau MonkeyPox (Mpox) terus menjadi sorotan termasuk Indonesia

Baca Selengkapnya

5 Fakta Vaksin Mpox di Indonesia yang Perlu Anda Ketahui

17 hari lalu

5 Fakta Vaksin Mpox di Indonesia yang Perlu Anda Ketahui

Vaksin Mpox di Indonesia menjadi bagian penting dari strategi untuk mencegah penyebaran virus cacar monyet di tengah meningkatnya jumlah kasus.

Baca Selengkapnya

Siapa Saja yang Diprioritaskan Mendapatkan Vaksin Mpox?

17 hari lalu

Siapa Saja yang Diprioritaskan Mendapatkan Vaksin Mpox?

Sesuai dengan anjuran WHO, vaksin Mpox hanya akan diberikan kepada kelompok yang berisiko tinggi.

Baca Selengkapnya

BPS Beberkan Dampak Penduduk Kelas Menengah Turun Kelas: Perekonomian Kurang Resilien

19 hari lalu

BPS Beberkan Dampak Penduduk Kelas Menengah Turun Kelas: Perekonomian Kurang Resilien

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti membeberkan dampak proporsi jumlah penduduk kelas menengah yang turun kelas.

Baca Selengkapnya