Kiat Atasi Serangan Panik

Reporter

Tempo.co

Minggu, 26 Desember 2021 21:00 WIB

Ilustrasi panik. pumirror.com

TEMPO.CO, Jakarta - Serangan panik sering terjadi ketika merasakan ketakutan atau kecemasan yang tiba-tiba dan intens. Serangan itu memiliki gejala fisik serta emosional. Jika mengalaminya, Anda mungkin akan kesulitan bernapas, berkeringat banyak, gemetar, dan bahkan merasakan jantung berdebar keras.

Beberapa orang bahkan mengalami nyeri dada tanpa disadari kalau itu merupakan serangan panik. Mereka cenderung mengira mengalami serangan jantung, bahkan mengira mengalami stroke. Ada 12 cara mengatasi serangan panik menurut para ahli.

Konseling
Terapi perilaku-kognitif (CBT) dan jenis konseling lain telah terbukti dapat membantu orang yang mengalami serangan panik. CBT bertujuan untuk membantu mengubah cara melihat situasi yang menakutkan menjadi situasi yang mudah ditangani.

CBT bisa dilakukan secara individu atau kelompok, online atau tatap muka, dan lamanya perawatan juga memiliki durasi masing-masing. Beberapa bukti telah membuktikan CBT dapat mempengaruhi struktur di otak yang mengatasi gejala panik.

Pada 2018, 37 orang di Korea Selatan menghadiri program CBT satu kali dalam seminggu selama empat minggu. Untuk membuktikannya apakah CBT mempengaruhi serangan atau gejala panik bisa memeriksa detak jantung karena beberapa orang mengalami gejala kardiovaskular selama serangan panik.

Advertising
Advertising

Minum obat
Benzodiazepin, seperti alprazolam (Xanax), dapat membantu gejala saat panik. Tetapi, menggunakan obat ini terlalu lama akan menyebabkan ketergantungan. Dokter menyarankan obat ini dikonsumsi oleh yang mengalami gangguan jangka pendek.

Beberapa obat lain yang dokter resepkan untuk penggunaan jangka panjang meliputi Inhibitor reuptake serotonin selektif (SSRI) seperti escitalopram (Lexapro) atau fluoxetine (Prozac), Serotonin-norepinefrin reuptake inhibitor (SNRI) seperti duloxetine (Cymbalta), obat anti-kecemasan, misalnya azapirone (Buspirone). Beberapa obat antikejang seperti pregabalin atau clonzepam juga dapat membantu mengobati kecemasan.

Pernapasan dalam
Dalam satu penelitian pada 2017, 40 orang bergabung dalam satu kelompok terapi di dan melakukan latihan pernapasan selama 20 sesi. Terbukti, melatih pernapasan dapat mengontrol emosi. Pernapasan juga berpengaruh terhadap perasaan rileks, kenyamanan, kewaspadaan, mengurangi gejala kecemasan, depresi, kemarahan, dan kebingungan.

Kenali Anda mengalami serangan panik
Dengan mengenali serangan panik, Anda dapat mengingatkan diri itu hanyalah sementara, akan berlalu, dan Anda akan baik-baik saja setelahnya.

Tutup mata
Jika berada di lingkungan yang begitu banyak terlihat rangsangan yang membuat lebih panik, Anda bisa menutup mata selama serangan panik. Ini bisa menghalangi rangsangan dari yang dilihat sehingga Anda hanya fokus pada pernapasan.

Latih perhatian penuh
Para ahli mengatakan strategi perhatian seperti meditasi dapat membantu mengelola segala kecemasan dan itu dapat mengurangi stres.

Temukan objek fokus
Beberapa orang telah terbukti terbantu mengatasi serangan panik setelah menemukan pusat perhatian selama serangan panik. Misalnya, Anda memperhatikan jarum jam dinding, fokuskan semua energi pada objek ini, maka gejala panik mungkin mereda.

Gunakan teknik relaksasi otot
Serangan panik bisa menyebabkan ketegangan pada otot. Teknik relaksasi otot dapat membantu mengurangi ketegangan dan meningkatkan relaksasi selama serangan.

Bayangkan di tempat yang bahagia
Teknik imajinasi juga dapat membantu mengatasi serangan panik. Bayangkan Anda berada di tempat yang disukai dan tempat paling santai yang dipikirkan. Tempat yang harus dibayangkan adalah yang tenang.

Olahraga ringan
Olahraga teratur tidak hanya dapat menjaga kesehatan tetapi juga meningkatkan kesehatan mental. Para ahli mengatakan berolahraga selama 20 menit tiga kali seminggu dapat membantu mengurangi serangan panik. Jika mengalami stres, hiperventilasi atau kesulitan bernapas, berhentilah lalu istirahat atau bisa memilih berjalan kaki, berenang, atau yoga.

Simpan lavender di tangan
Lavender adalah obat tradisional yang digunakan banyak orang untuk mengurangi stres dan membantu rileks. Bunga itu memiliki efek yang bagus tetapi tidak menyebabkan ketergantungan. Menggunakan produk yang mengandung minyak lavender dapat membantu mengurangi atau mengelola gejala kecemasan.

Ulangi mantra di hati
Melakukan hal itu diyakini dapat membuat rileks dan menenangkan. Entah itu hanya sebuah kalimat "Ini akan segera berlalu," atau mantra yang bisa diucapkan sendiri. Lakukanlah terus menerus sampai merasa serangan panik mereda.

SHELAMITA AZZAHRA | HEALTHLINE

Baca juga: Ini Perbedaan Panic Attack dan Anxiety Attack Berikut Gejalanya

Berita terkait

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

6 jam lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

2 hari lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

Mitos Terkait Serangan Jantung saat Berolahraga dan Faktanya

3 hari lalu

Mitos Terkait Serangan Jantung saat Berolahraga dan Faktanya

Ada sejumlah mitos seputar serangan jantung saat berolahraga yang sebenarnya keliru. Dokter jantung menjelaskan faktanya.

Baca Selengkapnya

Ciri Orang Berisiko Terkena Serangan Jantung, Sering Pingsan Hingga Nyeri Dada

4 hari lalu

Ciri Orang Berisiko Terkena Serangan Jantung, Sering Pingsan Hingga Nyeri Dada

sejumlah ciri fisik yang perlu diwaspadai seseorang yang berisiko terkena serangan jantung mendadak saat beraktivitas berat seperti olahraga.

Baca Selengkapnya

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

5 hari lalu

Peneliti Sebut Kaitan Disfungsi Ereksi dan Penyakit Jantung

Penelitian menyebut penderita disfungsi ereksi lebih mungkin terkena penyakit jantung, serangan jantung, atau stroke. Cek sebabnya.

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

11 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

11 hari lalu

Mengenal Metode TEVAR EVAR untuk Atasi Gangguan Pembuluh Darah Aorta

Tak perlu operasi, berikut tindakan yang bisa diterapkan untuk mengatasi pembesaran aorta atau pembuluh darah utama.

Baca Selengkapnya

Pakar Hubungan Ungkap Tipe Pasangan yang Senang Menghindar, Jangan Sampai Bikin Stres

12 hari lalu

Pakar Hubungan Ungkap Tipe Pasangan yang Senang Menghindar, Jangan Sampai Bikin Stres

Salah satu tipe hubungan yang dialami banyak pasangan adalah menghindar. Berikut beberapa tanda yang mungkin mengindikasikan pasangan punya gaya ini.

Baca Selengkapnya

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

15 hari lalu

Awas, Marah Sebentar Saja Tingkatkan Risiko Serangan Jantung

Peneliti menyebut amarah buruk buat fungsi pembuluh darah, mengganggu fungsi arteri, yang selanjutnya terkait risiko serangan jantung.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

16 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya