Ini Pertolongan Pertama saat Anak Mengalami Kejang Demam

Reporter

Tempo.co

Editor

Nurhadi

Kamis, 10 Februari 2022 19:56 WIB

Adanya riwayat kejang demam dalam keluarga akan meningkatkan risiko terjadinya step pada anak

TEMPO.CO, Jakarta - Bagi orangtua, kejang demam atau yang juga dikenal dengan nama step pada anak menjadi momok tersendiri. Fenomena ini ditandai dengan mata mendelik, kaku-kelojotan, dan lidah tergigit. Lantas, bagaimana pertolongan pertama yang harus dilakukan jika anak mengalami kejang demam (step)?

Dikutip dari repository.poltekkes-denpasar.ac.id, kejang demam merupakan kejang yang terjadi pada tubuh yang mengalami kenaikan suhu 38 derajat celcius atau lebih karena proses di luar otak (ekstranium). Biasanya, kejang demam (step) terjadi pada anak-anak berusia 3-5 tahun. Namun, jika anak usia kurang dari 4 minggu mengalami kejang tanpa demam tidak termasuk fenomena step.

Sebagian besar kejang demam diawali dengan demam terlebih dahulu, baru disusul kejang. Saat kejang demam berlangsung ditandai dengan beberapa gejala yang dialami oleh anak, seperti terlihat aneh, hilang kesadaran, kelojotan (tersentak-sentak), tangan dan kaki kaku serta mata berputar-putar sehingga hanya terlihat bagian putih matanya saja. Dalam beberapa waktu, kulit anak juga akan terlihat menghitam dan napas sedikit terganggu.

Akan tetapi, gejala-gejala tersebut berlangsung sebentar. Anak akan segera normal kembali dalam beberapa waktu kemudian. Kejang terjadi pada saat anak masih demam dan setelahnya anak akan sadar kembali.

Dilansir dari idai.or.id, bila anak mengalami kejang demam, orangtua dihimbau untuk tetap tenang sembari melakukan pertolongan pertama sebagai berikut:

Advertising
Advertising

1. Meletakkan anak di tempat aman dan jauhkan dari benda-benda berbahaya seperti listrik dan benda yang mudah pecah.

2. Posisikan anak dalam kondisi miring. Hal ini membuat makanan, minuman, dan muntahan lainnya akan keluar sehingga anak terhindar dari bahaya tersedak.

3. Tidak memasukkan benda apapun ke dalam mulut anak saat sedang kejang. Memberi minum atau memasukkan benda lainnya karena bisa menyebabkan luka dan meningkatkan risiko sumbatan jalan napas.

4. Biarkan anak kejang sampai berhenti dengan sendirinya. Jangan memaksakan untuk menghentukan kejang karena bisa menyebabkan patah tulang.

5. Amati anak ketika sedang kejang. Hal ini merupakan informasi berharga untuk membantu dokter. Segera bawa anak ke dokter setelah kejang berhenti.

6. Apabila sebelumnya anak sudah pernah kejang demam, dokter mungkin mungkin akan membekali orangtua dengan obat kejang demam yang dapat diberikan melalui dubur. Obat dapat diberikan setelah melakukan langkah-langkah pertolongan pertama tersebut.

NAOMY A. NUGRAHENI

Baca juga: Beda Kejang Epilepsi dengan Kejang Demam, Bagaimana Mengatasinya?

Berita terkait

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

8 hari lalu

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

Dokter anak menjelaskan gejala penyakit lupus pada anak umumnya lebih gawat dibanding pada orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

13 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

15 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

15 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

16 hari lalu

Jangan Beri Anak Parasetamol setelah Imunisasi, Ini Alasannya

Jangan memberi obat penurun demam seperti parasetamol saat anak mengalami demam usai imunisasi. Dokter anak sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

21 hari lalu

IDAI Anjurkan Pemberian Parasetamol Anak Saat Demam Suhunya 38 Derajat ke Atas, Alasannya?

Hal ini karena saat anak mengalami kenaikan suhu tubuh saat demam sebenarnya sistem imun sedang memerangi virus dan bakteri.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

24 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

24 hari lalu

Jangan Langsung Beri Parasetamol saat Anak Demam, Ini Waktu yang Disarankan

Parasetamol dapat diberikan ketika suhu anak 38 derajat Celcius ke atas atau sudah merasakan kondisi yang tidak nyaman.

Baca Selengkapnya

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

34 hari lalu

Komplikasi dan Cara Pencegahan HFMD, Potensi Tinggi Menular Selama Libur Lebaran 2024

Hand, foot, and mouth disease (HFMD) atau flu Singapura yang menyerang selama libur Lebaran 2024 sebabkan komplikasi penyakit lain. Ini pencegahannya

Baca Selengkapnya

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

34 hari lalu

Gejala dan Penyebab HFMD yang Kasusnya Meningkat Selama Libur Lebaran

Flu Singapura atau HFMD mengalami peningkatan selama mudik atau libur Lebaran 2024. Apa gejala dan penyebab dari penyakit ini?

Baca Selengkapnya