Lebih Umum Serang Pria, Wanita Juga Perlu Waspadai Kanker Limfoma Hodgkin

Reporter

Antara

Selasa, 15 Februari 2022 15:12 WIB

Ilustrasi Kelenjar Getah Bening. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kanker Limfoma Hodgkin pada sistem kelenjar getah bening lebih sering menyerang pria. Tapi bukan berarti kanker ini tak menyerang wanita.

"Itu data statistik, lebih banyak (laki-laki) bukan berarti tidak bisa dialami perempuan," kata Ketua Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Ilmu Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN) Yogyakarta, dr. Johan Kurnianda, Sp.PD KHOM.

Faktanya, Limfoma Hodgkin memang lebih sering terjadi pada laki-laki dibandingkan perempuan. Namun, belum ada studi khusus yang bisa menjelaskan fenomena tersebut.

Faktor risiko lain yang bisa memicu Limfoma Hodgkin antara lain infeksi virus EpsteinBarr. Sebanyak 40 persen pasien Limfoma Hodgkin punya riwayat terinfeksi virus Epstein-Barr. Faktor lain adalah penurunan sistem imun. Pasien penyakit autoimun atau mengonsumsi obat penekan sistem imun lebih berisiko.

Risiko lain adalah riwayat keluarga. Orang yang keluarga intinya menderita Limfoma Hodgkin punya risiko lebih tinggi terkena penyakit yang sama. Dari segi usia, sebagian besar yang terdiagnosis Limfoma Hodgkin ada pada rentang usia produktif 15-30 tahun, dan di atas 55 tahun.

Advertising
Advertising

"Oleh karena itu, Limfoma Hodgkin sering disebut sebagai kanker untuk penderita dengan usia muda dan ini memerlukan penanganan khusus karena penderita dengan usia muda tentu masih punya masa depan panjang dan penuh harapan," ungkap Johan.

Pada umumnya, gejala yang muncul berupa pembesaran kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau pangkal paha. Jika menemukan benjolan di tubuh, coba diraba dan digoyangkan.

"Benjolan itu serius dan perlu ditindak kalau cenderung terfiksasi atau terikat dengan dasarnya, ketika digoyang itu tidak goyang," kata Johan.

Jika benjolannya terasa kenyal dan ukurannya cepat membesar, segera periksakan diri ke dokter. Orang juga dapat merasakan gejala lain seperti demam lebih dari 38 derajat Celcius, berkeringat pada malam hari, penurunan berat badan lebih dari 10 persen selama enam bulan. Gejala lain adalah gatal-gatal, kelelahan yang luar biasa, dan mengalami reaksi yang buruk terhadap alkohol.

Penegakan diagnosis Limfoma Hodgkin dilakukan melalui beberapa pengujian, yaitu pengecekan riwayat kesehatan, pemeriksaan lab darah, biopsi, dan uji imunohistokimia serta pemeriksaan radiologi. Pemeriksaan imunohistokimia dilakukan untuk mendeteksi adanya penanda (biomarker) spesifik yang dapat membantu diagnosis, terapi, dan prognosis kanker.

Pemeriksaan radiologi digunakan untuk mengetahui stadium kanker berdasarkan area penyebaran sel kanker dan respons pasien terhadap pengobatan. Berdasarkan tatalaksana dari National Comprehensive Cancer Network (NCCN), jenis pengobatan kanker Limfoma Hodgkin di antaranya adalah kemoterapi, terapi target, radioterapi, transplantasi sumsum tulang, dan imunoterapi.

Baca juga: 6 Efek Samping yang Dialami Pasien Kanker setelah Kemoterapi

Berita terkait

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

3 hari lalu

Pengobatan Kanker Dikabarkan Bikin Raja Charles III Kehilangan Indera Perasa

Raja Charles III dikabarkan mengalami kehilangan indera perasa sebagai efek samping dari pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

4 hari lalu

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

7 hari lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

7 hari lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

14 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

16 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

18 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

19 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

21 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

25 hari lalu

Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.

Baca Selengkapnya