3 Sebab dan 9 Gejala Asma yang Perlu diperhatikan

Reporter

Tempo.co

Kamis, 5 Mei 2022 19:15 WIB

Ilustrasi serangan asma. shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Asma adalah penyakit peradangan pada saluran udara ke paru-paru. Masalah kesehatan ini membuat penderitanya sulit bernapas dan sulit saat melakukan aktivitas fisik yang berat. Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 25 juta orang di Amerika menderita asma. Kondisi ini umum dialami anak-anak Amerika 1 dari 12 anak.

Saat bernapas biasanya akan mengambil udara masuk melalui hidung atau mulut kemudian turun ke tenggorokan dan sampai di paru-paru. Ada banyak saluran kecil di paru-paru yang membantu mengantarkan oksigen ke aliran darah. Asma terjadi ketika saluran udara membengkak dan otot-otot di sekitarnya kaku. Kemudian lendir mengisi saluran udara dan membuat jumlah udara yang bisa masuk berkurang.

Gejala Asma

Dikutip dari Healthline gejala asma yang paling umum adalah timbul suara saat bernapas, berikut beberapa gejala asma:

1. Batuk, terutama saat malam hari dan saat tertawa

2. Sesak di dada

Advertising
Advertising

3. Sesak napas

4. Kesulitan berbicara

5. Kecemasan atau panik

6. Kelelahan

7. Nyeri di dada

8. Ritme pernapasan cepat

9. Kesulitan tidur

Penderita asma memiliki gejala yang bervariasi atau berbeda-beda tiap orang. Seseorang mungkin menunjukkan gejala masalah pernapasan dan lainnya mengalami batuk. Oleh karena itu sebaiknya memeriksakan diri ke dokter dan meminum resep dari dokter.

Penyebab Asma

Meskipun asma sering terjadi pada anak-anak dan hilang dengan sendirinya namun penyakit ini dapat kembali ketika sudah dewasa. berikut penyebabnya:

1. Genetika

Jika orang tua atau saudara kandung menderita asma bisa jadi kita juga. Orang dengan riwayat infeksi virus parah selama masa kanak-kanak, seperti infeksi virus pernapasan syncytial, lebih mungkin untuk menderita asma.

2. Hipotesis

Teori ini menjelaskan bahwa ketika bayi tidak mendapat cukup gizi di bulan-bulan dan tahun-tahun awal sehingga sistem kekebalan tidak menjadi kuat untuk melawan asma dan kondisi alergi lainnya.

3. Emosi

Faktor risiko asma yang sering menyebabkan kemunculan gejala asma adalah ekspresi emosi yang berlebihan. Asma dipengaruhi oleh stres psikologis, yang menunjukkan hubungan timbal balik antara faktor periferal yang meregulasi reaksi inflamasi dan respon saraf pusat terkait stres dan reaktivitas emosi. Ekspresi emosi yang ekstrim dapat menyebabkan hiperventilasi dan hipokapnia, yang menyebabkan penyempitan jalan napas.

Penyebab penderita asma paling umum antara lain infeksi saluran pernapasan, iritasi akibat lingkungan, alergi, kondisi cuaca ekstrem, dan efek obat-obatan tertentu, termasuk aspirin atau obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).

YOLANDA AGNE

Baca: 5 Mei Hari Asma Sedunia, Apa Saja Mitos Tentang Asma?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

23 jam lalu

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

1 hari lalu

7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

Mengatasi hipertensi tidak selalu dengan obat. Masalah kesehatan ini juga bisa diatasi dengan melakukan beberapa hal berikut ini.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

2 hari lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

Ragam Pemicu Asma yang Tak Terduga, dari Sosis sampai Menangis

4 hari lalu

Ragam Pemicu Asma yang Tak Terduga, dari Sosis sampai Menangis

Anda mungkin menyangka pemicu asma hanya udara, debu, bulu hewan, polusi, asap rokok, atau serbuk sari dan tak menyangka banyak pemicu lainnya.

Baca Selengkapnya

5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

5 hari lalu

5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

Me time atau waktu sendirian merupakan cara yang sehat untuk meremajakan diri, mengurangi stres, dan memulihkan energi

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

16 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

18 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

18 hari lalu

Kenali Dampak Stres pada Diabetes dan Cara Mengelolanya

Stres fisik, seperti saat sakit atau cedera, gula darah juga bisa meningkat, yang dapat mempengaruhi penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2.

Baca Selengkapnya

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

19 hari lalu

Psikiater: Jangan Ukur Kebahagiaan Berdasar Standar Orang Lain

Faktor penghambat kebahagiaan kerap berasal dari tekanan dalam diri untuk mencapai sesuatu dari standar mengukur kebahagiaan orang lain.

Baca Selengkapnya

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

19 hari lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya