Peneliti Ungkap Kaitan Obesitas dan Kanker Prostat

Reporter

Bisnis.com

Sabtu, 7 Mei 2022 07:30 WIB

Ilustrasi kanker prostat. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Penambahan setiap 10 cm pada pinggang laki-laki meningkatkan risiko kematian akibat kanker prostat sebesar 7 persen, menurut sebuah penelitian. Ini merupakan studi terbesar yang pernah dilakukan pada kemungkinan hubungan antara obesitas dan penyakit.

Kanker prostat adalah kanker kedua yang paling sering didiagnosis pada pria dan keempat paling umum secara keseluruhan, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Tetapi hubungannya dengan obesitas masih belum jelas.

Untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang ukuran risiko, para peneliti memeriksa semua studi relevan yang diterbitkan pada subjek sejauh ini, yang mencakup 2,5 juta pria, dan menganalisis data baru pada lebih dari 200.000 pria di Inggris. Dengan setiap kenaikan lima poin dalam indeks massa tubuh (BMI), risiko kematian akibat kanker prostat naik 10 persen, menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal BMC Medicine.

Aurora Perez-Cornago, ahli epidemiologi nutrisi di Universitas Oxford dan pemimpin penelitian, mengatakan jika pria memangkas lima poin dari indeks massa tubuhnya, akan ada 1.300 lebih sedikit kematian akibat kanker setiap tahun di Inggris saja.

"Pesan utamanya adalah para pria diminta mempertahankan berat badan yang sehat," katanya, dilansir dari Times of India.

Advertising
Advertising

Penelitian sebelumnya menyatakan lemak perut bisa menjadi lebih krusial untuk kanker prostat agresif daripada berat keseluruhan, kata studi tersebut. Tapi, Perez-Cornago mengatakan mereka menemukan tidak terlalu menjadi masalah di mana lemak berada.

Masih belum diketahui apakah obesitas secara langsung menyebabkan kanker prostat berkembang. Perez-Cornago melakukan penelitian lebih lanjut tentang masalah ini tetapi belum ada hasilnya.

"Sampai saat ini kami belum tahu karena tidak menutup kemungkinan juga laki-laki dengan obesitas terdiagnosis kanker prostat pada stadium lanjut," ujarnya. "Jika mereka didiagnosis pada tahap selanjutnya, tumornya cenderung lebih agresif dan kemungkinannya kecil untuk bertahan hidup."

Ia mengatakan ada beberapa alasan mengapa kanker prostat sering terdeteksi kemudian pada pria yang kelebihan berat badan, termasuk bmereka mungkin kurang sadar akan kesehatan. “Misalnya, jika mulai pergi ke kamar kecil lebih sering di malam hari, gejala klasik kanker prostat, mereka cenderung tidak pergi ke dokter,” katanya.

Bahkan jika mereka diuji, kecil kemungkinan untuk mendapat molekul yang mengindikasikan kanker karena laki-laki gemuk memiliki lebih banyak darah, mengencerkan sampel. Studi yang didanai oleh Cancer Research UK itu dipresentasikan pada Kongres Eropa tentang Obesitas di Belanda.

Baca juga: Gejala Kanker Prostat seperti yang Dialami Louis Van Gaal

Berita terkait

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

1 hari lalu

Raja Charles III Ungkap Efek Samping Setelah Pengobatan Kanker

Raja Charles III sempat berbagi pengalaman dengan veteran Angkatan Darat yang menderita kanker

Baca Selengkapnya

Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

3 hari lalu

Risiko Diabetes dan Obesitas Lebih Tinggi pada Pekerja Shift Malam

Hanya beberapa hari bekerja jadwal shift malam dapat mempengaruhi perkembangan kondisi metabolik kronis dengan risiko diabetes dan obesitas.

Baca Selengkapnya

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

3 hari lalu

Pengukuhan Edi Suharyadi sebagai Guru Besar FMIPA UGM, Paparkan Hipertermia Magnetik untuk Penyakit Kanker

UGM mengukuhkan Edi Suharyadi sebagai guru besar aktif FMIPA UGM ke-42.Ini profil dan pidato pengukuhannya soal perkembangan riset bidang nanomaterial

Baca Selengkapnya

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

4 hari lalu

Mengenal Melanoma, Penyakit yang Sebabkan Bob Marley Meninggal 43 Tahun Lalu

Musisi Bob Marley meninggal dunia karena penyakit melanoma. Apa itu? Bagaimana cara mencegahnya?

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

8 hari lalu

Peneliti BRIN Studi Lutesium-177-PSMA untuk Obat Nuklir Kanker Prostat

Peneliti BRIN Rien Ritawidya mengembangkan studi Lutesium-177-PSMA untuk obat nuklir kanker prostat

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

8 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Sebabkan Heat Stroke, Ini yang Perlu Diwaspadai

Cuaca panas ekstrem yang terjadi di Asia berpotensi menyebabkan heat stroke. Apa saja yang perlu diwaspadai?

Baca Selengkapnya

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

11 hari lalu

10.000 Warga Palestina Hilang di Gaza, 210 Hari Sejak Serangan Israel Dimulai

Sejauh ini, 30 anak telah meninggal karena kelaparan dan kehausan di Gaza akibat blokade total bantuan kemanusiaan oleh Israel

Baca Selengkapnya

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

12 hari lalu

Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.

Baca Selengkapnya

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

15 hari lalu

Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker

Baca Selengkapnya

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

15 hari lalu

Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya