TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih timnas Belanda, Louis van Gaal, kepada sebuah televisi Belanda, mengungkapkan telah didiagnosis kanker prostat, tetapi dia masih berencana untuk memimpin timnya di Piala Dunia di Qatar di pengujung 2020. Pelatih berusia 70 tahun itu mengatakan dia telah menjalani 25 perawatan sejak didiagnosis kanker prostat dan harus pergi ke rumah sakit pada malam hari seusai latihan tanpa diketahui pemainnya.
Laki-laki harus berhati-hati terhadap risiko kanker prostat. Kanker ini menyerang prostat, kelenjar kecil berbentuk kenari pada pria yang menghasilkan cairan mani yang memberi nutrisi dan mengangkut sperma.
Baca Juga:
Kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang paling umum. Banyak kanker prostat tumbuh lambat dan terbatas pada kelenjar prostat, di mana mereka mungkin tidak menyebabkan kerusakan serius. Namun, sementara beberapa jenis kanker prostat tumbuh lambat dan mungkin memerlukan perawatan minimal atau bahkan tanpa pengobatan, jenis lain bersifat agresif dan dapat menyebar dengan cepat.
Kanker prostat yang terdeteksi lebih awal ketika masih terbatas pada kelenjar prostat memiliki peluang terbaik untuk pengobatan yang berhasil. Kanker prostat mungkin tidak menimbulkan tanda atau gejala pada tahap awal. Kanker ini lebih lanjut dapat menyebabkan tanda dan gejala seperti:
-Kesulitan buang air kecil
-Penurunan kekuatan dalam aliran urine
-Darah dalam urine
-Darah dalam air mani
-Sakit tulang
-Menurunkan berat badan tanpa sengaja
-Disfungsi ereksi
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker prostat meliputi:
Usia yang lebih tua
Risiko kanker prostat meningkat seiring bertambahnya usia, paling umum setelah usia 50 tahun.
Ras
Untuk alasan yang belum ditentukan, orang kulit hitam memiliki risiko lebih besar terkena kanker prostat daripada ras lain. Pada orang kulit hitam, kanker prostat juga lebih cenderung agresif atau lanjut.
Riwayat keluarga
Jika kerabat sedarah seperti orang tua, saudara kandung, atau anak, telah didiagnosis kanker prostat, risiko mungkin meningkat, juga jika memiliki riwayat keluarga dengan gen yang meningkatkan risiko kanker payudara (BRCA1 atau BRCA2) atau riwayat keluarga kanker payudara yang sangat kuat, risiko kanker prostat mungkin lebih tinggi.
Kegemukan
Orang yang mengalami obesitas mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat dibandingkan yang dianggap memiliki berat badan yang sehat, meskipun penelitian memiliki hasil yang beragam. Pada orang gemuk, kanker cenderung lebih agresif dan lebih mungkin untuk kembali setelah pengobatan awal.
Baca juga: Kenali Gejala dan Diagnosis Kanker Prostat