8 Fakta Tentang Hepatitis Akut: Upaya Keras Menguak Kepingan yang Masih Gelap

Reporter

Tempo.co

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 13 Mei 2022 22:33 WIB

Ilustrasi Virus Hepatitis. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta -Kasus hepatitis akut misterius terus diteliti oleh berbagai pihak yang terkait, mulai dari tingkat nasional hingga badan internasional seperti WHO.

Jatuhnya korban jiwa akibat hepatitis akut misterius di Indonesia hingga kini berjumlah 5 orang dari total 15 yang didiagnosis per 10 Mei 2022.

Hingga kini penelitian mengenai penyebab dan cara mengatasi hepatitis yang banyak menyerang anak ini terus dilakukan.

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melakukan sembilan riset untuk memahami kasus tersebut beserta cara penanganannya.

Berikut beberapa fakta mengenai hepatitis akut misterius yang perlu diketahui.

  • Penyebabnya Tidak Jelas

Hepatitis akut berat yang belum diketahui penyebabnya, yang mana bukan disebabkan oleh virus penyebab Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C, Hepatitis D, dan Hepatitis E.

Menurut epidemiolog dari Griffith University Australia Dicky Budiman, penyakit hepatitis akut cukup parah. Alasannya, penyakit tersebut menyebabkan kematian dan juga semakin memburuknya pasien memerlukan transplantasi.

Dia menjelaskan peristiwa itu menjadi pesan yang serius, karena umumnya hepatitis tidak seperti itu saat menyerang anak. Secara epidemiologi, setiap penyakit harus diketahui setidaknya tiga hal.

Pertama aspek manusianya, yaitu kelompok usianya berapa dengan faktor risiko seperti apa.

Kedua faktor tempat, seperti apa dan bagaimana pengaruh lingkungan atau sanitasi dan lain sebagainya.

Ketiga waktu, paparannya seperti apa, perlu berapa lama dan lain sebagainya. Sedangkan untuk fenomena hepatitis saat ini belum jelas menurut Dicky.

Berikutnya: Awalnya kasus hepatitis akut ditemukan di...
<!--more-->

  • Mayoritas Menyerang Anak Kecil

Pada mulanya kasus hepatitis akut ditemukan pada 5 April 2022 di Inggris Raya. Tiga hari setelahnya, tiga negara lain melaporkan kasus serupa. Yang teridentifikasi di awal terdapat 118 di Inggris, 22 di Skotlandia, 13 di Wales, dan 10 di Irlandia Utara.

Gejala paling umum adalah penyakit kuning dan muntah, dan sebagian besar berusia di bawah 5 tahun.

  • Tergolong dalam Kejadian Luar Biasa
Advertising
Advertising

Setelah diidentifikasi pertama kali di Inggris lalu juga terkonfirmasi di beberapa negara lain, pada 15 April 2022 WHO atau Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan hepatitis akut ini termasuk dalam Kejadian Luar Biasa (KLB). Gejalanya yang umum dirasakan adalah penyakit kuning dan muntah.

  • Menyebar di 20 Negara

Di Inggris sudah terdapat 163 kasus hepatitis akut misterius teridentifikasi dan 11 anak telah menerima transplantasi hati. Tak hanya di Inggris, kasus ini juga terdeteksi di 20 negara di seluruh dunia dengan hampir 300 anak yang terkonfirmasi. Di Indonesia sendiri yang sudah terkonfirmasi ada 15 orang dengan 10 korban meninggal dan terdapat dibeberapa daerah anak yang sedang diperiksa.

  • Menular melalui saluran pernapasan dan pencernaan

Berdasarkan keterangan Dokter Spesialis Anak, Ahli Gastro Hepatologi RSCM Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Hanifah Oswari virus hepatitis yang mengakibatkan hepatitis akut ini menyerang saluran pencernaan dan saluran pernapasan.

Ia menuturkan, langkah awal yang bisa dilakukan adalah menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

Selanjutnya untuk mencegah infeksi di saluran pencernaan orang tua dan anak harus menjaga kebersihan dengan mencuci tangan pakai sabun, memastikan makanan dan minuman yang dikonsumsi sudah matang, tidak menggunakan peralatan makan bersama dengan orang lain, dan menghindari kontak anak dengan orang yang sakit.

Berikutnya: Hepatitis akut ini dapat menular dengan kontak dekat...
<!--more-->

Sebab penyakit ini dapat menular dengan kontak dekat melalui
saluran pernapasan, Hanifah juga mengingatkan untuk tetap menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas serta memahami gejala awal penyakit hepatitis akut.

  • Peran Adenovirus

World Health Organization (WHO) masih menyelidiki peran Adenovirus dalam penyakit hepatitis akut misterius yang menyerang anak-anak di sejumlah negara.

Sebanyak 70 persen dari kasus yang diuji ternyata dinyatakan positif Adenovirus.

Berdasarkan keterangan saintis senior dari program hepatitis global WHO, Philippa Easterbrook, dalam konferensi pers WHO pada Selasa, 10 Mei 2022 virus diidentifikasi sebagai subtipe 41. Di mana subtipe 41 berasal dari kelompok Adenovirus yang biasanya didapati menyebabkan gastroenteritis ringan sampai sedang.

Gejala yang dirasakan seperti diare, muntah-muntah dan sakit perut serta bagian juga disertai gangguan pernapasan atas. Adenovirus tersebut masih jadi hipotesis utama penyebab terjadinya hepatitis akut misterius alias yang belum diketahui penyebabnya ini. Akan tetapi, WHO masih mencari tahu apakah Adenovirus ini sebagai penyebab atau hanya muncul secara kebetulan saja.

  • Berpotensi jadi Pandemi atau Tidak?

Dicky Budiman menyatakan hepatitis akut berpeluang menjadi pandemi. Menurutnya pandemi didasari dengan penyakit itu muncul lintas benua bukan hanya negara.

Dicky melihat penyakit ini masih ada kaitan erat dengan Covid-19 meski perlu dibuktikan lebih lanjut apakah merupakan bagian dari
long covid atau dampak akut dari virus corona. Namun Dicky menegaskan jika virus penyebab penyakit itu masih belum jelas.

Selain itu, kasus hepatitis akut ini juga terjadi pada anak-anak, yang dugaannya atau hipotesisnya terjadi karena mereka mayoritas memang belum divaksinasi. Namun berdasarkan keterangan dari Juru Bicara Kemenkes, dr. Nadia mengatakan meski telah menyebar di berbagai negara dan memakan banyak korban persebarannya cukup lambat.

  • Tidak Berkaitan dengan Vaksinasi Covid-19

Hanifah Oswari menjelaskan hingga kini belum ada bukti keterkaitan antara penyakit hepatitis akut dengan Covid-19. Meski kadang dikaitkan, dua penyakit ini hanya kejadian yang koinsiden atau bersamaan.

"Jadi, tidak benar jika kejadian (hepatitis akut) ini dihubungkan dengan
vaksinasi Covid-19 karena tidak ada bukti keterkaitannya," kata Hanifah.

Ia mengungkapkan saat ini Kementerian Kesehatan menunjuk Rumah Sakit Penyakit Infeksi Sulianti Saroso dan Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia sebagai laboratorium rujukan untuk pemeriksaan spesimen hepatitis akut untuk mengetahui seluk beluk dari penyakit yang banyak menyerang anak ini.

TATA FERLIANA
Baca: BRIN Beberkan 9 Kegiatan Riset Hadapi Hepatitis Akut Misterius

Berita terkait

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

9 hari lalu

Dugaan Infeksi Cacar Monyet di Jayapura, Epidemiolog: Lesi Bisa ke Alat Kelamin

Cacar monyet atau Mpox bukanlah penyakit yang berasal dari Indonesia.

Baca Selengkapnya

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

17 hari lalu

WHO: Kardiovaskular dan Pembuluh Darah Jadi Penyebab Kematian Utama Secara Global

Kenali ragam penyakit kardiovaskular yang menjadi penyebab utama kematian secara global.

Baca Selengkapnya

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

19 hari lalu

WHO: Virus Hepatitis Sebabkan 3,5 Ribu Orang Meninggal Setiap Hari

Hepatitis B menyebabkan 83 persen kematian dan hepatitis C menyumbang 17 persen di dunia.

Baca Selengkapnya

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

20 hari lalu

Hari Kesehatan Sedunia, Akses Pelayanan Bermutu Masih Jadi Harapan

Hari Kesehatan Sedunia 2024, diharapkan terwujudnya kesehatan bagi semua agar mendapat akses pelayanan kesehatan bermutu.

Baca Selengkapnya

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

21 hari lalu

Perjalanan Penetapan Hari Kesehatan Dunia, Bareng Berdirinya WHO

Kilas balik Hari Kesehatan Dunia dan terbentuknya WHO

Baca Selengkapnya

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

22 hari lalu

Hati-hati Konsumsi Daging Merah Berlebihan Berbahaya Bagi Kesehatan

Jika daging sapi atau daging merah dikonsumsi berlebihan dapat mengancam kesehatan. Bagaimana sebaiknya?

Baca Selengkapnya

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

23 hari lalu

Epidemiolog: Kasus Flu Singapura Bisa Bertambah Karena Idul Fitri dan Mudik Lebaran

Jumlah kasus flu Singapura bisa bertambah lagi seiring momentum Idul Fitri dan mudik Lebaran yang membuat intensitas pertemuan di masyarakat meninggi.

Baca Selengkapnya

Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

25 hari lalu

Kepala WHO Akui Rumah Sakit Al Shifa Gaza Hancur

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pada Rabu, 3 Apil 2024, mengungkap kehancuran di Rumah Sakit Al Shifa di Gaza

Baca Selengkapnya

Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

40 hari lalu

Studi: Hanya Tujuh Negara Penuhi Standar Kualitas Udara WHO, Indonesia Belum

Laporan IQAir memaparkan hanya tujuh negara yang kualitas udaranya memenuhi standar WHO.

Baca Selengkapnya