Gejala dan Penyebab Depresi Atipikal

Jumat, 26 Agustus 2022 16:30 WIB

Ilustrasi depresi. Shutterstock

TEMPO.CO, Jakarta - Depresi atipikal mirip seperti gangguan depresi mayor atau MDD. Tapi, perbedaan antara keduanya perubahan suasana hati. Mengutip Medical News Today, depresi atipikal tidak mengembangkan gejala yang konsisten tentang kesedihan atau melankolis. Ini berbeda seperti depresi lainnya.

Depresi atipikal cenderung responsif terhadap perawatan antidepresan atau monoamine oxidase inhibitors (MAOI). MDD cenderung mengembangkan rasa melankolis dalam setiap situasi. Sedangkan orang yang mengalami depresi atipikal cenderung responsif saat menerima sesuatu yang positif atau menyenangkan

Gejala depresi atipikal

Mengutip Healthline, gejala depresi atipikal bervariasi. Namun biasanya meliputi perasaan sedih atau putus asa yang terus-menerus. Adapun kecenderungan kecemasan, mudah marah, jarang atau sering tidur, kehilangan minat terhadap aktivitas yang menyenangkan, kesulitan berkonsentrasi dan membuat keputusan. Gejala lainnya juga sulit mengingat sesuatu, kelelahan.

Di luar gejala umum itu, suasana hati meningkat berlebihan saat merespons peristiwa positif bisa juga menandakan gejala depresi atipikal. Gejala lainnya, yaitu nafsu makan meningkat, merasa berat di bagian lengan atau kaki, sakit kepala dan badan. Muncul pula respons negatif yang ekstrem terhadap penolakan yang dirasakan.

Advertising
Advertising

Penyebab depresi atipikal

Mengutip Mayo Clinic, tak ada diagnosis pasti penyebab depresi atipikal. Seperti jenis gangguan suasana hati lainnya, gejala depresi atipikal juga dipengaruhi beberapa faktor, yaitu:

1. Neurotransmiter

Orang yang mengalami depresi atipikal berkemungkinan mengalami masalah saraf pembawa pesan dari otak ke bagian tubuh lain atau neurotransmitter. Ketika proses kimiawi di otak ini terganggu, fungsi reseptor dan sistem saraf bisa berubah menyebabkan depresi.

2. Pengalaman

Mengutip Cleveland Clinic, beberapa faktor eksternal lain, seperti pengalaman buruk semasa kecil, pernah mengalami pelecehan emosional, fisik atau seksual rentan menyebabkan depresi. Riwayat penyakit parah, kesedihan setelah kehilangan orang yang dicintai, trauma, penyalahgunaan zat atau obat-obatan juga bisa berisiko mengalami depresi atipikal.

Baca: Cara Atasi Depresi Secara Medis dan Alami

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.

Berita terkait

Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

5 jam lalu

Kuasa Hukum Ungkap Modus Staf Kelurahan Setubuhi Anak di Bawah Umur hingga Depresi

Kasus persetubuhan anak yang diduga dilakukan oleh Holid, pengurus komite sekolah yang juga staf kelurahan, ini terjadi beberapa tahun silam.

Baca Selengkapnya

Psikolog Bagi Saran Atasi Trauma setelah Kecelakaan

21 jam lalu

Psikolog Bagi Saran Atasi Trauma setelah Kecelakaan

Setelah mengalami kecelakaan tidak jarang orang mengalami trauma yang berkaitan dengan proses kecelakaan. Simak saran psikolog berikut.

Baca Selengkapnya

Cara Menangani Gejala PTSD yang kerap Dialami Setelah Mengalami Trauma

1 hari lalu

Cara Menangani Gejala PTSD yang kerap Dialami Setelah Mengalami Trauma

Seseorang akan berusaha sekeras mungkin untuk menghindari tempat, situasi, benda, dan orang yang mengingatkannya akan peristiwa trauma tersebut.

Baca Selengkapnya

Korban Kerusuhan Masih Alami Trauma, Berikut Penjelasan Trauma Korban Kerusuhan

2 hari lalu

Korban Kerusuhan Masih Alami Trauma, Berikut Penjelasan Trauma Korban Kerusuhan

Bagi yang mereka yang sebelumnya pernah mengalami trauma seperti kehilangan atau hadir saat kekerasan terjadi, tentu akan menghasilkan reaksi intens.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kerusuhan Mei 1998, Kerusuhan Berbau Rasial di Jakarta dan Solo

2 hari lalu

Kilas Balik Kerusuhan Mei 1998, Kerusuhan Berbau Rasial di Jakarta dan Solo

Selama 4 hari lebih, kerusuhan Mei 1998 menghantam berbagai kota di Indonesia termasuk Jakarta dan Solo, mengguncang masyarakat, bahkan memicu trauma

Baca Selengkapnya

Cara Mengurangi Kesedihan buat yang Baru Kehilangan Ibu

6 hari lalu

Cara Mengurangi Kesedihan buat yang Baru Kehilangan Ibu

Untuk yang baru saja kehilangan ibu, berikut lima tips pakar untuk mengatasi emosi yang sulit sekaligus menyambut Hari Ibu Internasional pada 12 Mei.

Baca Selengkapnya

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

11 hari lalu

Penyebab Sulit Redakan Kesedihan karena Kehilangan Orang Tersayang

Kehilangan orang yang disayangi memang berat. Tak jarang, kesedihan bisa berlangsung lama, bahkan sampai bertahun-tahun.

Baca Selengkapnya

Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

12 hari lalu

Pernah Mengalami Kejadian Tidak Mengenakkan? Ini 3 Tanda Trauma yang Belum Sembuh Total

Gejala trauma dari jejak trauma yang tidak sembuh seutuhnya ataupun belum diproses dengan baik, menunjukkan beberapa tanda.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

13 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

14 hari lalu

Perkokoh Kesehatan Mental dengan 4 Tips Berikut

Psikolog menyarankan empat praktik untuk menjaga kesehatan mental dan meningkatkan kekuatan mental, baik di tempat kerja maupun di rumah.

Baca Selengkapnya