Sindrom Patah Hati: Gangguan Fungsi Jantung Dipengaruhi Stres Emosional

Reporter

Yolanda Agne

Editor

Bram Setiawan

Selasa, 10 Januari 2023 19:41 WIB

ilustrasi stres (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kata patah hati diumpamakan untuk keadaan putus cinta atau situasi kegagalan. Namun, kata itu juga digunakan dalam bidang medis ilmiah. Sindrom patah hati atau Takotsubo cardiomyopathy gangguan fungsi jantung yang terjadi sementara akibat stres dan emosi yang ekstrem.

Merujuk Mayo Clinic, penyebab sindrom patah hati kondisi jantung yang terpengaruh situasi stres dan emosi yang ekstrem. Kondisi itu juga bisa dipicu penyakit fisik yang serius atau pembedahan. Sindrom patah hati biasanya kondisi sementara, tapi beberapa orang mungkin merasa tidak enak badan setelah jantungnya pulih.

Baca: Komplikasi, Faktor Risiko, dan Pencegahan Sindrom Patah Hati

Apa itu sindrom patah hati?

Advertising
Advertising

Sindrom patah hati juga kardiomiopati atau lemah jantung akibat stres emosional. Kondisi sementara mempengaruhi sebagian jantung tidak memompa dengan baik. Sedangkan bagian jantung lainnya berfungsi normal atau bahkan kontraksi yang lebih kuat.

Menurut American Heart Association sindrom patah hati mungkin bisa mirip diagnosis seperti gejala serangan jantung. Tes menunjukkan perubahan dalam ritme dan zat darah yang khas dari serangan jantung. Tapi tidak seperti serangan jantung, karena tak ada bukti penyumbatan arteri jantung.

Sindrom patah hati menyebabkan kegagalan otot jantung jangka pendek. Tapi, di sisi lain sindrom patah hati biasanya bisa diobati. Kebanyakan orang yang mengalaminya sembuh total dalam beberapa pekan sebagian kecil lainnya berkemungkinan terulang kondisinya.

Beberapa tanda dan gejala sindrom patah hati muncul tiba-tiba setelah stres emosional atau fisik yang ekstrem. Walaupun gejalanya dianggap mirip seperti serangan jantung, tapi sebetulnya hasil tes menunjukkan perbedaan.

1. Hasil tes yang merekam aktivitas listrik jantung atau EKG tidak terlihat sama seperti orang yang mengalami serangan jantung.

2. Tes darah tidak menunjukkan tanda-tanda kerusakan jantung.

3. Tes menunjukkan tidak ada tanda-tanda penyumbatan di arteri koroner.

4. Tes menunjukkan gerak yang tidak biasa dari ruang jantung kiri bawah.

5. Waktu pemulihan biasanya dalam beberapa hari atau pekan. Berbeda dibandingkan dengan waktu pemulihan satu bulan atau lebih untuk serangan jantung.

Baca: Penyebab dan Gejala Sindrom Patah Hati yang Perlu Anda Ketahui

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

Berita terkait

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

2 jam lalu

Tips Psikiater untuk Mengusir Rasa Tak Bahagia

Rutin menulis jurnal bersyukur atau gratitude journal, semacam buku harian, bisa menjadi salah satu cara mengusir perasaan tidak bahagia.

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

2 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

4 hari lalu

Pakar Sebut 8 Hal Paling Umum yang Percepat Penuaan

Pakar kesehatan menyebut delapan perilaku tak sehat paling umum yang mempercepat proses penuaan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

4 hari lalu

Kelola Stres Setiap Hari untuk Redakan Emosi

Mengelola stres adalah cara meredakan emosi yang harus terus dilatih setiap hari agar tidak mudah emosional si situasi yang buruk.

Baca Selengkapnya

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

4 hari lalu

Kecewa karena Calon yang Didukung Kalah, Simak Saran Psikolog

Psikolog mengatakan wajar bila orang kecewa karena harapan tidak menjadi kenyataan tetapi rasa kecewa itu mesti dikelola agar tak sampai memicu stres.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

4 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

4 hari lalu

Apakah Jantung Bocor Bisa Disembuhkan?

Jantung bocor terjadi ketika salah satu dari empat katup di jantung Anda tidak menutup rapat.

Baca Selengkapnya

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

5 hari lalu

Dokter Anak Sebut Penggunaan Gawai Terlalu Lama Bisa Picu Anak Tantrum

Perhatian buat orang tua, bermain gawai dalam waktu lama dapat memicu perilaku negatif seperti tantrum pada anak.

Baca Selengkapnya

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

8 hari lalu

Mengapa Stres Bisa Sebabkan Sakit Punggung?

Stres sebabkan sakit punggung bisa terjadi lantaran tubuh Anda mengalami reaksi kimia sebagai respons terhadap stres.

Baca Selengkapnya

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

9 hari lalu

Cara Menjaga Kualitas Hubungan dengan Pasangan Pasca Melahirkan Anak Pertama

Studi menemukan bahwa sikap terhadap sentuhan berdampak pada pasangan dalam transisi menjadi orang tua atau usai melahirkan anak pertama.

Baca Selengkapnya