Risiko Anak-Anak Terkena Penyakit Menular Kissing Disease: Kenali Gejala dan Cara Mencegah

Reporter

Balqis Primasari

Editor

Dwi Arjanto

Jumat, 14 April 2023 09:42 WIB

Ilustrasi dokter periksa kesehatan mulut anak. .drgreene.com

TEMPO.CO, Jakarta - Penyakit menular kissing disease atau juga disebut mononukleosis menular atau demam kelenjar paling sering disebabkan oleh virus Epstein-Barr (EBV). Kissing disease biasanya menyerang remaja dan dewasa muda, menurut laman Healthline, tetapi juga dapat terjadi pada anak-anak.

EBV menyebar melalui kontak dekat, terutama dengan air liur orang yang terinfeksi. Meskipun ciuman menjadi penyebab utama kissing disease, mono juga dapat menular berbagai barang pribadi atau melalui batuk dan bersin. Karena kontak dekat mendorong penyebaran EBV, anak-anak seringkali dapat terinfeksi melalui interaksi dengan teman bermain dimana pun berada.

Gejala kissing disease pada anak-anak hampir mirip dengan gejala flu, namun banyak anak tidak menunjukkan gejala mono. Orang tua biasanya salah mengira gejala mono anak sebagai flu atau radang tenggorokan.

Ketika seorang anak terinfeksi mono, mereka tidak akan langsung menunjukkan gejala. Membutuhkan waktu dua hingga empat minggu untuk gejala kissing disease dimulai. Begitu muncul, gejala mono dapat bertahan beberapa minggu.

Gejala Langka Kissing Disease

Apabila anak tidak menunjukkan perbaikan setelah beberapa hari, segera bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan sekitar. Kissing disease dalam verywellhealth bisa serius pada anak-anak. Kebanyakan orang menolerir dengan gejala umum seperti kelelahan dan demam, tetapi anda mungkin tidak menyadari gejala langka ini:

  • Anemia ringan dapat terjadi ketika anak menderita mono, tetapi umumnya membaik dengan sendirinya dalam 1 hingga 2 bulan. Ini biasanya akibat limpa yang meradang.
  • Jumlah trombosit yang rendah selama penyakit mono, trombosit termasuk sel yang bertanggung jawab untuk pembekuan darah. Ini juga biasanya sembuh dengan sendirinya.
  • Amandel anak mungkin tampak bengkak, ini menjadi normal selama kissing disease. Dalam kasus yang jarang terjadi, amandel bisa menjadi sangat bengkak sehingga mulai menghalangi jalan napas anak, bahkan setiap kesulitan bernapas membutuhkan perawatan darurat.

Pencegahan Mono Pada Anak

Advertising
Advertising

Jika anak memiliki gejala kissing disease, seperti demam, pembengkakan kelenjar getah bening, dan kelelahan, mereka perlu mendapatkan perawatan medis. Penting mengetahui bahwa gejala mono biasanya bertahan lebih lama daripada pilek atau flu.

Anak-anak tidak dapat divaksinasi mono seperti flu. Meskipun begitu, Anda dapat melindungi anak dari kissing disease dengan mempraktekkan kebiasaan yang mencegah penyakit menular, seperti mengajari cara mencuci tangan dengan benar, memberitahu anak untuk tidak berbagi gelas, botol air, perkakas, sikat gigi, atau barang lain yang akan mereka masukkan ke dalam mulut dengan orang lain. Lalu jauhkan anak dari orang yang sakit, memastikan permukaan dan benda makan bersih, dan cuci seprai dan pakaian dengan air panas, terutama setelah seseorang sakit.

Pilihan editor : Apa Itu Kissing Disease? Penyakit Menular Melalui Air Liur
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Berita terkait

Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

22 jam lalu

Bukan Karena Jarang Sikat Gigi, Ini 4 Penyebab Bau Mulut yang Mengganggu

Bau mulut sangat mengganggu. Simak 4 penyebab bau mulut lain yang terjadi bukan karena jarang sikat gigi.

Baca Selengkapnya

Kenali Gejala Sindrom Kelelahan Kronis

2 hari lalu

Kenali Gejala Sindrom Kelelahan Kronis

Sindrom kelelahan kronis (CFS) adalah suatu kondisi di mana Anda terus-menerus merasa lelah, mengantuk, kurang termotivasi, dan kurang waspada.

Baca Selengkapnya

Panas Mulai Menyengat, Waspadai 9 Gejala Heat Stroke

4 hari lalu

Panas Mulai Menyengat, Waspadai 9 Gejala Heat Stroke

Heat stroke' yang dapat berujung kematian tidak serta merta terjadi. Kenali 9 gejala heat stroke di musim kemarau

Baca Selengkapnya

Saran buat Jemaah Haji agar Kesehatan Tetap Terjaga selama di Tanah Suci

4 hari lalu

Saran buat Jemaah Haji agar Kesehatan Tetap Terjaga selama di Tanah Suci

Di tengah cuaca panas di Tanah Suci, jemaah haji perlu menjaga kondisi fisik tetap bugar dan sehat. Berikut yang perlu disiapkan dan dilakukan.

Baca Selengkapnya

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

6 hari lalu

Beri Makan Gibran yang Kelaparan di Bogor, TikToker Asal Depok Malah Diancam Dipenjarakan

TikToker asal Depok diancam dipenjarakan akibat video memberi makan bocah yang kelaparan di Desa Rawa Panjang, Kabupaten Bogor viral di media sosial.

Baca Selengkapnya

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

11 hari lalu

Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.

Baca Selengkapnya

Masalah Kesehatan yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji agar Tak Ganggu Ibadah

13 hari lalu

Masalah Kesehatan yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji agar Tak Ganggu Ibadah

Selama mengikuti ibadah haji, kesehatan dan kebugaran menjadi hal utama yang patut dijaga serta dipertahankan jemaah haji.

Baca Selengkapnya

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

22 hari lalu

Kuburan Massal Kembali Ditemukan di Gaza, Berisi 210 Jasad dari Khan Younis

Badan layanan darurat Palestina telah menemukan 210 jasad di kuburan massal di Kompleks Medis Nasser di Kota Khan Younis, Gaza selatan

Baca Selengkapnya

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

23 hari lalu

Bayi di Gaza Lahir dari Rahim Ibu Hamil yang Tewas Diserang Israel

Tim medis di Gaza berhasil melakukan operasi caesar untuk membantu lahirnya bayi dari rahim seorang ibu yang tewas dalam serangan Israel.

Baca Selengkapnya

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

23 hari lalu

Serangan Israel di Rafah Tewaskan 18 orang, Termasuk 14 Anak-anak

Serangan brutal Israel pada Sabtu malam di Rafah menewaskan 18 orang, termasuk 14 anak-anak. Dokter berhasil menyelamatkan bayi dari jasad ibu hamil

Baca Selengkapnya