Mengapa Penderita Rabies Takut Air?

Reporter

Winda Oktavia

Editor

Nurhadi

Rabu, 21 Juni 2023 14:10 WIB

Ilustrasi suntik rabies. AP/Wally Santana

TEMPO.CO, Jakarta - Rabies adalah penyakit yang disebabkan virus rabies dan dapat menyerang sistem saraf pusat seseorang. Salah satu gejala yang sering terkait dengan rabies adalah kondisi yang dikenal sebagai hidrofobia atau takut air.

Mengutip Medical News Today, hal ini karena penderita rabies akan mengalami spasme otot yang parah saat minum air. Spasme otot atau kejang ini akan terjadi pada daerah tenggorokan dan diafragma atau otot yang terlibat dalam proses pernapasan.

Ketika mencoba menelan atau melihat air, rangsangan ini dapat memicu serangan spasme otot yang menyakitkan dan sulit dikendalikan. Inilah mengapa penderita rabies mengalami ketakutan dan kecemasan yang ekstrem saat ada air di dekat mereka.

Namun hidropobia bukanlah gejala awal dari rabies, tetapi biasanya muncul dalam tahap penyakit yang lebih lanjut ketika virus telah menyebar ke sistem saraf pusat.

Dilansir dari Cleveland Clinic, rabies adalah penyakit yang didapatkan dari infeksi virus RABV. Rabies paling sering ditularkan melalui gigitan kelelawar atau gigitan anjing.

Advertising
Advertising

Virus rabies akan masuk ke tubuh dan bergerak sangat lambat di sepanjang saraf ke sistem saraf pusat, yaitu otak dan sumsum tulang belakang. Ketika mencapai otak, kerusakan akibat virus ini menyebabkan gejala neurologis seperti koma atau kematian.

Rabies tidak menunjukan gejala selama beberapa minggu setelah memasuki tubuh. Namun ketika rabies sampai ke sistem saraf pusat, maka akan mengalami gejala seperti flu. Pada tahap akhir, akan menunjukan gejala neurologis (otak).

Selain takut dengan air, gejala prodromal rabies lainnya adalah demam, kelelahan, luka gigitan terasa terbakar, gatal, kesemutan, nyeri atau mati rasa, batuk, sakit tenggorokan, nyeri otot, mual dan muntah, serta diare.

Pilihan Editor: Awas, Penularan Rabies Bisa lewat Luka Terbuka

Berita terkait

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

2 hari lalu

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

Menengok Bendungan Sepaku Semoi Pemasok Air Kawasan IKN

9 hari lalu

Menengok Bendungan Sepaku Semoi Pemasok Air Kawasan IKN

Bendungan Sepaku Semoi akan menjadi pemasok air baku ke kawasan IKN. Biaya pembangunan bendungan mencapai Rp 556 miliar, bersumber dari APBN.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

11 hari lalu

Pakar Ingatkan Gejala Lupus pada Anak yang Bisa Lebih Parah dari Dewasa

Dokter anak menjelaskan gejala penyakit lupus pada anak umumnya lebih gawat dibanding pada orang dewasa.

Baca Selengkapnya

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

11 hari lalu

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

Adrenalin juga dikenal sebagai efinefrin, hormon yang biasanya diproduksi saat tubuh menghadapi situasi yang menegangkan atau bikin stres.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

15 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

17 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

18 hari lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

18 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

18 hari lalu

68 Tahun Lalu Penemuan Penyakit Minamata di Jepang Pertama Kali

Hari ini, 68 tahun lalu, Jepang menemukan penyakit epidemi yang disebut Minamata. Apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

18 hari lalu

Punya Efek yang Parah, Bisakah Penyakit Lyme Disembuhkan?

Bisakah penyakit Lyme akibat gigitan serangga disembuhkan? Tentu saja asal tak terlambat diobati karena komplikasinya beragam.

Baca Selengkapnya