Serupa Tapi Tak Sama, Berikut Perbedaan Radang Tenggorokan dan Radang Amandel

Rabu, 5 Juli 2023 15:55 WIB

Banyak cara dilakukan orang untuk meringankan radang tenggorokan, seperti berkumur dengan larutan air garam, atau mengonsumsi permen pelega tenggorokan. Namun, langkah itu hanya melegakkan tenggorokan.

TEMPO.CO, Jakarta - Radang tenggorokan dan radang amandel merupakan dua jenis faringitis. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan peradangan faring di bagian belakang tenggorokan. Akan tetapi, kedua penyakit ini berbeda meskipun gejala yang ditimbulkan dapat serupa dan memungkinkan terjadi bersamaan.

Mengutip dari webmd-com, radang tenggorokan merupakan infeksi akibat bakteri streptococcus. Bakteri ini menyebabkan sakit tenggorokan lebih parah daripada radang amandel, bahkan menyebabkan peradangan berkelanjutan.

Selain itu, penyebab radang tenggorokan lainnya disebabkan infeksi virus. Sakit tenggorokan karena virus biasanya ditandai dengan gejala pilek lainnya, seperti batuk, mata merah atau berair, dan bersin .

Radang tenggorokan terjadi pada bagian belakang tenggorokan atau faring. Oleh sebab itu, seperti dijelaskan redoxon.co.id, penderita radang tenggorokan akan merasa nyeri saat menelan disertai suara serak.

Tak hanya itu, penyakit ini bisa menimbulkan rasa demam, sakit kepala, nyeri otot, nyeri perut hingga mual serta muntah. Bahkan radang tenggorokan dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius, seperti demam rematik dan penyakit yang dapat merusak katup jantung.

Advertising
Advertising

Melansir dari upk.kemkes.go.id, radang tenggorokan biasanya ditandai dengan adanya penebalan atau pembengkakan pada dinding tenggorokan. Peradangan ini juga ditandai munculnya bintik putih yang disertai rasa nyeri pada saat menelan.

Sementara itu, radang amandel merupakan peradangan atau infeksi yang terjadi di area tonsil, yakni jaringan yang berada di bagian belakang tenggorokan. Merangkum dari heatline.com, disebabkan oleh kelompok bakteri streptococcus. Gejala penyakit ini hampir serupa dengan radang tenggorokan.

Pada dasarnya, amandel berfungsi sebagai filter untuk menyaring kuman yang masuk ke saluran udara dan menyebabkan infeksi. Kendati demikian, amandel dapat bengkak dan meradang saat kewalahan oleh bakteri atau virus.

Radang amandel dapat dibedakan dari gejala yang ditimbulkan. Radang amandel ditandai adanya kelenjar getah bening yang besar dan lunak di leher serta perubahan warna putih atau kuning di sekitar amandel.

Radang amandel juga disertai rasa sakit di tenggorokan lantaran pembengkakan pada amandel. Termasuk kesulitan atau rasa sakit saat menelan hingga membuat leher terasa kaku.

Penyakit yang sering terjadi pada anak-anak usia 5 hingga 15 tahun ini dapat disebabkan akibat merokok, alergi, polusi atau iritasi udara, bahkan udara kering. Oleh sebab itu, dalam kasus yang ekstrim, radang amandel dapat menyebabkan penderitanya tidak bisa bernafas sehingga berujung dioperasi.

Sebagai informasi, perbedaan radang tenggorokan dan amandel dapat dilihat dari gejala atau mikroorganisme yang menyertainya. Begitu juga dengan pencegahan kedua penyakit tersebut yang bergantung pada mikroorganisme penyebabnya.

Hal ini lantaran kedua kondisi ini memiliki gejala yang serupa. Termasuk pencegahan, dimana pada sebagian besar kasus, peradangan ini dapat sembuh dengan sendirinya.

Pilihan Editor: 7 Bahan Sederhana untuk Mengobati Amandel Pada Anak

Berita terkait

Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

1 hari lalu

Jangan Hentikan Pengobatan Lupus meski Sudah Dapat Remisi

Pakar mengatakan kondisi remisi pada penyakit lupus belum tentu sama dengan berhenti berobat. Berikut penjelasan dokter penyakit dalam.

Baca Selengkapnya

Berikut Pengertian, Penyebab, Gejala Awal dari Penyakit Lupus

4 hari lalu

Berikut Pengertian, Penyebab, Gejala Awal dari Penyakit Lupus

Pelajari lebih lanjut tentang gejala dan kemungkinan komplikasi lupus. Apa saja tanda-tanda awal penyakit lupus?

Baca Selengkapnya

Mengenal Faringitas yang Lebih Dikenal di Indonesia sebagai Panas Dalam

8 hari lalu

Mengenal Faringitas yang Lebih Dikenal di Indonesia sebagai Panas Dalam

Faringitis oleh orang Indonesia dikenal sebagai penyakit panas dalam berupa radang tenggorokan kering, gatal, hingga sakit menelan

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

13 hari lalu

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya

6 Cara Menangani Asam Urat dengan Sederhana, Salah Satunya Minum Air Lemon

13 hari lalu

6 Cara Menangani Asam Urat dengan Sederhana, Salah Satunya Minum Air Lemon

Asam urat dapat ditangani secara sederhana dengan pengobatan rumahan. Berikut 7 cara yang disarankan.

Baca Selengkapnya

Penyebab dan Cara Mencegah Dysphonia atau Suara Serak

22 hari lalu

Penyebab dan Cara Mencegah Dysphonia atau Suara Serak

Untuk mengatasi dan mencegah suara serak, penting untuk memahami penyebab yang mendasarinya serta tindakan pencegahan yang efektif.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala dan Jenis Dysphonia atau Suara Serak

22 hari lalu

Mengenal Gejala dan Jenis Dysphonia atau Suara Serak

Dysphonia adalah kondisi di mana suara seseorang terdengar kasar, serak, tegang, atau terengah-engah. Ini bisa memengaruhi kemampuan berbicara jelas.

Baca Selengkapnya

10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

27 hari lalu

10 Langkah Tangkal Peradangan Penyebab Penyakit Kronis

Peradangan bisa memicu berbagai penyakit kronis bila didiamkan, seperti penyakit jantung dan kanker. Namun, ada cara untuk mencegahnya.

Baca Selengkapnya

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

27 hari lalu

Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

30 hari lalu

Pakar Ingatkan Bahaya Main Ponsel di Toilet

Penelitian menyebut kebiasaan main ponsel di toilet tentu saja tidak baik karena membuat tubuh lebih mudah terpapar bakteri dan kuman berbahaya.

Baca Selengkapnya