Mengenali Anxiety alias Gangguan Kecemasan: Penyebab dan Gejalanya

Senin, 28 Agustus 2023 19:59 WIB

Ilustrasi wanita bekerja dalam kondisi cemas. Foto: Unsplash.com/Icons8 Team

TEMPO.CO, Jakarta - Gangguan kecemasan bukan hal asing bagi sebagian orang, karena siapa yang tidak pernah merasa cemas tentang kesehatan, uang, atau masalah keluarga?

Kecemasan adalah reaksi alami tubuh terhadap stres, namun ada saatnya kecemasan dapat berkembang menjadi gangguan serius yang memengaruhi kualitas hidup seseorang.

Gangguan kecemasan, atau lebih dikenal dengan sebutan anxiety, merupakan masalah kesehatan mental yang kompleks. Anxiety adalah kondisi di mana kecemasan berlangsung secara berlebihan dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Gangguan kecemasan tidak hanya satu jenis, melainkan terbagi menjadi beberapa tipe. Menurut National Institute of Mental Health (NIMH), tipe-tipe gangguan kecemasan meliputi generalized anxiety disorder (GAD), panic disorder, social anxiety disorder, dan berbagai jenis gangguan yang terkait dengan fobia.

Lalu apa sebenarnya yang menyebabkan gangguan kecemasan ini? Berikut adalah penjelasan untuk memahami alasan seseorang bisa terkena gangguan kecemasan.

Penyebab Anxiety

Advertising
Advertising

Dilansir dari Healthline, terdapat beberapa faktor yang berperan dalam menyebabkan gangguan ini. Penyebab gangguan kecemasan dapat termasuk:

  • Stres

Stres adalah salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap munculnya kecemasan. Situasi yang menghasilkan tekanan tinggi, seperti perubahan besar dalam kehidupan atau tekanan kerja yang berlebihan, dapat memicu timbulnya gangguan kecemasan.

  • Masalah Kesehatan Lainnya

Beberapa kondisi kesehatan fisik, seperti masalah tiroid atau gangguan irama jantung, dapat memperburuk gejala kecemasan atau bahkan memicu timbulnya gangguan kecemasan.

  • Riwayat Keluarga

Riwayat gangguan kecemasan dalam keluarga juga dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gangguan kecemasan. Menurut NIMH, 25% orang yang didiagnosis dengan gangguan kecemasan memiliki anggota keluarga dekat dengan diagnosis yang serupa.

  • Situasi Trauma atau Pengalaman Buruk

Pengalaman traumatis atau buruk dalam hidup juga dapat menjadi pemicu timbulnya gangguan kecemasan. Pengalaman seperti kehilangan orang yang dicintai, kecelakaan traumatis, atau pelecehan dapat meningkatkan risiko gangguan kecemasan.

  • Penggunaan Zat

Penggunaan kafein, narkoba, atau obat-obatan tertentu juga dapat memicu atau memperburuk gejala kecemasan.

  • Situasi Tertentu

Situasi yang mengancam, seperti operasi atau risiko pekerjaan tertentu, dapat menjadi pemicu munculnya kecemasan.

Gejala Gangguan Kecemasan

Gejala gangguan kecemasan dapat bervariasi dari satu individu ke individu lainnya. Berikut adalah beberapa gejala umum yang terkait dengan gangguan kecemasan :

  • Perasaan Kecemasan Berlebihan

Orang dengan gangguan kecemasan seringkali mengalami perasaan cemas yang berlebihan dan sulit dikendalikan. Kecemasan ini bisa terjadi setiap hari dan berlangsung dalam jangka waktu yang panjang.

  • Gangguan Tidur

Kesulitan tidur, seperti sulit tidur atau sering terbangun di tengah malam, adalah salah satu gejala umum gangguan kecemasan. Kecemasan yang berkepanjangan bisa mempengaruhi pola tidur seseorang.

  • Gejala Fisik

Gejala fisik seperti sakit kepala, nyeri otot, dan perut kembung juga bisa muncul akibat gangguan kecemasan. Ini adalah hasil dari reaksi tubuh terhadap perasaan cemas yang berlebihan.

  • Gangguan Konsentrasi

Orang dengan gangguan kecemasan seringkali merasa sulit untuk berkonsentrasi. Pikiran yang terus-menerus terisi kecemasan bisa membuat sulit untuk fokus pada tugas-tugas sehari-hari.

  • Perubahan Perilaku

Gangguan kecemasan juga bisa mempengaruhi perilaku seseorang. Mereka mungkin mulai menghindari situasi atau tempat yang bisa memicu kecemasan. Ini dapat membatasi aktivitas sosial dan rutinitas sehari-hari.

  • Gejala Fisik Akut

Orang dengan gangguan kecemasan seringkali mengalami gejala fisik akut saat menghadapi kecemasan, seperti detak jantung yang cepat, keringat berlebihan, gemetar, dan nyeri dada.

Pilihan editor: Mendadak Diam Tak Mau Bicara, Apa Itu Selective Mutism

Berita terkait

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

11 jam lalu

Doomscrolling Pertama Kali Muncul Pada Awal Pandemi Covid-19, Berdampak bagi Kesehatan Mental

Doomscrolling mengacu pada kebiasaan terus-menerus menelusuri berita buruk atau negatif di media sosial atau internet, sering untuk waktu yang lama.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Insomnia yang Kerap Dihubungkan dengan Kecemasan

1 hari lalu

Serba-serbi Insomnia yang Kerap Dihubungkan dengan Kecemasan

Insomnia merupakan gangguan tidur yang memiliki gejala kesulitan untuk tertidur, tetap tertidur atau bahkan tetap merasa kelelahan setelah bangun dari tidur.

Baca Selengkapnya

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

1 hari lalu

Spesialis Saraf Jelaskan Segala Hal tentang Penyakit Parkinson

Parkinson merupakan penyakit neurodegeneratif sejalan dengan proses penuaan sistem saraf di otak ketika zat dopamin mengalami penurunan.

Baca Selengkapnya

7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

1 hari lalu

7 Cara Alami Meredakan Hipertensi Tanpa Obat

Mengatasi hipertensi tidak selalu dengan obat. Masalah kesehatan ini juga bisa diatasi dengan melakukan beberapa hal berikut ini.

Baca Selengkapnya

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

3 hari lalu

BRIN Kembangkan Sensor Pendeteksi Kecemasan dan Stres Pegawai

Riset ini berpeluang untuk membuat pemetaan sensor yang bisa mendeteksi kecemasan dan tingkat stres pada pegawai.

Baca Selengkapnya

Korban Kerusuhan Masih Alami Trauma, Berikut Penjelasan Trauma Korban Kerusuhan

5 hari lalu

Korban Kerusuhan Masih Alami Trauma, Berikut Penjelasan Trauma Korban Kerusuhan

Bagi yang mereka yang sebelumnya pernah mengalami trauma seperti kehilangan atau hadir saat kekerasan terjadi, tentu akan menghasilkan reaksi intens.

Baca Selengkapnya

5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

6 hari lalu

5 Tanda Seseorang Butuh Me Time

Me time atau waktu sendirian merupakan cara yang sehat untuk meremajakan diri, mengurangi stres, dan memulihkan energi

Baca Selengkapnya

Pakar Hubungan Ungkap Tipe Pasangan yang Senang Menghindar, Jangan Sampai Bikin Stres

12 hari lalu

Pakar Hubungan Ungkap Tipe Pasangan yang Senang Menghindar, Jangan Sampai Bikin Stres

Salah satu tipe hubungan yang dialami banyak pasangan adalah menghindar. Berikut beberapa tanda yang mungkin mengindikasikan pasangan punya gaya ini.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

16 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

17 hari lalu

Alami Burnout karena Merawat Orang Tua Demensia, Begini Saran Pakar

Merawat orang tua dengan demensia menyebabkan burnout, apalagi jika Anda harus merawat anak juga alias generasi sandwich. Simak saran pakar.

Baca Selengkapnya