Ini Efek Samping Penggunaan KB Koyo

Reporter

Winda Oktavia

Editor

Nurhadi

Kamis, 31 Agustus 2023 06:00 WIB

Ilustrasi alat KB atau kontrasepsi (Freepik)

TEMPO.CO, Jakarta - KB Koyo adalah jenis kontrasepsi yang dirancang untuk mencegah kehamilan. KB koyo merupakan sejenis plester yang ditempelkan pada kulit, biasanya di area punggung atas lengan, perut, punggung, atau pantat.

Setiap orang memiliki dua hormon, yaitu estrogen dan progesteron. Ketika menempel pada kulit, KB koyo akan melepaskan hormon-hormon ini dan kulit menyerapnya ke dalam aliran darah.

Dikutip dari Healthline, hormon ini dapat mencegah kehamilan dengan menghentikan ovarium melepaskan sel telur setiap bulan. Mereka juga mengentalkan lendir serviks untuk menghalangi sperma mencapai sel telur.

Gunakan plester ini antara hari pertama dan kelima haid agar segera efektif. Jika memulainya di waktu lain, seseorang tetap membutuhkan bentuk kontrasepsi sekunder, seperti kondom, setidaknya selama seminggu.

Namun, KB koyo tidak dapat digunakan oleh semua orang. Dilansir dari Mayo Clinic, penyedia layanan kesehatan menyarankan agar tidak menggunakan tambalan jika seseorang:

Advertising
Advertising

- Berusia 35 tahun atau lebih dan merokok

- Memiliki nyeri dada atau riwayat serangan jantung, stroke atau tekanan darah tinggi yang parah

- Memiliki riwayat pembekuan darah

- Memiliki riwayat kanker payudara, rahim atau hati

- Beratnya lebih dari 90 kilogram

- Memiliki penyakit hati atau migrain

- Memiliki komplikasi terkait diabetes pada ginjal, mata, saraf atau pembuluh darah

- Mengalami pendarahan vagina yang tidak dapat dijelaskan

- Mengembangkan menguningnya putih mata atau kulit (ikterus) selama kehamilan atau ketika sebelumnya menggunakan kontrasepsi hormonal

- Akan menjalani operasi besar dan tidak akan bisa bergerak seperti biasa

- Sedang minum obat atau suplemen herbal

- Memiliki kulit sensitif

Mereka juga harus memperhatikan tubuhnya saat memutuskan untuk menggunakan KB koyo karena dapat memberikan beberapa efek negatif, seperti:

- Peningkatan risiko serangan jantung, stroke, kanker hati, penyakit kandung empedu dan tekanan darah tinggi

- Terobosan pendarahan atau bercak

- Iritasi kulit

- Nyeri atau nyeri payudara

- Nyeri haid

- Sakit kepala

- Mual atau muntah

- Sakit perut

- Perubahan suasana hati

- Kenaikan berat badan

- Pusing

- Jerawat

- Diare

- Kejang otot

- Infeksi dan keputihan

- Kelelahan

- Retensi cairan

Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa KB koyo dapat meningkatkan kadar estrogen dalam tubuh dibandingkan dengan pil KB kombinasi yang diminum. Ini berarti ada risiko yang sedikit lebih tinggi dari efek samping terkait estrogen, seperti pembekuan darah pada pengguna KB koyo daripada orang yang menggunakan pil KB kombinasi.

Pilihan Editor: Ini Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan KB Koyo

Berita terkait

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

9 hari lalu

Memahami Produksi Adrenalin dan Tugasnya bagi Tubuh

Adrenalin juga dikenal sebagai efinefrin, hormon yang biasanya diproduksi saat tubuh menghadapi situasi yang menegangkan atau bikin stres.

Baca Selengkapnya

Sebab Anak Perempuan Lebih Rentan Terserang Lupus

9 hari lalu

Sebab Anak Perempuan Lebih Rentan Terserang Lupus

Dokter anak menyebut anak perempuan lebih berisiko terkena lupus dibanding laki-laki dengan perbandingan 9:1. Ini sebabnya.

Baca Selengkapnya

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

15 hari lalu

Ibu Hamil Konsumsi Paracetamol, Apa yang Perlu Jadi Perhatian?

Ibu hamil mengonsumsi paracetamol perlu baca artikel ini. Apa saja yang harus diperhatikan?

Baca Selengkapnya

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

16 hari lalu

Pentingnya Suplemen Vitamin D Selama Masa Kehamilan

Vitamin D3 berperan penting dalam pembentukan tulang, gigi dan otot janin. Kekurangan vitamin D3 selama masa kehamilan akan menyulut beragam risiko.

Baca Selengkapnya

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

19 hari lalu

Cegah Stunting dengan Jaga Nutrisi dan Rutin Periksa Kandungan

Ibu hamil untuk menjaga nutrisi dan rutin memeriksakan kandungan untuk cegah stunting. Berikut saran yang perlu dilakukan.

Baca Selengkapnya

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

26 hari lalu

Bagaimana Risiko Kehamilan pada Usia Terlalu Muda dan Terlalu Tua? Ini Penjelasan Wakil Dekan Kedokteran UI

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran UI memaparkan sejumlah risiko kehamilan di luar usia 20-35 tahun. Kondisi itu memerlukan antisipasi lebih dini.

Baca Selengkapnya

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

27 hari lalu

Pemeriksaan Kehamilan Rutin Bantu Cegah Penularan Sifilis dari Ibu ke Janin

Penyakit sifilis bisa menular dari ibu yang terinfeksi ke janinnya melalui plasenta. Pemeriksaan kehamilan bantu mencegah penularan itu.

Baca Selengkapnya

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

36 hari lalu

Risiko Kehamilan setelah Usia 35 Tahun dan Perawatannya

Seiring bertambahnya usia, risiko komplikasi terkait kehamilan mungkin meningkat, terutama pada yang berumur di atas 35 tahun.

Baca Selengkapnya

Sebab Sering Terjadi Sembelit di Masa Perimenopause

37 hari lalu

Sebab Sering Terjadi Sembelit di Masa Perimenopause

Sembelit adalah gejala yang umum terjadi pada perempuan perimenopause. Apa saja pemicunya dan juga gejala lainnya?

Baca Selengkapnya

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

38 hari lalu

Ragam Penyebab Mual dan Kapan Perlu Mendapat Perhatian Serius

Semua orang bisa mengalami mual dengan berbagai penyebab. Kapan perlu mendapat perhatian khusus dan periksa ke dokter?

Baca Selengkapnya