5 Sebab Mengapa Orang Tua Sulit Menerapkan Kedisiplinan Anak

Reporter

Rindi Ariska

Editor

Dwi Arjanto

Minggu, 10 September 2023 20:00 WIB

Ilustrasi orang tua memarahi anak/anak menangis. Shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Mengajarkan kedisiplinan anak kecil merupakan titik awal yang penting dalam membentuk kebiasaan, yang harus terus dilakukan hingga usia sekolah dan kemudian menjadi dewasa. Namun, seringkali orang tua sulit dalam mendisiplinkan anak. Mengapa demikian?

1. Sering berpikir bahwa anak-anak tidak bisa melakukannya

Dikutip dari scb.co.th, orang dewasa cenderung memandang disiplin sebagai kerangka atau aturan yang harus dipatuhi. Oleh karena itu, mereka beranggapan bahwa disiplin terhadap anak kecil itu sulit karena terkesan sangat bertentangan dengan kodrat anak. Oleh karena itu, banyak rumah yang menyerah atau menunggu untuk menjadi tugas sekolah.

Namun jika memahaminya kembali, Anda akan menemukan bahwa disiplin yang Anda bangun pada anak bukanlah disiplin atau kepatuhan yang lahiriah. Ini adalah disiplin diri yang dihasilkan dari mengetahui alasan dan secara sadar memilih untuk bertindak secara diskriminatif.

Oleh karena itu, orang dewasa harus terlebih dahulu percaya bahwa anak kecil dapat belajar tentang disiplin ketika mereka menerima pelatihan dengan cara yang sesuai dengan usianya.

Advertising
Advertising

2. Tidak berperilaku sebagai teladan

Banyak orang tua yang was-was karena anak tidak menurut atau mengikuti instruksinya. Oleh karena itu, Anda perlu melihat pada diri Anda sendiri, apakah sudah menjadi teladan yang baik bagi anak-anak? Seperti tidak menelepon saat jam makan, bertanggung jawab atas tugas yang diberikan, atau tepat waktu.

Memang benar bahwa setiap orang di rumah mungkin memiliki tanggung jawab yang berbeda namun orang dewasa harus menjadi contoh yang baik dalam bertanggung jawab atas tugas mereka sendiri. Anak-anak juga dapat bertanggung jawab atas tugasnya, tetapi jika orang dewasa tidak berperilaku sebagai teladan yang baik, instruksi hanya akan berupa kata-kata yang tidak dapat diandalkan dan anak tidak akan mau mengikutinya.

3. Mengharapkan hasil segera

Mendisiplinkan anak tidak bisa instan, harus bertahap. Banyak orang tua yang enggan melihat hasilnya dalam waktu dekat dan mungkin akan berakhir dengan hukuman, sehingga memperburuk situasi di rumah.

Dikutip dari CNA Lifedata-style, prilaku anak yang sulit diatur dapat memicu orang tua untuk mengambil tindakan fisik sebagai responsnya. Terkadang, orang tua mungkin berpendapat bahwa hukuman fisik adalah bentuk disiplin yang sangat dibutuhkan.

Alasan lain mengapa orang tua melakukan tindakan hukuman fisik anak-anak mereka adalah salah mengira perilaku anak-anak mereka sebagai tindakan pemberontakan.

Anda harus memahami bahwa disiplin adalah integrasi kehidupan. Sederhananya, disiplin bukanlah suatu kegiatan atau keterampilan khusus yang memisahkan latihan dari kehidupan sehari-hari. Namun disiplin bisa muncul dari penggunaan sehari-hari. Dengan orang tua yang menyuruh hak untuk menjadi teladan atau berbuat pada anak, seperti bangun tidur, harus menjaga bantal, melipat selimut, daripada menyuruh anak menjaga tempat tidurnya juga.

Selanjutnya: Anda tidak enak karena....
<!--more-->

4. Anda tidak enak karena tidak menghabiskan banyak waktu bersama anak

Membiarkan anak berperilaku tidak baik karena Anda merasa bersalah, ini tidak akan bermanfaat, bagi anak ataupun bagi Anda sekalipun.

Dikutip dari Verywell Family, jika Anda merasa tidak enak, cari cara lain untuk mengatasi rasa bersalah tentang disiplin. Misalnya, apakah menghabiskan lebih banyak waktu bersama-sama.

Jadikan waktu bersama dengan membuat dan mengikuti batasan yang jelas, seperti menonton televisi bersama dan matikan ketika memasuki jam tidur. Kemudian, Anda dapat menghabiskan lebih banyak waktu untuk menikmati kebersamaan satu sama lain ketika memiliki waktu untuk bersama.

5. Menganggap anak-anak adalah tetap anak-anak

Membiarkan anak melakukan perilaku buruk karena memahami perilaku buruk yang normal dilakukan pada usia anak-anak. Ini salah satu yang sering terjadi.

Membiarkan anak-anak melakukan perilaku buruk dengan menganggapnya sebagai hal-hal normal yang dilakukan anak-anak dapat merugikan, jika Anda membiarkan anak Anda melakukan terlalu banyak pelanggaran peraturan. Anak-anak perlu belajar bagaimana membuat pilihan yang lebih sehat sehingga mereka dapat menjadi orang dewasa yang bertanggung jawab. Termasuk menjaga kedisplinan.

Pilihan editor: Cara Terapkan Disiplin ke Anak, Ada Tantangan dan Seninya

Berita terkait

76 PNS KPK Diperiksa Dugaan Pelanggaran Disiplin Dalam Kasus Pungli di Rutan KPK

52 hari lalu

76 PNS KPK Diperiksa Dugaan Pelanggaran Disiplin Dalam Kasus Pungli di Rutan KPK

76 pegawai negeri sipil (PNS) KPK diperiksa terkait kasus pungutan liar atau pungli di rutan KPK.

Baca Selengkapnya

5 Tips Ajak Anak agar Berani Ikut Imunisasi

28 Februari 2024

5 Tips Ajak Anak agar Berani Ikut Imunisasi

Orangtua perlu untuk mengedukasi anaknya bahwa pemberian imunisasi oleh tenaga kesehatan tidaklah semenakutkan bayangannya.

Baca Selengkapnya

6 Hal yang Harus Dilakukan saat Anak Tantrum

24 Februari 2024

6 Hal yang Harus Dilakukan saat Anak Tantrum

Orangtua dapat mengambil langkah-langkah berikut untuk mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan tantrum pada anaknya.

Baca Selengkapnya

Anak Mengalami Bullying di Sekolah, Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua

23 Februari 2024

Anak Mengalami Bullying di Sekolah, Ini yang Harus Dilakukan Orang Tua

Aksi bullying di sekolah masih terus terjadi, salah satunya adalah kasus anak artis Vincent Rompies. Lalu, apa yang harus dilakukan orangtua?

Baca Selengkapnya

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

23 Januari 2024

Mengenal Helicopter Parenting, Dampak, dan Antisipasinya

Helicopter parenting adalah pola asuh ketat orang tua terhadap seorang anak. Kenali ciri, dampak, dan antisipasinya berikut ini.

Baca Selengkapnya

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

9 Januari 2024

Mengenal Pola Asuh Strawberry Parent dan Ciri-cirinya

Strawberry parent adalah model pola asuh di mana orangtua terlalu banyak membantu atau memanjakan anak. Ini penjelasan dan karakter gaya didiknya.

Baca Selengkapnya

7 Rekomendasi Resolusi untuk Tahun Baru 2024

3 Januari 2024

7 Rekomendasi Resolusi untuk Tahun Baru 2024

Mengawali tahun baru 2024 tak cukup dengan niat dan resolusi. Tindakan nyata memulainya lebih penting.

Baca Selengkapnya

KPK Rilis 9 Nilai Integritas Lawan Tindakan Korupsi

5 Desember 2023

KPK Rilis 9 Nilai Integritas Lawan Tindakan Korupsi

Salah satu yang paling penting dalam melawan tindakan korupsi adalah kejujuran. Itu menjadi salah satu integritas melawan tindakan korupsi KPK.

Baca Selengkapnya

Kourtney Kardashian Terapkan Pola Asuh Attachment Parenting, Pakar Ungkap Dampaknya

7 November 2023

Kourtney Kardashian Terapkan Pola Asuh Attachment Parenting, Pakar Ungkap Dampaknya

Kourtney Kardashian dikenal dengan pola pengasuhan anak attachment parenting. Apakah gaya itu kembali diterapkan pada anak keempatnya?

Baca Selengkapnya

4 Kiat Meningkatkan Kemampuan Matematika pada Anak

24 Oktober 2023

4 Kiat Meningkatkan Kemampuan Matematika pada Anak

Berikut beberapa kiat yang bisa dilakukan agar kemampuan matematika anak meningkat.

Baca Selengkapnya