Mengapa Stroke Bisa Terjadi? Simak Kupas Tuntas Penyebab Stroke

Rabu, 1 November 2023 06:19 WIB

Ilustrasi stroke. bbc.com

TEMPO.CO, Jakarta - Stroke adalah salah satu kondisi kesehatan serius yang dapat mengancam kehidupan seseorang. Amat penting mengetahui penyebab stroke.

Stroke terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu, menyebabkan kerusakan pada sel-sel otak yang dapat mengakibatkan berbagai gangguan fisik dan kognitif.

Terdapat dua jenis utama stroke: stroke iskemik dan stroke hemoragik. Kedua jenis stroke ini mempengaruhi otak dengan cara yang berbeda dan memiliki penyebab yang berbeda pula.

Iskemik Stroke

Dilansir dari National Health Service, stroke iskemik adalah jenis stroke paling umum. Jenis ini terjadi ketika sejumlah bekuan darah menghalangi aliran darah dan oksigen ke otak.

Bekuan darah ini umumnya terbentuk di daerah di mana arteri telah menyempit atau terblokir seiring berjalannya waktu akibat penumpukan lemak (plak). Proses ini dikenal sebagai aterosklerosis.

Advertising
Advertising

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya iskemik stroke meliputi:

  1. Merokok
  2. Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  3. Obesitas
  4. Kadar kolesterol tinggi
  5. Diabetes
  6. Konsumsi alkohol berlebihan
  7. Aritmia jantung, seperti fibrilasi atrium

Hemoragik Stroke

Stroke hemoragik, yang juga dikenal sebagai perdarahan otak, lebih jarang terjadi dibandingkan dengan iskemik stroke. Dilansir dari medicalnewstoday.com, stroke hemoragik terjadi ketika pembuluh darah di dalam tengkorak pecah dan mengeluarkan darah ke otak.

Penyebab utama stroke hemoragik adalah tekanan darah tinggi, yang dapat melemahkan arteri di otak dan membuatnya lebih rentan pecah.

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko tekanan darah tinggi meliputi:

  1. Kelebihan berat badan
  2. Konsumsi alkohol berlebihan
  3. Merokok
  4. Kurangnya aktivitas fisik
  5. Stres
  6. Aneurisma otak (pelebaran seperti balon pada pembuluh darah otak)
  7. Kelainan pembuluh darah di otak

Faktor-faktor Penyebab Stroke Lainnya

Selain faktor-faktor yang telah disebutkan, terdapat berbagai faktor lain yang juga dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke. Dilansir dari WebMD, beberapa di antaranya adalah:

  1. Hipertensi (Tekanan Darah Tinggi)

Tekanan darah tinggi merupakan penyebab utama stroke. Jika tekanan darah Anda secara rutin mencapai 130/80 atau lebih tinggi, dokter Anda akan membahas pengobatan untuk mengatasinya.

  1. Merokok

Merokok dapat meningkatkan risiko stroke. Nikotin dalam tembakau dapat meningkatkan tekanan darah, menyebabkan penumpukan lemak dalam arteri leher, dan membuat darah lebih cenderung membeku.

  1. Penyakit Jantung

Penyakit jantung, termasuk kelainan katup jantung dan fibrilasi atrium (denyut jantung tidak teratur), dapat meningkatkan risiko stroke. Juga, penumpukan lemak dalam arteri bisa mengarah pada penyumbatan aliran darah.

  1. Diabetes

Penderita diabetes cenderung memiliki tekanan darah tinggi dan berisiko lebih tinggi untuk kelebihan berat badan, faktor-faktor yang meningkatkan risiko stroke. Diabetes juga merusak pembuluh darah, yang membuat stroke lebih mungkin terjadi.

  1. Berat Badan dan Aktivitas Fisik

Kelebihan berat badan dan kurangnya aktivitas fisik adalah faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko stroke. Berolahraga secara teratur, seperti berjalan cepat selama 30 menit sehari atau melakukan latihan pemantauan berat badan seperti push-up, dapat membantu mengurangi risiko stroke.

  1. Obat-obatan

Beberapa obat dapat meningkatkan risiko stroke. Misalnya, obat pengencer darah yang diresepkan untuk mencegah pembekuan darah dapat menyebabkan risiko pendarahan.

  1. Usia

Risiko stroke cenderung meningkat seiring bertambahnya usia. Setiap dekade setelah usia 55, risiko stroke hampir dua kali lipat.

  1. Faktor Keturunan

Beberapa faktor risiko stroke dapat bersifat genetik, termasuk kecenderungan terhadap hipertensi atau diabetes. Selain itu, adanya kelainan genetik tertentu dapat menghambat aliran darah ke otak.

  1. Jenis Kelamin

Meskipun risiko stroke sedikit lebih rendah pada wanita dibandingkan pria pada usia yang sama, wanita biasanya mengalami stroke pada usia yang lebih tua. Stroke pada usia yang lebih lanjut dapat mengurangi kemungkinan pemulihan dan meningkatkan risiko kematian.

  1. Ras

Stroke lebih sering terjadi pada orang Amerika-Afrika dan non-Hispanic Amerika keturunan Latin daripada kelompok lain di Amerika Serikat. Selain itu, penyakit sel sabit, sebuah kondisi genetik yang dapat menyebabkan penyempitan arteri dan gangguan aliran darah, lebih umum pada kelompok-kelompok ini.

M RAFI AZHARI | WINDA OKTAVIA
Pilihan editor: Ini Alasan Mengapa Banyak Orang Gagal Mengidentifikasi Gejala Stroke

Berita terkait

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

8 hari lalu

Mengapa Penderita Kolesterol Sebaiknya Menghindari Masakan Bersantan?

Saalah satu yang wajib dihindari penderita kolesterol adalah makanan bersantan. Kenapa?

Baca Selengkapnya

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

9 hari lalu

Studi: Marah 8 Menit Saja Bisa Tingkatkan Peluang Serangan Jantung

Efek akut marah-marah pada kerja pembunuh darah, yang mungkin menambah peluang serangan jantung dan stroke.

Baca Selengkapnya

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

9 hari lalu

Cara Menyenangkan Menjaga Kesehatan Jantung

Tak sekedar olahraga dan makan sehat, ada cara lain yang mungkin tak pernah Anda duga tapi baik untuk kesehatan jantung.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

16 hari lalu

Polisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu

Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?

Baca Selengkapnya

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

20 hari lalu

5 Hal yang Perlu Dilakukan Wanita untuk Menangkal Stroke

Pakar kesehatan membagi lima tips buat kaum wanita untuk menurunkan risiko terserang stroke. Pasalnya, risiko pada perempuan dinilai lebih besar.

Baca Selengkapnya

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

20 hari lalu

Makanan yang Dianjurkan Pakar Saraf untuk Pasien Stroke

Pakar saraf menyarankan pasien stroke memakan kacang-kacangan karena mengandung antioksidan tinggi. Apa lagi yang dianjurkan?

Baca Selengkapnya

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

20 hari lalu

Minum Air Dingin dan Fibrilasi Atrium atau AFib: Mitos dan Fakta yang Perlu Diketahui

Setelah minum air dingin memunculkan fibrilasi atrium (AFib). Apa bahayanya bagi kesehatan?

Baca Selengkapnya

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

20 hari lalu

12 Tips Bantu Cegah Kolesterol dan Gula Darah Tinggi

Berikut 12 tips yang bantu mencegah kolesterol dan gula darah naik, termasuk pola makan dan kelola stres.

Baca Selengkapnya

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

21 hari lalu

Cegah Stroke, Pakar Saraf Minta Kontrol 3 Hal Ini

Masyarakat diimbau mengontrol gula darah, tekanan darah, dan kolesterol demi mencegah serangan stroke yang bisa datang kapan pun.

Baca Selengkapnya

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

21 hari lalu

Pola Tidur Baik Bantu Kurangi Risiko Penyakit Jantung dan Stroke

Pola tidur yang sehat dapat membantu meningkatkan kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Baca Selengkapnya