Pencegahan Alergi Susu Sapi, Apa Saja Gejala dan Efeknya?

Sabtu, 29 Juni 2024 07:01 WIB

Ilustrasi susu. Foto: Pixabay.com/pezibear

TEMPO.CO, Jakarta - Alergi susu sapi adalah salah satu jenis alergi makanan yang paling umum terjadi pada anak-anak di seluruh dunia. Alergi ini merupakan respons sistem kekebalan tubuh yang tidak lazim terhadap susu dan produk yang mengandung susu. Susu sapi merupakan penyebab umum alergi susu, namun susu dari domba, kambing, kerbau, dan mamalia lainnya juga dapat menimbulkan reaksi.

Dilansir dari my.clevelandclinic.com, seseorang yang memiliki alergi susu akan merespons konsumsi susu dengan memproduksi imunoglobulin E (IgE) setelah pertama kali terpapar susu. IgE adalah antibodi yang dibuat oleh sistem kekebalan.

Tubuh manusia membuat berbagai jenis IgE, yang menargetkan jenis alergen tertentu. Antibodi IgE berikatan dengan sel mast (sel alergi) di kulit, saluran pernapasan (saluran napas), dan sistem kardiovaskular. Ketika mereka bertemu dengan protein susu, mereka melepaskan histamin. Histamin inilah yang menyebabkan gejala alergi.

Susu merupakan salah satu pemicu paling umum reaksi non-IgE pada bayi. Kebanyakan alergi makanan non-IgE, termasuk susu, tidak mengancam jiwa. Reaksi mungkin termasuk intoleransi protein susu.

Gejala alergi susu sapi

Advertising
Advertising

Dilansir dari mayoclinic.org, reaksi alergi biasanya terjadi segera setelah Anda atau anak Anda mengonsumsi susu. Tanda dan gejala alergi susu berkisar dari ringan hingga berat dan dapat berupa mengi, muntah, gatal-gatal, dan masalah pencernaan. Alergi susu juga dapat menyebabkan anafilaksis, reaksi parah yang mengancam jiwa.

Gejala alergi susu sapi dapat bervariasi antara individu dan dapat muncul segera setelah mengonsumsi susu atau beberapa jam kemudian. Gejala-gejala tersebut meliputi:

- Ruam atau bintik-bintik merah

- Gatal-gatal

- Pembengkakan di wajah, bibir, atau tenggorokan

- Muntah

- Sesak napas

- Mata merah atau gatal

- Reaksi anafilaksis (reaksi alergi parah yang mengancam nyawa)


Tanda dan gejala yang mungkin memerlukan waktu lebih lama untuk berkembang meliputi:

- Diare, yang mungkin mengandung darah

- Kram perut

- Pilek

- Mata berair

- Kolik pada bayi

Intoleransi laktosa

Dilansir dari betterhealth.vic.gov, beberapa orang bisa mengalami reaksi fisik terhadap susu yang bukan karena alergi. Jika seseorang kekurangan enzim yang disebut laktase, yang mengurai gula susu laktosa, mereka bisa mengalami gejala mirip alergi seperti diare, muntah, sakit perut, dan gas. Kondisi ini dikenal sebagai intoleransi laktosa, berbeda dengan alergi susu karena tidak melibatkan reaksi sistem kekebalan tubuh terhadap alergen.

Beberapa orang juga mungkin mengalami lendir kental berlebih di tenggorokan setelah mengonsumsi produk susu, namun ini tidak berhubungan dengan alergi.

Pencegahan reaksi alergi susu sapi

Dilansir dari healthdirect.gov.au, jika Anda atau anak Anda alergi terhadap susu sapi, Anda harus menghilangkan semua susu sapi dari pola makan Anda. Hal ini mungkin sulit dilakukan karena susu merupakan salah satu bahan dalam banyak makanan, seperti:

- roti

- sereal

- sosis

- makanan yang dipanggang

- cokelat

- permen

- saus salad


Hal ini juga dapat ditemukan pada beberapa produk pengganti susu, krim dan mentega yang diberi label 'non-dairy'.

Pilihan Editor: Alergi Susu Sapi Bukan Hanya Dialami Anak-anak, Bagaimana Reaksinya?

Berita terkait

Kemenkes Sebut Imunisasi Ganda Aman Terkait Kematian Bayi di Sukabumi

2 hari lalu

Kemenkes Sebut Imunisasi Ganda Aman Terkait Kematian Bayi di Sukabumi

Kombinasi vaksin pada imunisasi ganda tidak menimbulkan masalah kesehatan kronis. Sejumlah penelitian telah dilakukan untuk melihat dampaknya.

Baca Selengkapnya

5 Alternatif Susu Non Dairy Bagi Penderita Alergi Susu, Coba Susu Kedelai

4 hari lalu

5 Alternatif Susu Non Dairy Bagi Penderita Alergi Susu, Coba Susu Kedelai

Anda menderita alergi susu kambing atau susu sapi? Berikut beberapa alternatif penggantinya, antara lain susu kedelai dan susu almond.

Baca Selengkapnya

Kerap Marah Bisa Picu Serangan Jantung, Kok Bisa?

4 hari lalu

Kerap Marah Bisa Picu Serangan Jantung, Kok Bisa?

Marah yang berlebihan dapat memicu serangan jantung. Berikut beberapa alasan mengapa bisa terjadi.

Baca Selengkapnya

Bisa Rugikan Tumbuh Kembang Anak, Waspadai Alergi Susu Sapi pada Anak

7 hari lalu

Bisa Rugikan Tumbuh Kembang Anak, Waspadai Alergi Susu Sapi pada Anak

Alergi susu sapi terjadi ketika sistem kekebalan tubuh bereaksi berlebihan terhadap protein dalam susu sapi.

Baca Selengkapnya

Punya Anak Alergi Susu Sapi, Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

7 hari lalu

Punya Anak Alergi Susu Sapi, Ini yang Perlu Dilakukan Orang Tua

Bagaimana orang tua harus waspada bila anaknya alergi susu sapi? Ini tips dari influencer Bunga Lenanta.

Baca Selengkapnya

Gejala Umum Anak Alergi Susu Sapi, Ruam pada Kulit Hingga Diare

7 hari lalu

Gejala Umum Anak Alergi Susu Sapi, Ruam pada Kulit Hingga Diare

IDAI menyebutkan prevalensi alergi susu sapi pada anak Indonesia sekitar 2 hingga 7,5 persen. Simak berbagai gejala alergi susu sapi.

Baca Selengkapnya

Alergi Susu Sapi Bisa Timbulkan Gejala di Saluran Cerna

8 hari lalu

Alergi Susu Sapi Bisa Timbulkan Gejala di Saluran Cerna

Ada platform edukasi tanya jawab dengan para ahli berbasis kecerdasan buatan untuk anak yang alergi susu sapi.

Baca Selengkapnya

Makna Istilah KLMNOPR untuk Mengetahui Gejala Demam Berdarah

10 hari lalu

Makna Istilah KLMNOPR untuk Mengetahui Gejala Demam Berdarah

Pada demam berdarah, terdapat sejumlah gejala yang perlu diwaspadai, yang disingkat sebagai KLMNOPR. Apa itu?

Baca Selengkapnya

Waspadai Ruam karena Klorin buat yang Suka Berenang

11 hari lalu

Waspadai Ruam karena Klorin buat yang Suka Berenang

Selain diklaim bisa merusak rambut, klorin pada air kolam renang juga bisa menyebabkan ruam pada kulit sehingga harus diwaspadai yang suka berenang.

Baca Selengkapnya

Manfaat Berkebun, Mengurangi Stres hingga Meningkatkan Suasana Hati

44 hari lalu

Manfaat Berkebun, Mengurangi Stres hingga Meningkatkan Suasana Hati

Berkebun memiliki efek terapeutik

Baca Selengkapnya