Alasan Tak Disarankan Pakai Loofah saat Mandi

Reporter

Tempo.co

Minggu, 30 Juni 2024 16:38 WIB

Ilustrasi loofah. News.com.au

TEMPO.CO, Jakarta - Loofah atau sabut plastik digunakan banyak orang untuk mandi dengan tujuan untuk membersihkan sel kulit mati dan kulit pun lebih bersih. Namun dermatolog punya pendapat sendiri tentang penggunaannya. Perhatian utama adalah kebersihan dan risiko infeksi kulit karena bakteri yang berkembang di loofah.

Secara tradisional, loofah dibuat dari serat di dalam buah tanaman luffa yang biasa digunakan sebagai spons untuk scrub alami dan mengelupas kulit. Tanaman ini adalah keluarga Cucurbitaceae yang termasuk juga labu dan mentimun, kemudian dikupas dan dikeringkan untuk membuat spons loofah.

Loofah sudah sejak lama digunakan untuk mandi karena mengandung zat yang bisa mengelupas kulit selain membersihkan dan melembutkan kulit. Versi sintetisnya terbuat dari plastik atau material lain yang umum digunakan saat ini.

Alasan tak dianjurkan pakai loofah
Biasanya, loofah dibiarkan di kamar mandi setelah digunakan. Lingkungan yang lembap pun menjadi area berkembangnya bakteri di loofah dan menjadi berbahaya karena menjadi penampungan mikroba, menurut MedicineNet.com. Karena digunakan untuk menggosok sel kulit mati, sel-selnya pun menyumbat pori-pori spons dan memicu pertumbuhan bakteri.

Jenis bakteri yang umum berkembang di loofah adalah spesies Pseudomonas dan Enterobacteriales, jelas National Library of Medicine Amerika Serikat. Loofah yang terkontaminasi dikaitkan dengan kasus folikulitis Pseudomonas, infeksi kulit yang disebabkan bakteri Pseudomonas aeruginosa yang biasa bersarang di bak berendam air panas, kolam, atau spa publik.

Advertising
Advertising

Dermatolog menyarankan penggunaan loofah hanya 1-2 kali seminggu dan hindari memakainya setelah bercukur agar bakteri tidak masuk ke luka kecil akibat pisau cukur. Loofah juga disarankan diganti setelah 3-4 minggu penggunaan. Loofah plastik bisa bertahan dua bulan. Jika sudah menunjukkan tanda berubah warna atau kempis, segera ganti.

Pilihan Editor: Cara Aman Bersihkan Pusar Menurut Pakar

Berita terkait

Apakah Paku Berkarat Dapat Membuat Tetanus? Berikut Penjelasannya

2 hari lalu

Apakah Paku Berkarat Dapat Membuat Tetanus? Berikut Penjelasannya

Tetanus adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Clostridium belum tentu disebabkan tertusuk benda berkarat.

Baca Selengkapnya

Pakar Ingatkan Perkembangan Kasus Bakteri Pemakan Daging dan Upaya Pencegahan

3 hari lalu

Pakar Ingatkan Perkembangan Kasus Bakteri Pemakan Daging dan Upaya Pencegahan

Pakar kesehatan mengatakan bakteri pemakan daging bisa menyebar dengan cepat dan menimbulkan kematian hanya dalam waktu 48 jam.

Baca Selengkapnya

Ada Bakteri Pemakan Daging di Jepang, Ini Gejalanya

3 hari lalu

Ada Bakteri Pemakan Daging di Jepang, Ini Gejalanya

Ada penyakit infeksi bakteri pemakan daging yang kini sedang mengalami peningkatan kasus di Jepang. Simak gejalanya.

Baca Selengkapnya

Makanan Manis Bisa Bikin Bau Mulut

22 hari lalu

Makanan Manis Bisa Bikin Bau Mulut

Mengonsumsi makanan tertentu dapat berperan besar menyebabkan bau mulut. Hal ini juga dapat mengganggu keseimbangan mikrobioma mulut.

Baca Selengkapnya

Liburan Musim Panas di Spanyol Waspada Wabah Kecoak

25 hari lalu

Liburan Musim Panas di Spanyol Waspada Wabah Kecoak

Para ahi di Spanyol mengimbau agar serangan kecoak saat musim panas yang disebabkan perubahan iklim

Baca Selengkapnya

Penyebab Keracunan Makanan, Begini Penanganannya

28 hari lalu

Penyebab Keracunan Makanan, Begini Penanganannya

Saat keracunan makanan gejala yang bisa dilihat adalah muntah-muntah dan diare.Apa saja penyebabnya, dan bagaimana penanganannya?

Baca Selengkapnya

IDAI Ingatkan Keamanan Pangan sebagai Faktor Penting Nutrisi Anak

29 hari lalu

IDAI Ingatkan Keamanan Pangan sebagai Faktor Penting Nutrisi Anak

IDAI menegaskan keamanan pangan salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam memenuhi kebutuhan nutrisi anak.

Baca Selengkapnya

Bahaya Mandi dengan Shower yang Tak Pernah Dibersihkan bagi Kesehatan

33 hari lalu

Bahaya Mandi dengan Shower yang Tak Pernah Dibersihkan bagi Kesehatan

Mandi dengan shower memang praktis tapi bila pancuran jarang dibersihkan akan menjadi sarang bakteri yang membahayakan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Cara Aman Panaskan Nasi Sisa, Jangan Lakukan Lebih dari Sekali

43 hari lalu

Cara Aman Panaskan Nasi Sisa, Jangan Lakukan Lebih dari Sekali

Berhati-hatilah saat akan memanaskan nasi sisa karena punya pH netral dan lebih lembap dibanding makanan lain sehingga bakteri mudah berkembang.

Baca Selengkapnya

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

1 Mei 2024

Penyakit Minamata Ditemukan di Jepang 68 Tahun Lalu, Ini Cara Merkuri Masuk dalam Tubuh

Penyakit Minamata ditemukan di Jepang pertama kali yang mengancam kesehatan tubuh akibat merkuri. Lantas, bagaimana merkuri dapat masuk ke dalam tubuh?

Baca Selengkapnya