Psikolog: Cegah Tawuran dengan Dialog Orang Tua dan Anak

Reporter

Antara

Senin, 23 September 2024 20:32 WIB

Sejumlah polisi memeriksa kantong-kantong berisi tujuh jenazah laki laki yang ditemukan mengambang di Kali Bekasi, Pondok Gede Permai, Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu, 22 September 2024. Warga sekitar bernama Bagus mengungkap, sebelum penemuan tujuh mayat itu, ia dan rekannya sempat menyerahkan enam remaja diduga pelaku tawuran ke Polsek Rawalumbu. Enam remaja itu ditemukan Bagus tercebur di Kali Bekasi pada Sabtu, 21 September 2024 sekitar pukul 04.30 WIB. ANTARA FOTO/Rezas Ale

TEMPO.CO, Jakarta - Tawuran belakangan ini banyak terjadi di kalangan remaja usia sekolah menengah. Tujuh jasad ditemukan di Kali Bekasi wilayah Perumahan Pondok Gede Permai, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, yang diduga sebagai pelaku tawuran yang mencoba melarikan diri dengan cara melompat ke sungai pada Minggu, 22 September 2024.

Di lokasi berbeda, Polres Metro Tangerang Kota berhasil mengamankan delapan remaja yang masih pelajar hendak melakukan tawuran dengan membawa senjata tajam pada Senin, 23 September. Delapan remaja tersebut diamankan dari dua tempat yakni di Kampung Baru, Kelurahan Koang Jaya, Kecamatan Karawaci, dan di area pemakaman Jalan Pengayoman Selatan, Buaran Indah, Kota Tangerang.

Psikolog dari Universitas Gadjah Mada, Novi Poespita Candra, meminta orang tua dan guru untuk membuka ruang dialog dengan anak sebanyak mungkin agar terhindar dari kegiatan negatif seperti tawuran pelajar.

"Fasilitasi ruang dialog sebanyak mungkin bagi para remaja, baik di rumah maupun sekolah sehingga mereka punya kemampuan memunculkan kesadaran diri dalam mengambil keputusan apapun tanpa mudah terpengaruh, terutama hal-hal negatif," kata Novi, Senin, 23 September 2024.

Pentingnya komunikasi
Novi menekankan pentingnya komunikasi antara orang tua dan anak remaja untuk memahami perasaan, keinginan, serta hasrat yang dimiliki sehingga lebih mudah diarahkan pada kegiatan-kegiatan yang positif.

Advertising
Advertising

Menurutnya, sebagian anak-anak hingga usia remaja butuh penyaluran kekuatan fisik. Oleh karena itu, perlu diarahkan ke aktivitas fisik seperti bela diri atau olahraga lainnya. Orang tua juga diimbau untuk mendorong anak-anaknya agar memiliki hobi untuk mengisi waktu atau di sela-sela kegiatan sekolah. Selain itu, anak remaja juga dilatih untuk terlibat dalam kerja sosial atau bersifat sukarela agar memiliki empati dan kepekaan sosial.

"Buka ruang sebesar-besarnya anak remaja menemukan siapa dirinya, kekuatannya, passion-nya agar mereka merasa bermakna. Pada anak yang memang membutuhkan saluran kekuatan fisik atau potensi memimpin, maka perlu disalurkan atau difasilitasi," ujarnya.

Pilihan Editor: Alasan Orang Tua Tak Boleh Abaikan Waktu Bermain Remaja

Berita terkait

Satu Mayat yang Terapung di Kali Bekasi Teridentifikasi sebagai MD Remaja Lulusan SMP Tak Sekolah

4 jam lalu

Satu Mayat yang Terapung di Kali Bekasi Teridentifikasi sebagai MD Remaja Lulusan SMP Tak Sekolah

Tujuh mayat ditemukan terapung di Kali Bekasi. Mereka diduga sebagai sekelompok remaja yang mau tawuran lalu melarikan diri saat ada patroli.

Baca Selengkapnya

5 Dari 7 Jenazah Kali Bekasi Hampir Teridentifikasi, Tapi Masih Kekurangan Data

5 jam lalu

5 Dari 7 Jenazah Kali Bekasi Hampir Teridentifikasi, Tapi Masih Kekurangan Data

Pusdokkes Polri masih kesulitan mengidentifikasi 5 dari 7 jenazah yang ditemukan di Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Propam Polda Metro Jaya Periksa 9 Polisi dalam Kasus Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi

7 jam lalu

Propam Polda Metro Jaya Periksa 9 Polisi dalam Kasus Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi

Propam Polda Metro Jaya memeriksa 9 anggota Tim Patroli Perintis Presisi dalam kasus penemuan 7 mayat di Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Sebelum Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi, Ada 6 Geng yang Diduga Hendak Tawuran

8 jam lalu

Sebelum Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi, Ada 6 Geng yang Diduga Hendak Tawuran

Polisi mengungkap ada 6 geng yang berkumpul dan hendak tawuran pada Sabtu dini hari sebelum penemuan 7 mayat di Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

7 Remaja Tewas Lompat ke Kali Bekasi Diduga Takut karena Lihat Polisi

8 jam lalu

7 Remaja Tewas Lompat ke Kali Bekasi Diduga Takut karena Lihat Polisi

Tujuh mayat remaja yang ditemukan di Kali Bekasi, Jatiasih diduga tewas setelah melompat ke sungai karena ketakutan saat melihat patroli polisi.

Baca Selengkapnya

Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi, Polisi Periksa 23 Saksi

9 jam lalu

Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi, Polisi Periksa 23 Saksi

Polres Metro Bekasi memeriksa 23 saksi soal penemuan 7 mayat di Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap 3 Pelaku Penyiraman Air Keras terhadap Anggota Patroli yang Bubarkan Tawuran di Jakarta Barat

11 jam lalu

Polisi Tangkap 3 Pelaku Penyiraman Air Keras terhadap Anggota Patroli yang Bubarkan Tawuran di Jakarta Barat

Penangkapan dilakukan setelah penyiraman air keras yang terjadi pada Sabtu dinihari, 21 September 2024.

Baca Selengkapnya

Kasus Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi, Kompolnas Tunggu Pembuktian Sesuai Fakta

13 jam lalu

Kasus Penemuan 7 Mayat di Kali Bekasi, Kompolnas Tunggu Pembuktian Sesuai Fakta

Kompolnas mendorong Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi Kota menyelidiki kasus 7 mayat di Kali Bekasi secara scientific crime investigation.

Baca Selengkapnya

Kapolda Metro Jaya Karyoto Meyakini Tim Patroli Tidak Bersalah dalam Kasus 7 Mayat di Kali Bekasi

13 jam lalu

Kapolda Metro Jaya Karyoto Meyakini Tim Patroli Tidak Bersalah dalam Kasus 7 Mayat di Kali Bekasi

Kapolda Metro Jaya membantah 7 mayat di Kali Bekasi bukan kesalahan tim patroli. Bagaimana pernyataan? Berikut rekam jejak Karyoto.

Baca Selengkapnya

Kesaksian Keluarga 1 Korban dari 7 Remaja Tewas di Kali Bekasi

19 jam lalu

Kesaksian Keluarga 1 Korban dari 7 Remaja Tewas di Kali Bekasi

Tujuh remaja ditemukan tewas mengapung di Kali Bekasi, Kawasan Jatiasih, Kota Bekasi, Minggu, 22 September 2024.

Baca Selengkapnya