TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Kelompok Bank Dunia, International Finance Corporation menyatakan bahwa perusahaan- perusahaan di seluruh dunia yang menyediakan fasilitas penitipan anak bagi karyawannya, akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap bisnis mereka. Dampak positif tersebut meliputi, meningkatnya perekrutan, retensi pegawai, dan produktivitas pekerja.
Laporan itu berjudul Tackling Childcare: The Business Case for Employer-Supported Childcare (Penyediaan Fasilitas Penitipan Anak: Dalam Kasus Bisnis untuk Penitipan Anak yang Ditanggung oleh Perusahaan). Penelitian ini muncul di tengah meningkatnya kesadaran di kalangan pembuat kebijakan di seluruh dunia, terkait dampak positif dari penyediaan fasikitas penitipan anak. Melalui proyek penelitiannya di bidang Perempuan, Bisnis dan Hukum; Kelompok Bank Dunia menyatakan sebelas dari limapuluh penelitian ekonomi yang dilakukan menunjukan bahwa perusahaan secara hukum, diwajibkan mendukung atau menyediakan fasilitas penitipan anak. Baca: Tempat Penitipan Anak Mengurangi Emosional Anak
Meskipun tanpa adanya kebutuhan, semata-mata karena kepatuhan terhadap kebijakan, banyak perusahaan yang menawarkan dan mendukung penyediaan fasilitas penitipan anak, guna meningkatkan produktivitas. Pemerintah yang telah memberlakukan undang-undang yang mewajibkan adanya fasilitas penitipan anak adalah Brasil, Cile, Ekuador, India, Irak, Jepang, Yordania, Belanda, Turki, Ukraina, dan Vietnam.
"Tanpa partisipasi penuh dan kesetaraan antara perempuan dan laki-laki, tidak ada negara, masyarakat, atau ekonomi yang dapat mencapai potensinya atau menghadapi tantangan abad ke-21," kata Nena Stoiljkovic, Vice President, Blended Finance and Partnerships IFC dalam keterangan persnya Kamis 28 September 2017.
Nena menilai fasilitas penitipan anak adalah bagian dari solusi. Banyak perusahaan ingin mendukung kebutuhan penitipan anak, namun mereka seringkali kekurangan informasi tentang apa yang dapat mereka lakukan dan apa manfaatnya bagi perusahaan. “Laporan Childack Tackling dari IFC ini mengisi celah tersebut,” kata Nena. Baca: Tips Berbulan Madu Bersama Anak, Jangan Asal Pilih Hotel
Laporan ini mengacu pada studi kasus di 10 perusahaan di seluruh dunia yang menawarkan berbagai pilihan penitipan anak, mulai dari perawatan anak di tempat hingga subsidi bagi karyawan. Perusahaan-perusahaan yang diprofilkan dalam laporan ini, mencakup perusahaan produksi segar Afrifresh di Afrika Selatan; Akamai, firma perangkat lunak di Amerika Serikat; Borusan, perusahaan manufaktur berat di Turki; Perusahaan jasa keuangan di Jepang,The Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ, Ltd; Martur, produsen komponen otomotif di Turki; MAS Kreeda Al Safi-Madaba, produsen garmen di Yordania; Mindtree, perusahaan layanan Teknologi Informasi di India; Produsen makanan panggang asal Brasil, Pandurata Alimentos Ltda. (Bauducco); Safaricom, perusahaan telekomunikasi di Kenya dan Schoen Klinik, sebuah kelompok perusahaan kesehatan di Jerman.
Studi kasus tersebut menunjukkan bahwa perusahaan yang menawarkan jasa penitipan anak dapat menekan angka penurunan jumlah karyawan yang substansial. Penelitian itu pun menunjukan peningkatan kualitas pelamar dan mampu merekrut pegawai baru dengan cepat. Lalu ada lagi manfaat bahwa program itu dapat meningkatkan produktivitas melalui berkurangnya absensi. Pegawai pun lebih fokus dalam bekerja, dan peningkatan motivasi dan komitmen. Terakhir program itu meningkatkan keragaman gender dan memberi kesempatan lebih besar kepada perempuan untuk menduduki posisi kepemimpinan di perusahaan.
Penitipan anak yang lebih baik dan terjangkau semakin dipandang sebagai pemacu pertumbuhan ekonomi. Pada pasangan suami istri yang keduanya bekerja, mereka cenderung ingin meningkatkan pendapatan rumah tangganya, hal tersebut memberi dampak lebih besar pada pertumbuhan perusahaan dan ekonomi. Secara umum, anak-anak yang memiliki akses pada pendidikan dan perawatan anak usia dini, akan tumbuh menjadi anak yang lebih sehat, berprestasi lebih baik di sekolah, dan menjadi orang dewasa yang lebih produktif.
IFC bekerjasama dengan Care.com; Lembaga Penelitian Kebijakan Perempuan; Organisasi Perburuhan Internasional; Kidogo; Global Compact PBB; dan Perempuan PBB; serta para klien IFC yang terlibat dalam kemitraan Penyediaan Jasa Penitipan Anak (Tackling Childcare Partnership.).
Nena mengatakan sektor swasta menyumbang sekitar 90 persen lapangan pekerjaan di negara-negara berkembang. Kondisi ini merupakan mesin penting untuk menciptakan lapangan kerja yang lebih banyak dan lebih baik. Tackling Childcare adalah bagian dari upaya IFC yang lebih luas untuk tidak hanya membahas kesenjangan gender dalam pekerjaan, tetapi juga untuk mengidentifikasi bagaimana sektor publik dan swasta dapat berkolaborasi dengan lebih baik untuk menciptakan pasar untuk perawatan anak.
MITRA TARIGAN