TEMPO.CO, Jakarta - Peningkatan asupan kebutuhan gizi, khususnya bagi anak-anak, masih menjadi hal yang harus diperhatikan dan disadari masyarakat di Indonesia. Tidak hanya dari lingkungan keluarga, yaitu orang tua, namun juga dari lingkungan sekitar.
Mengapa gizi dianggap sangat penting terlebih untuk tumbuh kembang anak? Gizi yang baik dapat mengubah kehidupan anak, meningkatkan pertumbuhan fisik dan perkembangan mental, melindungi kesehatan, serta meletakkan fondasi untuk masa depan produktivitas anak. Oleh sebab itu, tidak hanya pemberian, namun pendidikan gizi untuk anak pun juga wajib menjadi perhatian. Baca: Jadi Tersangka KPK, ini Saat Zumi Zola Ingin Punya Wajah 'Ancur'
Menurut Ketua Pusat Kajian gizi dan Kesehatan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Ahmad Syafiq, pendidikan gizi kepada anak adalah langkah yang efektif. Menurut Ahmad, anak berada pada fase perkembangan kecerdasan, motorik, dan psikososial. "Mereka sangat mudah untuk menerima, menyerap dan mengaplikasikan materi pendidikan untuk diri sendiri ataupun untuk disampaikan kepada orangtua atau keluarga dirumah,” kata Ahmad pada acara bertema 'Bersama Guru Frisian Flag Indonesia Tingkatkan Kualitas Pendidikan Gizi kepada Anak-Anak di Sekolah', 1 Februari 2018 di Jakarta.
Ilustrasi dokter gizi. shutterstock.com
Namun, seiring dengan perkembangan anak yang mulai memasuki masa sekolah, pengetahuan mengenai gizi sebaiknya tidak hanya didapatkan dari lingkungan rumah. Keterlibatan guru dalam kegiatan edukasi gizi kepada anak-anak, kata Ahmad, dapat memberikan hal yang positif karena jika guru memiliki pengetahuan gizi yang lebih baik diharapkan dapat menginspirasi anak-anak untuk menerapkan perilaku gizi yang lebih baik juga. Baca: Gaya Unik Paspampres, dari Sujud Syukur sampai Pesona Busana Adat
“Hasil dari survei yang dilakukan terkait tingkat kualitas pendidikan gizi kepada anak-anak di sekolah menunjukkan bahwa ternyata pengetahuan guru mengenai gizi masih cukup rendah, bahkan dibandingkan dengan anak-anak sekolahnya,” kata Ahmad.
Oleh karena itu, Ahmad berharap dengan kampanye pendidikan gizi, tidak hanya untuk anak-anak sekolahnya namun orang tua serta guru di sekolah, dapat meningkatkan kesadaran maupun penerapan pengetahuan gizi bagi anak yang akhirnya akan membentuk generasi muda dengan gizi yang seimbang. Baca: Deretan Kasus ini Buat Mark Salling Depresi? Simak Ahli
Ahmad juga mengharapkan pemerintah turut membantu hal ini dimulai dengan penyediaan terkait sarana dan lingkungan. Ini termasuk dengan pengaturan pedagang jajanan di sekitar sekolah dan ketersediaan sarana olahraga di lingkungan sekolah untuk menunjang aktifitas fisik anak.
Terakhir, menurut Ahmad, peran orangtua dalam upaya memfasilitasi anak untuk dapat menerapkan perilaku gizi yang baik sangat penting dan perlu diintegrasikan dalam program edukasi gizi anak sekolah. Dengan demikian, ekosistem gizi bagi anak sekolah dapat ditingkatkan kualitasnya.