Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

6 Mitos dan Fakta Kanker yang Sering Dipercaya Orang

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Mungkin Anda kerap salah kaprah soal fakta atau mitos tentang penyakit kanker, lantaran pemicu kemunculannya memang beragam. Berbagai penelitian di dunia medis pun telah membantu untuk lebih mengenal penyebabnya. Sayangnya, masyarakat tetap saja sering masih lebih percaya mitos. Dokter spesialis penyakit dalam Aru W. Sudoyo menuturkan, masalah utama dalam penanggulangan kanker adalah kurangnya pengetahuan masyarakat.

Belum lagi, kesadaran masyarakat untuk melakukan perilaku hidup sehat dan deteksi dini kanker pun masih minim. Lebih ironis, penyakit kanker baru diketahui setelah memasuki stadium akhir. Menurut Union for International Cancer Control (UICC), sebanyak 21,7 juta orang terkena kanker secara langsung. Banyak pasien baru terdeteksi kanker ketika sudah memasuki stadium lanjut, dan lebih buruk lagi karena masyarakat lebih percaya mitos.

Oleh karena itu, Aru yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia mengimbau supaya masyarakat tidak mudah percaya pada mitos kanker yang banyak beredar. Alih-alih dapat menyembuhkan kanker, justru dapat memperburuk kondisi pasien kanker. Anda juga harus jeli dalam mencari informasi yang benar tentang kanker supaya tidak asal percaya mitos yang berkembang. Apa saja mitos itu? Baca: Ketika Presiden Emoh Pakai Rompi Anti Peluru, Tugas Paspampres...

Mitos 1: Kanker disebabkan oleh manusia dan merupakan penyakit modern.

Kanker bukan sekedar penyakit modern buatan manusia. Catatan medis di Mesir dan Yunani menemukan tanda-tanda kanker pada kerangka manusia dari 3000 tahun silam. Meskipun gaya hidup, diet, dan polusi udara berdampak pada risiko kanker, namun tidak sepenuhnya kanker sebagai penyakit buatan manusia. Banyak penyebab kanker datang dari alam. Satu dari enam kanker disebabkan oleh virus dan bakteri.

Ilustrasi sel kanker. shutterstock.comIlustrasi sel kanker. shutterstock.com

Mitos 2: Superfood dapat mencegah kanker

Tidak benar bahwa buah beri, akar bit, brokoli, bawang putih, teh hijau, dan superfood dapat mencegah kanker. Namun, makanan tersebut dapat menjadi bagian dari kebiasaan makan dan hidup sehat dalam rangka mencegah kanker. Penting pula untuk menjaga pola makan sehat seperti mengonsumsi buah yang lebih sehat dari jenis makanan lain. Adapun tiga komponen utama untuk hidup sehat yaitu: Pertama, menjaga berat badan yang ideal. Kedua, olah raga teratur. Ketiga, mengikuti diet atau makan makanan menu sehat. Pasalnya makanan menu sehat dapat menurunkan risiko kanker hingga 35 persen. Baca: 10 Hal Sepele Ini Bisa Buat Rencana Pernikahan Batal

Mitos 3: Mengkonsumsi makanan asam menyebabkan kanker

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak benar bahwa mengonsumsi makanan asam dapat tingkatkan risiko kanker. Sel kanker tidak dapat hidup pada lingkungan dengan kadar alkalin yang tinggi. Lingkungan asam di seputar sel kanker lebih disebabkan oleh cara tumor menciptakan energi dan menggunakan oksigen. Tidak ada bukti bahwa makanan dapat memanipulasi tingkat keasaman tubuh yang menyebabkan kanker.

Mitos 4: Pengobatan kanker lebih merusak daripada menyembuhkan

Pengobatan terhadap kanker seperti kemoterapi, radioterapi, atau bedah merupakan perawatan serius. Efek samping memang terasa sangat kuat, sebab pengobatan untuk mematikan sel kanker juga dapat menggangu fungsi beberapa sel sehat. Misalnya, sistem pembentukan darah. Pada kanker stadium awal, kemoterapi dan radioterapi masih diharapkan dapat menyembuhkan sebagai tujuan kuratif.

Sementara itu pada stadium lebih tinggi, kemoterapi bermanfaat untuk meringankan pennderitaan seperti nyeri dan mempertahankan kualitas hidup. Pembedahan merupakan pengobatan efektif terhadap beberapa jenis kanker, terutama pada stadium dini. Pada stadium lanjut, pengobatan paliatif tetap dilakukan bagi pasien kanker untuk memberikan keseimbangan kualitas dan kuantitas hidup. Baca: Advent Bangun Gagal Ginjal, Penyakit Ini Rentan Menyerang Wanita

Mitos 5: Biopsi membuat tumor menjadi ganas

Banyak orang menolak untuk pemeriksaan biopsi terhadap tumor karena takut benjolan justru akan menjadi kanker atau akan menjadi ganas. Justru, hal ini merupakan mitos yang sangat merugikan karena seringkali membuat pengobatan menjadi terlambat. Ada dua hal yang harus dimengerti, yaitu pertama, sebuah benjolan atau tumor jinak tidak akan menjadi ganas karena biopsi. Kedua, kanker tidak akan dapat diobati bila tidak diketahui jenisnya.

Mitos 6: Berlebihan dalam mengonsumsi makanan berlemak dapat memicu risiko kanker.

Lemak yang memadat tidak menyebabkan kanker, yang buruk adalah lemak berlebih pada tubuh kita sendiri yang banyak diakibatkan oleh karbohidat dan gula yang berlebihan. Baca: Tangan Terus Menggigil, Wanita Ini Lakukan Terapi dengan Musik

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

1 jam lalu

Ilustrasi penderita kanker. shutterstock.com
Pasien Kanker Minim Pengetahuan Akibat Waktu Konsultasi Terbatas

Waktu konsultasi yang terbatas menyebabkan pasien kanker sering merasa bingung untuk memahami betul penyakitnya.


Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

2 hari lalu

Migran dari Thailand Cheng
Imigran Laos Pengidap Kanker Menangi Lotere Jackpot AS Sebesar Rp21 Triliun

Pemenang lotere jackpot bersejarah Powerball Amerika Serikat senilai lebih dari Rp21 triliun adalah seorang imigran dari Laos pengidap kanker


Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

3 hari lalu

Ilustrasi Kanker. shutterstock.com
Cara Mengendalikan Nyeri pada Pasien Kanker Menurut Dokter

Dokter menjelaskan cara mengendalikan nyeri pada pasien kanker. Berikut yang perlu dilakukan.


Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

5 hari lalu

Pada Senin (5/2), Istana Buckingham mengumumkan bahwa Raja Charles III didiagnosis menderita kanker. Istana juga mengatakan bahwa sang Raja telah mulai menjalani perawatan. REUTERS/Toby Melville
Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.


Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

9 hari lalu

ilustrasi kanker (pixabay.com)
Gaya Hidup Kebaratan Bikin Kasus Kanker pada Orang Muda Meningkat

Gaya hidup tidak sehat dan cenderung kebarat-baratan memicu pasien kanker usia muda semakin banyak.


Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

10 hari lalu

Mengunduh Manfaat Terapi Sel Punca
Memahami Penyembuhan Kanker Darah dengan Sel Punca

Dokter menjelaskan metode penyembuhan kanker darah dengan melakukan transplantasi sel punca atau stem cell. Simak penjelasannya.


Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

10 hari lalu

Ilustrasi sel darah merah. Pixabay.com/Vector8DIY
Hindari Paparan Zat Asing untuk Cegah Kanker Darah

Masyarakat diminta menghindari paparan zat asing demi mencegah risiko kanker darah. Apa saja yang dimaksud?


Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

12 hari lalu

ILustrasi larangan merokok. REUTERS/Eric Gaillard
Hati-hati, Asap Rokok Tingkatkan Risiko Kanker Paru hingga 20 Kali Lipat

Hati-hati, asap rokok dapat meningkatkan 20 kali risiko utama kanker paru, baik pada perokok aktif maupun pasif. Simak saran pakar.


Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

15 hari lalu

Ilustrasi kanker (pixabay.com)
Sering Diabaikan, Padahal Peradangan Berisiko Penyakit Jantung sampai Kanker

Peradangan yang terlalu sering berbahaya bagi kesehatan dan kita kerap mengabaikan dampaknya, yakni penyakit kronis.


Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

16 hari lalu

Sariawan di lidah bisa sembuh sendiri, tapi jika terlalu lama bisa jadi ada infeksi serius hingga sinyal kanker mulut. (Canva)
Angka Kematian Tinggi, Jangan Sampai Telat Deteksi Kanker Mulut

Kanker mulut merupakan salah satu kasus keganasan dengan angka kematian yang tinggi sehingga deteksi dini adalah kunci keberhasilan mengatasinya.