TEMPO.CO, Jakarta - Minum kopi kini sudah menjadi bagian gaya hidup. Karena begitu populer, beragam jenis kopi pun diangkat demi menyajikan kopi yang lain daripada yang lain. Salah satu jenis kopi yang menarik perhatian banyak penggemar kopi adalah kopi putih.
Baca: Bpom Jelaskan tentang Kopi Gula Krimer yang Bisa Terbakar
Terlepas dari namanya, warna kopi putih sebenarnya bukan putih. Setelah diseduh, warna kopi putih tampak coklat muda. Kopi putih dan kopi hitam terbuat dari jenis biji kopi yang sama. Yang membedakan adalah proses pemanggangannya alias roasting.
Kopi putih dibuat dari biji kopi jenis Robusta atau Arabika, sama seperti kopi hitam. Untuk kopi hitam, biji kopi dipanggang dalam rentang waktu yang bervariasi, tergantung pada kekuatan rasa minuman kopi yang diinginkan, dan dicampur dengan margarin dan gula. Sementara kopi putih hanya menggunakan margarin untuk memberikan kekuatan rasa yang lebih ringan.
Faktor lain yang juga mempengaruhi rasa kopi putih adalah jangka waktu penyeduhannya yang lebih pendek dari kopi hitam. Waktu penyeduhan yang lebih singkat berarti kopi putih mengandung lebih banyak kafein daripada jenis kopi lainnya.
Kopi putih berasal dari Ipoh, Malaysia. Para pemilik rumah kopi Lian Thong mengembangkan kopi putih di kota tersebut pada awal abad ke-20. Mereka ingin memberikan pelanggan toko kopi mereka sesuatu yang unik, dan mencoba berbagai cara untuk membuat kopi jenis baru. Akhirnya, mereka mengembangkan kopi putih, yang mulai diminati di sekitar Ipoh.
Banyak pengunjung yang datang ke Ipoh untuk menikmati minuman kopi putih, yang pada akhirnya membuat jenis kopi ini populer dan dipasarkan ke luar negeri. Kopi putih populer di negara-negara seperti Australia, Inggris, dan Amerika Serikat.
Baca: 3 Pilihan Rasa Kopi Merapi, dari Madu sampai Luwak
Di Amerika Serikat, istilah kopi putih memiliki makna lain. Orang-orang menggunakan istilah kopi putih yang merujuk pada kopi hitam yang telah dicampur dengan krim, susu, atau creamer non-dairy.
COFFEEFAQ | JELAJAHI-IPOH
