Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ari Lasso Alami Nyeri Punggung, Simak 5 Alasan Sakit Punggung

Reporter

Editor

Mitra Tarigan

image-gnews
Penyanyi Ari Lasso tampil menghibur penonton pada hari pertama berlangsungnya Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 8 Juni 2017. Ari Lasso tampil membawakan sejumlah lagu hitsnya seperti Mengejar Matahari dan Misteri Illahi. Tempo/Rizki Putra
Penyanyi Ari Lasso tampil menghibur penonton pada hari pertama berlangsungnya Pekan Raya Jakarta (PRJ) atau Jakarta Fair 2017 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 8 Juni 2017. Ari Lasso tampil membawakan sejumlah lagu hitsnya seperti Mengejar Matahari dan Misteri Illahi. Tempo/Rizki Putra
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Ari Lasso ternyata sudah mengalami masalah dengan punggungnya sejak 2015. Hal itu diungkapkan oleh Yuyun yang merupakan manajer dari mantan vokalis Dewa 19 tersebut.

Baca: Alasan Ari Lasso Jarang Konser di Kota Kecil

"Kambuh terakhir kan 2015, tapi nggak sampai rawat inap cuma rawat jalan terus fisioterapi aja," kata Yuyun saat dihubungi Antara, Jumat 26 Oktober.

Namun kejadian yang dialaminya saat ini merupakan yang terparah hingga mengakibatkan Ari Lasso harus dirawat di rumah sakit. "Kalau untuk serangan ini yang paling parah. Pas 2015 nggak sampai rawat inap. Ini lagi rawat inap," katanya.

Yuyun menceritakan kronologi kejadian kambuhnya penyakit back pain yang dialami oleh Ari Lasso. Dia mengatakan kejadian tersebut terjadi setelah Ari Lasso menggelar konser di Yogyakarta beberapa waktu lalu.

"Setelah manggung di Jogja. Kejadiannya udah mau balik ke Jakarta. Malamnya main di Jogja, terus besok paginya mau balik ke Jakarta dan salah posisi sehingga mengakibatkan back pain kambuh," katanya.

Sakit punggung biasanya berhubungan dengan postur yang salah saat kita berada di tempat kerja. Namun, ada penyebab lainnya. Apa saja? Berikut lima alasan yang mungkin menyebabkan Anda sakit punggung seperti dilansir Medical Daily:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Terlalu sering berjalan pakai hak tinggi
Penggunaan high heels tak hanya bisa menegangkan otot punggung, tetapi juga bagian lain seperti tendon Achilles, lutut, pinggul dan lainnya. "Mengenakan heels membuat berat tubuh Anda tergeser pada bantalan kaki, jadi lutut, pinggul maju dan punggung harus lebih ke belakang untuk menjaga keseimbangan tubuh," kata ahli podiatri Jacqueline Sutera. Risiko cedera juga meningkat jika Anda kelebihan berat badan, tidak mengenakan ukuran yang tepat atau memilih tipe heels yang menyulitkan Anda berjalan.

2. Kasur Anda tidak sesuai
Jika kasur Anda terlalu usang atau tidak cukup kuat, maka berpeluang menambah tekanan pada tubuh Anda ketika harus beristirahat di malam hari. Keselarasan tubuh harus didukung dalam posisi netral dan ini tidak akan tercapai jika permukaan tempat Anda tidur terlalu lunak atau terlalu keras. "Jika Anda bangun di pagi hari dan mengalami nyeri punggung bawah dan peregangan 15 atau 30 menit bisa membantu, itu berarti kasur Anda tidak sesuai untuk Anda," kata Michael Breus, dokter tidur WebMD.

3. Anda cedera saat mengangkat benda berat
Beberapa orang bisa saja lupa kalau sakit punggung muncul akibat terlalu beraktivitas berat di gym atau mencoba untuk memindahkan sesuatu yang terlalu berat. Itulah sebabnya para ahli menekankan pentingnya peregangan dan melakukan latihan pemanasan sebelum kegiatan. Sampai cedera telah sembuh, Anda harus menghindari melakukan apa pun yang dapat membebani punggung Anda.

4. Anda mungkin mengalami gejala radang sendi
Apakah mengganti kasur Anda tak membantu menyingkirkan rasa sakit saat bangun tidur? Jika rasa sakit berlangsung selama sekitar 30 menit di pagi hari dan kemudian menghilang, bisa jadi karena peradangan yang berhubungan dengan radang sendi. "Mereka yang mengalami radang sendi, rasa sakit cenderung menjadi lebih baik di siang hari, tetapi kemudian di malam hari terasa sedikit lebih buruk," kata Prakash Jayabalan dari Rehabilitation Institute of Chicago. Punggung bawah, pinggul, dan tulang belakang adalah salah satu daerah paling umum terkena osteoartritis, yang cenderung terjadi selama dan setelah usia pertengahan.

Baca: Ari Lasso Sebut Gaya Rambut BCL Mirip Lucinta Luna

5. Kebiasaan merokok
Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko nyeri punggung kronis. Tembakau dapat mempengaruhi aliran darah dan pengiriman oksigen ke berbagai bagian tubuh, termasuk tulang belakang. Para peneliti juga percaya bahwa merokok dapat berpotensi meningkatkan sensitivitas nyeri dan memperlambat penyembuhan, yang dapat membuat kondisi yang sudah ada sebelumnya seperti fibromialgia bahkan lebih parah.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bukan Bata, Ini Kisah Pilu Bung Hatta Gagal Dapatkan Sepatu Merek Ini hingga Meninggal

20 jam lalu

Bung Hatta atau Mohammad Hatta. Wikipedia
Bukan Bata, Ini Kisah Pilu Bung Hatta Gagal Dapatkan Sepatu Merek Ini hingga Meninggal

Bung Hatta sejak lama mengidamkan sepatu merek Bally. Namun, keinginannya tersebut tidak pernah terealisasi sampai ia meninggal.


Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

2 hari lalu

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (tengah) didampingi oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Mendagri Tito Karnavian, MenPAN-RB Azwar Anas, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta sekaligus Kasetpres Heru Budi Hartono saat meresmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit Pendidikan sebagai Penyelenggara Utama atau Hospital Based (PPDS RSPPU) di RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta, Senin, 6 Mei 2024. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.


Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

4 hari lalu

Petugas kesehatan melakukan imunisasi pada balita saat pelayanan imunisasi Rotavirus (RV) di Posyandu Nirwana, Kecamatan Karang Tengah, kota Tangerang, Banten, Selasa, 15 Agustus 2023. Imuniasi yang diberikan pada bayi umur 2-4 bulan tersebut bertujuan untuk mencegah diare berat serta mengatisipasi terjadinya stunting. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Mengapa Bayi Harus Diimunisasi?

Bayi harus menjalani imunisasi karena beberapa alasan tertentu yang akan dibahas dalam artikel ini.


6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

4 hari lalu

Ilustrasi Imunisasi. TEMPO/Fully Syafi
6 Bahaya Bayi yang Tidak Diimunisasi

Bayi penting untuk melakukan imunisasi secara rutin agar terhindar dari bahaya kesehatan mendatang. Lantas, apa saja bahaya bagi bayi yang tidak melakukan imunisasi?


Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

6 hari lalu

Badan pesawat Alaska Airlines Penerbangan 1282 Boeing 737-9 MAX, yang terpaksa melakukan pendaratan darurat dengan celah di badan pesawat, terlihat selama penyelidikan oleh Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) di Portland, Oregon, AS. 7 Januari 2024. NTSB/Handout melalui REUTER
Lagi, Pembocor Kasus Boeing Mendadak Meninggal Dunia

Seorang pelapor yang menuduh pemasok Boeing mengabaikan cacat produksi 737 MAX telah meninggal dunia


Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

12 hari lalu

Jajaran direksi PT Konimex dan PT Indordesa, serta dari Laboratoires Grand Fontaine menggelar konferensi pers peluncuran produk baru FontLife One di Hotel Alila Solo, Jawa Tengah, Jumat, 26 April 2024. TEMPO/SEPTHIA RYANTHIE
Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.


Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

13 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.


Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

13 hari lalu

Presiden Joko Widodo melakukan peninjauan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Toto Kabila, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, pada Senin, 22 April 2024. Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi meninjau langsung fasilitas dan alat-alat kesehatan yang ada di RSUD tersebut. Foto: Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden
Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.


5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

14 hari lalu

Ilustrasi wanita alami kepala pusing saat bangun tidur. Foto: Freepik.com/Jcomp
5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.


Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

14 hari lalu

Konferensi pers kandungan racun dalam pelet plastik daur ulang yang dilakukan Ecoton di Gresik, Jawa Timur, Selasa, 23 April 2024. TEMPO/Nur Hadi
Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang